backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Tepung Beras Lebih Sehat Ketimbang Tepung Terigu Biasa?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    Apakah Tepung Beras Lebih Sehat Ketimbang Tepung Terigu Biasa?

    Kebanyakan jajanan tradisional khas Indonesia terbuat dari tepung beras. Tepung satu ini selain memiliki tekstur yang lebih halus dibanding tepung terigu ternyata juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan. lho! Yuk, simak berbagai manfaat tepung ini dalam artikel berikut.

    Beda tepung beras dengan tepung terigu

    Tepung terigu paling umum dikonsumsi sehari-hari karena sifatnya yang serba guna. Anda bisa menggunakan tepung ini untuk berbagai macam panganan, mulai dari gorengan, kue, roti, maupun mie.

    Tepung terigu berwarna putih bersih dan terbuat dari biji gandum yang digiling sampai teksturnya halus. Sementara tepung beras terbuat dari beras merah atau beras putih yang digiling halus.

    Nah, karena terbuat dari bahan yang berbeda, kandungan nutrisi dari masing-masing tepung ini juga berbeda. Berikut ini perbedaan kandungan nutrisi antara kedua jenis tepung ini.

    Kalori

    Salah satu perbedaan paling mencolok antara tepung beras dan tepung terigu adalah kalori yang terkandung di dalamnya. Sebenarnya, kedua jenis tepung ini sama-sama mengandung kalori yang tinggi. Namun, tepung beras diketahui memiliki kalori yang lebih banyak ketimbang tepung terigu biasa.

    Dalam satu cangkir tepung beras menyimpan setidaknya 578 kalori. sementara dalam satu cangkir tepung terigu biasa, kalori yang terkandung di dalamnya sebanyak 400 kalori. Kabar baiknya, kedua tepung ini sama-sama rendah lemak.

    Karbohidrat

    Kalori yang dimiliki kedua tepung ini sebagian besar berasal dari karbohidrat. Ketimbang tepung terigu biasa, tepung beras mengandung karbohidrat yang lebih tinggi.

    Dalam satu cangkir, tepung yang berasal dari beras mengandung 127 karbohidrat, sedangkan tepung terigu 84 gram karbohidrat.

    Serat

    Mengingat tepung terigu terbuat dari gandum, maka kandungan seratnya lebih banyak daripada tepung yang tebuat dari beras. Secangkir tepung terigu mengandung serat sebanyak 12 gram. Terpaut jauh dari tepung beras yang hanya mengandung 4 gram serat.

    Protein

    Tepung terigu mengandung protein sedikit lebih banyak ketimbang tepung beras.Secangkir tepung terigu diketahui mengandung sekitar 16 gram protein, sementara tepung yang terbuat dari beras hanya mengandung 9 gram protein.

    Vitamin dan mineral

    Dibanding tepung beras, tepung terigu mengandung lebih banyak vitamin dan mineral.

    Satu cangkir tepung beras hanya menyediakan 2 persen dari asupan kalsium harian yang direkomendasikan dan 3 persen dari asupan harian zat besi yang direkomendasikan.

    Manfaat tepung beras untuk kesehatan

    Berikut berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan dari tepung ini.

    1. Mencegah gula darah naik drastis

    Seperti yang disinggung di atas, tepung ini bisa terbuat dari beras merah maupun putih. Faktanya, tiap jenis beras yang digunakan untuk membuat tepung mengandung nutrisi yang berbeda.

    Jika Anda takut gula darah naik secara drastis, Anda bisa memilih tepung yang berasal dari beras merah daripada yang beras putih. Pasalnya, beras merah mengandung lebih banyak serat serta lebih rendah gula dibandingkan beras putih. Alhasil, konsumsi beras merah akan lebih baik bagi orang yang ingin membatasi asupan gulanya.

