backup og meta

Mengenal Kandungan Gizi dan Manfaat Kacang Lima

Mengenal Kandungan Gizi dan Manfaat Kacang Lima

Sebagai salah satu varian kacang polong yang dianggap lezat dan bergizi, kacang lima memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Itu sebabnya, banyak orang yang menambahkan kacang dengan kulit berwarna hijau ini ke dalam makanannya.

Kandungan gizi kacang lima

manfaat kacang lima atau lima beans

Kacang lima adalah salah satu kacang-kacangan berukuran besar yang juga dikenal sebagai kacang mentega karena kaya akan rasa mentega.

Kacang yang juga dikenal sebagai kacang sieva ini mempunyai penampilan datar, berwarna kehijauan atau keputihan, dan berbentuk oval. 

Beberapa orang mungkin menghindari kacang ini, tetapi Anda mudah menjumpainya di berbagai jenis pasta. Berikut ini sejumlah kandungan nutrisi kacang lima yang dibutuhkan tubuh. 

  • Energi: 115 kkal
  • Protein: 7,8 gram (gr)
  • Lemak total: 0,38 gr
  • Karbohidrat total: 20,88 gr
  • Serat: 7 gr
  • Kalsium: 17 miligram (mg)
  • Zat besi: 2,39 mg
  • Magnesium: 43 mg
  • Fosfor: 111 mg
  • Sodium: 2 mg
  • Kalium: 508 mg
  • Zinc: 0,95 mg
  • Mangan: 0,52 mg
  • Selenium: 4,5 mg
  • Tiamin (Vitamin B1): 0,16 mg
  • Riboflavin (Vitamin B2): 0,06 mg
  • Niasin (Vitamin B3): 0,42 mg
  • Piridoksin (Vitamin B6): 0,16 mg
  • Vitamin K: 2 mikrogram (mcg)

Manfaat kacang lima

cara menurunkan berat badan

Kacang-kacangan, seperti kacang lima, telah dikenal sejak lama memberikan manfaat bagi tubuh. Di bawah ini sejumlah manfaat yang bisa Anda peroleh dari jenis makanan yang cukup populer dikonsumsi di seluruh dunia. 

1. Membantu menjaga berat badan

Salah satu manfaat kacang lima yang paling digemari banyak orang yakni membantu menjaga berat badan. Hal ini dibuktikan melalui studi yang diterbitkan dalam Obesity Reviews

Studi tersebut memperlihatkan hasil evaluasi nilai gizi pada kacang-kacangan, termasuk kacang lima. Para ahli berpendapat bahwa mengganti makanan padat energi dengan kacang terbukti bermanfaat dalam mencegah dan mengendalikan obesitas

Khasiat lainnya yakni membantu mengurangi risiko komplikasi obesitas seperti penyakit jantung dan sindrom metabolik. Itu sebabnya, peneliti menyarankan penyandang obesitas mengganti sumber protein berkalori tinggi dengan kacang-kacangan. 

2. Mencegah anemia defisiensi zat besi

Berkat kandungan mineral zat besi di dalamnya, kacang lima dipercaya dapat mengurangi risiko anemia akibat kekurangan zat besi. Zat besi merupakan mineral yang penting untuk menghasilkan sel darah merah yang sehat dalam tubuh. 

Faktanya, hemoglobin dan mioglobin diperkirakan mengandung sekitar 70 persen zat besi. Kedua jenis protein ini berperan dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. 

Maka dari itu, jenis kacang ini disebut dapat mencegah anemia defisiensi zat besi, yakni ketika tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah akibat kekurangan zat besi.

8 Tanda yang Paling Mudah Dikenali Saat Tubuh Kekurangan Zat Besi

3. Mengendalikan diabetes

Manfaat lainnya yakni membantu mengendalikan diabetes. Melansir Harvard Health Publishing, rutin mengonsumsi kacang-kacangan atau lentil yang dikombinasikan dengan diet rendah glikemik dapat mengurangi konsentrasi gula darah. 

Hal ini tentu dapat membantu penyandang diabetes dalam mengendalikan penyakitnya. Terlebih lagi, kacang-kacangan ini juga dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit arteri koroner pada pasien diabetes tipe 2

4. Melancarkan pencernaan

Sebagaimana kacang-kacangan pada umumnya, kacang yang satu ini termasuk sumber serat yang baik untuk pencernaan. Serat makanan membantu memadatkan kotoran yang mencegah diare dan merangsang gerakan peristaltik pada saluran cerna. 

Jenis karbohidrat ini juga membantu usus menyerap nutrisi agar tubuh mendapatkan gizi sebanyak mungkin. Sementara itu, konsumsi satu cangkir kacang-kacangan memberikan manfaat berupa memenuhi kebutuhan serat sebanyak 30 – 50% seharinya. 

Itu sebabnya, serat pada kacang berwarna putih ini dikenal baik untuk kesehatan pencernaan

5. Memelihara kesehatan otak

Kacang ini kaya akan mineral mangan yang berguna dalam menjaga kesehatan otak. Bagaimana tidak, mangan memiliki sifat antioksidan yang membantu melindungi radikal bebas yang dapat merusak sel otak di jalur saraf. 

Sementara itu, mangan pada kacang-kacangan dapat mengikat neurotransmitter (senyawa kimiawi yang menyampaikan pesan antara satu sel saraf ke sel saraf) dan merangsang pergerakan impuls listrik yang lebih cepat ke seluruh tubuh.

Dengan begitu, fungsi otak pun meningkat. Namun, Anda perlu berhati-hati karena terlalu banyak mineral ini bisa berdampak negatif pada otak. 

6. Mendukung kesehatan ibu hamil

Selain mangan, kandungan folat (vitamin B9) di dalam kacang ini menawarkan manfaat yang tak kalah penting bagi para ibu hamil. Folat merupakan vitamin yang dibutuhkan untuk mereplikasi DNA, penggabungan asam amino, dan proses metabolisme. 

Vitamin ini juga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan janin yang tentu mendukung kehamilan yang sehat. 

Bila ibu hamil kekurangan folat, risiko cacat lahir, termasuk cacat tabung saraf, bisa meningkat. Oleh karena itu, para ibu hamil bisa memenuhi kebutuhan folat mereka dengan konsumsi kacang-kacangan. 

7. Membantu pertumbuhan dan perbaikan sel 

Kacang ini merupakan sumber protein yang berkhasiat untuk pertumbuhan jaringan otot. Tubuh yang kekurangan protein dapat memicu sejumlah gejala yang mengganggu seperti pertumbuhan yang terhambat, anemia, hingga masalah kekebalan tubuh. 

Di lain sisi, konsumsi makanan yang kaya protein seperti kacang-kacangan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan otot dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. 

Oleh sebab itu, Anda bisa sesekali mengganti sumber protein hewani dengan kacang-kacangan seperti kacang lima untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

Tips mengolah kacang lima

Setelah mengetahui apa saja manfaat kacang yang satu ini terhadap kesehatan, tak lengkap rasanya untuk memahami bagaimana cara mengolah kacang-kacangan ini. 

Cara mengolah kacang dengan benar setidaknya bisa memaksimalkan manfaat dan kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Sejumlah tips mengolah kacang lima di bawah ini.

  • Simpan kacang yang segar dalam kantong kedap udara dan dinginkan di kulkas.
  • Masukkan kacang-kacangan yang beku ke dalam freezer.
  • Selalu kupas kacang terlebih dahulu sebelum dimasak.
  • Rendam kacang untuk mempercepat proses memasak.
  • Didihkan kacang sampai lunak dan benar-benar matang. 

Bila mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi guna memahami solusi yang tepat untuk Anda. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Lima beans, large, mature seeds, cooked, boiled, without salt. (2019). U.S Department of Agriculture. Retrieved 17 May 2021, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/174253/nutrients 

Kaufman, C. (2020). Foods to Fight Iron Deficiency. Academy of Nutrition and Dietetics. Retrieved 17 May 2021, from https://www.eatright.org/health/wellness/preventing-illness/iron-deficiency 

Beans may help control blood sugar in people with diabetes. (2013). Harvard Health Publishing. Retrieved 17 May 2021, from https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/beans-may-help-control-blood-sugar-in-people-with-diabetes 

All About Beans Nutrition, Health Benefits, Preparation and Use in Menus. (2019). North Dakota State University. Retrieved 17 May 2021, from https://www.ag.ndsu.edu/publications/food-nutrition/all-about-beans-nutrition-health-benefits-preparation-and-use-in-menus 

Wu G. (2016). Dietary protein intake and human health. Food & function, 7(3), 1251–1265. https://doi.org/10.1039/c5fo01530h. Retrieved 17 May 2021. 

Balachandran, R. C., Mukhopadhyay, S., McBride, D., Veevers, J., Harrison, F. E., Aschner, M., Haynes, E. N., & Bowman, A. B. (2020). Brain manganese and the balance between essential roles and neurotoxicity. The Journal of biological chemistry, 295(19), 6312–6329. https://doi.org/10.1074/jbc.REV119.009453. Retrieved 17 May 2021. 

Greenberg, J. A., Bell, S. J., Guan, Y., & Yu, Y. H. (2011). Folic Acid supplementation and pregnancy: more than just neural tube defect prevention. Reviews in obstetrics & gynecology, 4(2), 52–59. Retrieved 17 May 2021. 

Beans and other legumes: Cooking tips. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 17 May 2021, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/legumes/art-20044278

Versi Terbaru

28/07/2021

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

5 Jenis Kacang Sehat untuk Camilan Sehari-hari

Banyak yang Mengira Sama, Ini 4 Perbedaan Protein Hewani dan Protein Nabati


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 28/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan