Faktor VIII adalah obat yang digunakan untuk mengontrol dan mencegah perdarahan pada pasien dengan hemofilia A. Ketahui lebih dalam mengenai dosis dan aturan pakai obat faktor VIII melalui penjelasan berikut.
Golongan obat: Haemostatic/Antihemophilic.
Merek dagang: Feiba, Haemoctin, Green VIII, Beriate, Koate-DVI, Octanate 250 IU
Apa itu obat faktor VIII?
Faktor VIII atau factor VIII adalah protein (faktor pembekuan) yang ada di dalam darah normal untuk membantu bentuk gumpalan darah dan menghentikan perdarahan setelah cedera.
Orang dengan kadar faktor VIII rendah mungkin berdarah lebih lama dari orang normal setelah cedera atau operasi. Kemungkinan juga, ia akan mengalami perdarahan dalam tubuh, terutama pada sendi dan otot.
Terkait dengan hal itu, obat faktor VIII atau factor VIII adalah obat yang mengandung faktor VIII (faktor antihemophilic) buatan manusia.
Obat ini bekerja dengan menggantikan factor VIII sementara dalam tubuh yang terhubung ke antibodi (immunoglobulin).
Ketika digunakan untuk mengontrol dan mencegah perdarahan, obat ini dapat membantu meringankan rasa sakit dan kerusakan jangka panjang yang disebabkan oleh hemofilia A.
Namun, obat ini tidak boleh digunakan untuk mengobati penyakit Von Willebrand.
Dosis obat faktor VII
Obat faktor VIII tersedia dalam bentuk serbuk injeksi 250, 500, 1000, dan 1500 IU. Obat ini diberikan melalui infus atau injeksi ke pembuluh darah.
Adapun penentuan dosis umumnya bergantung pada kegunaan obat dan usia pasien. Namun, secara umum, berikut adalah gambaran dosis dari obat factor VIII.
1. Perdarahan minor
Dosis obat faktor VIII yang dibutuhkan 20 – 40% dengan dosis awal 10 – 20 IU/kg berat badan, dosis diulang jika terjadi perdarahan lagi.
2. Perdarahan sedang-berat atau operasi minor
Dosis faktor VIII yang dibutuhkan 30 – 60% dengan dosis awal 15-30 IU/kg berat badan, diulangi satu dosis setiap 12- 24 jam bila diperlukan.
3. Perdarahan berat hingga yang mengancam jiwa
Dosis faktor VIII yang dibutuhkan 80 – 100% dengan dosis awal 40 – 50 IU/kg berat badan, pengulangan dosis 20 – 25 IU/kg berat badan setiap 8 – 12 jam.
Dosis ini diberikan dalam kondisi perdarahan intrakranial, intra-abdominal atau intratorasik, perdarahan gastrointestinal, perdarahan pada sistem saraf pusat, perdarahan pada retrofaringeal atau daerah retroperitoneal, atau trauma fraktur kepala.
4. Operasi besar
Dosis obat faktor VIII yang dibutuhkan ~100% pada dosis prabedah, yakni 50 IU/kg berat badan, diulangi jika diperlukan setelah 6 – 12 jam terhitung sejak awal pemberian dan selama 10 – 14 hari sampai sembuh. Larutan pengencer 2,5 ml.
Dosis factor VIII dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada jumlah darah Anda dan bagaimana Anda mentolerir obat selama setiap siklus pengobatan.
Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsinya.
Aturan pakai obat faktor VIII
Obat ini diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah (intravena) seperti yang diarahkan oleh dokter. Biasanya, pemberian obat tidak lebih cepat dari 10 mililiter per menit.
Penggunaan injeksi mungkin berbeda, tergantung pada dosis dan bagaimana tubuh Anda menanggapinya.
Jika dokter mengarahkan Anda untuk menggunakan obat ini di rumah, baca dan pelajari semua persiapan serta penggunaan dalam petunjuk pada paket produk.
Rekomendasi penyimpanan dapat bervariasi di antara masing-masing produk. Lihat panduan pada kemasan produk Anda.
Sebelum menggunakan obat ini, periksa apakah ada partikel atau perubahan warna pada cairan obat. Jika ada kejanggalan, jangan menggunakan cairan.
Jika dimanfaatkan untuk campuran obat, maka gunakan sesegera mungkin. Jangan lebih dari tiga jam setelah pencampuran. Jangan mendinginkan campuran obat.
Dosis didasarkan pada kondisi medis Anda, berat badan, hasil tes darah, dan respons terhadap pengobatan.
Anak-anak lebih muda dari 6 tahun mungkin perlu dosis yang lebih tinggi. Ikuti petunjuk dokter dengan hati-hati.
Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau bahkan memburuk. Jangan menambah dosis atau minum obat ini lebih sering tanpa persetujuan dokter.
Kondisi Anda tidak akan membaik dengan lebih cepat dan risiko efek samping serius mungkin meningkat.
Efek samping obat faktor VIII
Dapatkan pertolongan medis darurat jika Anda mengalami tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Periksa dengan dokter atau perawat Anda segera jika salah satu dari efek samping yang umum terjadi berikut ini.
- Kesulitan bernafas atau menelan.
- Pusing.
- Jantung berdebar.
- Demam.
- Gatal-gatal atau ruam.
- Mual.
- Kemerahan pada kulit, terutama di sekitar telinga.
- Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, atau lidah.
- Kelelahan yang tidak biasa
Efek samping yang tidak diketahui.
Efek samping lain yang tidak tercantum juga dapat terjadi pada beberapa pasien. Jika Anda melihat efek lain, tanyakan kepada profesional kesehatan Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat faktor VIII
Sebelum pemberian obat faktor VIII, beri tahu dokter dan apoteker jika Anda pernah mengalami reaksi atau alergi terhadap obat-obatan.
Adanya masalah medis lainnya dapat memengaruhi penggunaan obat ini. Pastikan Anda memberi tahu dokter jika Anda memiliki masalah medis lainnya, terutama:
Konsultasikan juga dengan dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui. Jika Anda hamil sewaktu mengambil faktor antihemophilic (manusia), hubungi dokter.
Jika Anda menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beritahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda memakai faktor antihemophilic (manusia), sebelum atau prosedur operasi.
Anda harus tahu bahwa factor VIII dibuat dari plasma manusia. Jadi, ada risiko mungkin berisi virus immunodeficiency (HIV) atau virus yang dapat menyebabkan hepatitis.
Pada kondisi di atas, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat atau memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.
Penyimpanan obat faktor VIII
Ada beberapa tata cara penyimpanan obat faktor VIII yang harus Anda perhatikan.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi.
Simpan obat pada suhu 2 – 8° Celsius atau di bawah 25° Celsius. Jangan sampai membeku. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Apakah obat faktor VIII aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Melansir MIMS, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C. Artinya, ada studi pada wanita yang menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko minimal untuk bayi ketika digunakan selama fase menyusui.
Pasien dalam kondisi hamil harus mendiskusikan dengan dokter terkait risiko dan manfaatnya dalam penggunaan factor VIII.
Begitupun pasien dalam kondisi menyusui sebab masih belum diketahui factor VIII melewati air susu atau tidak. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut.
Interaksi obat faktor VIII dengan obat lain
Meskipun obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan bersamaan, dalam kasus lain, dua obat yang berbeda dapat digunakan bersama-sama bahkan jika mungkin terjadi interaksi.
Saat Anda mengonsumsi faktor VIII, sangat penting untuk memberitahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang tercantum di bawah.
- Aminocaproic Acid (Amicar).
- Antikoagulan (pengencer darah), seperti warfarin, kortikosteroid, siklofosfamid (Cytoxan) nonprescription, siklosporin, heparin atau heparin berat molekul rendah, interferon alfa, vincristine, vitamin K.
Beri tahu juga ahli kesehatan Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat resep atau obat lain yang beredar di pasaran.
Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan di atas mungkin tidak dianjurkan.
Dokter Anda mungkin memutuskan untuk tidak memberikan obat ini pada Anda atau mengubah beberapa obat lain yang Anda gunakan.
[embed-health-tool-bmi]