    2. Bebas gluten

    Tepung terigu mengandung protein yang disebut gluten. Bagi Anda yang alergi terhadap gluten, mengonsumsi tepung terigu bisa jadi masalah. Berbanding terbalik dengan tepung beras yang justru bebas gluten. Hal ini tentu jadi kabar baik bagi orang yang memang memiliki riwayat alergi gluten dan penyakit Celiac.

    Penyakit Celiac sendiri merupakan gangguan autoimun yang menyerang saluran pencernaan. Jika Anda memiliki penyakit ini, mengonsumsi makanan yang mengandung gluten akan memicu respon sistem imun untuk menyerangan jaringan sehat di usus kecil Anda.

    Lama-lama kondisi ini dapat merusak lapisan usus yang pada akhirnya dapat memengaruhi proses penyerapan nutrisi penting di dalam tubuh (malabsorbsi). Alhasil, orang dengan penyakit ini lebih rentan mengalami gangguan pencernaan, seperti sakit perut, diare, kembung, dan lain sebagainya.

    Resep olahan tepung beras

    Bubur sumsum

    bubur sumsum

    Bubur legendaris satu ini memang tak pernah sepi penggemar. Rasanya yang gurih dan manis membuat banyak orang menyukainya. Tertarik untuk mencoba membuat bubur sumsum sendiri? Berikut resepnya.

    Bahan bubur:

    • 100 gram tepung beras
    • 250 ml santan kelapa segar
    • 4 lembar daun pandan
    • 2 gelas air
    • Garam secukupnya

    Bahan saus:

    • 1 butir gula merah, hancurkan
    • 3 lembar daun pandan
    • Garam secukupnya
    • Air secukupnya

    Cara membuat:

    • Campur tepung, santan, daun pandan, dan garam ke dalam panci. Tambahkan air lalu masak dengan api sedang.
    • Aduk terus semua bahan jangan sampai ada yang menggumpal.  Jika dirasa sudah cukup kental, matikan kompor dan tempatkan bubur pada sebuah wadah.
    • Untuk bahan kuah, campurkan gula merah, air, garam, dan daun pandan. Setelah itu, masak semua bahan dengan api sedang. Tunggu hingga gula larut atau mendidih.
    • Sajikan bubur sumsum dengan cara mengambil adonan dan tuangkan kuah gula merah di atasnya.
    • Bubur sumsum siap dihidangkan.

    Resep kue putu

    Sumber: Ngalam.co

    Kue putu yang terkenal dengan suara khas seperti peluit ini merupakan salah satu kuliner tradisional Indonesia. Proses pembuatan kue ini juga terbilang unik, yaitu dikukus di dalam bambu dan dipadatkan.

    Eits, tak melulu pakai bambu. Anda juga bisa membuat resep kue ini dengan perlatan yang ada di rumah loh. Berikut resepnya:

    Bahan yang dibutuhkan:

    • 200 gram tepung beras
    • 2 buah gula merah, hancurkan
    • 6 lembar daun pandai
    • secangkir air
    • Garam secukupnya
    • Kelapa parut secukupnya, kukus terlebih dahulu
    • Cetakan kue
    • Saringan kawat

    Cara membuat:

    • Rebus air dengan garam dan daun pandan menggunakan api kecil. Tunggu hingga mendidih dan kemudian sisihkan sampai agak hangat.
    • Siapkan wadah besar. Lalu campurkan tepung dengan air rebusan daun pandan tadi. Aduk-aduk hingga adonan bergumpal agak kasar.
    • Saring adonan sedikit demi sedikit dengan menggunakan saringan kawat hingga mendapatkan butiran tepung yang halus.
    • Isi setengah cetakan kue dengan butiran tepung yang halus. Lalu masukkan gula merah secukupnya di atasnya. Setelah itu, tutup kembali dengan tepung halus dan padatkan.
    • Panaskan panci pengukus. Kemudian letakan cetakan yang sudah berisi adonan kue di atas panci. Kukus sekitar 20-39 menit dengan api kecil.
    • Sajikan kue puti bersama dengan kelapa parut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan