Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit jantung, stroke, atau diabetes.
Contohnya yaitu kadar gula darah yang tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta kenaikan kadar kolesterol yang tidak biasa. Pada sindrom ini, berbagai kondisi tersebut terjadi secara bersamaan.
Bila Anda hanya memiliki salah satu di antara kondisi yang disebutkan, Anda belum bisa dikatakan terkena sindrom metabolik. Namun, hal ini bukan berarti Anda tidak memiliki risiko terhadap penyakit yang lebih serius.
Sindrom metabolik merupakan penyakit tidak menular.
Jika Anda mengalami sindrom ini atau hanya mengalami salah satu kondisinya, Anda harus segera melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat demi memperlambat atau bahkan mencegah datangnya penyakit.
Umumnya, sindrom metabolik dialami oleh orang-orang yang telah memasuki usia lanjut. Meski begitu, sindrom ini juga dapat terjadi pada anak-anak dan orang muda.
Biasanya, sindrom ini tidak memiliki gejala yang jelas. Pasalnya, masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi merupakan kondisi yang muncul secara perlahan.
Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan seperti tes darah dan cek tekanan darah secara teratur untuk mengetahui apakah Anda memiliki salah satu dari penyakit tersebut.
Beberapa orang yang memiliki penyakit diabetes mungkin mengalami gejala gula darah tinggi yang meliputi peningkatan pada rasa haus, peningkatan frekuensi buang air kecil terutama di malam hari, dan kelelahan.
Sedangkan orang-orang yang baru mengalami tekanan darah tinggi mungkin akan merasakan sakit kepala, pusing, atau mimisan yang lebih dari biasanya.
Anda sebaiknya periksa ke dokter atau ahli gizi untuk saran mengenai diet atau olahraga yang dapat dilakukan jika Anda:
Jika Anda ingin mengetahui kadar kolesterol, Anda dapat melakukan tes HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat) serta trigliserida di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Penyebab pasti dari sindrom metabolik belum diketahui. Namun, sindrom ini sangat berkaitan dengan suatu kondisi yang disebut resistensi insulin.
Perlu diketahui, insulin merupakan hormon yang dibuat oleh organ pankreas. Keberadaannya berfungsi untuk membantu tubuh menyerap gula dari makanan.
Normalnya, sistem pencernaan bekerja memecah makanan yang Anda konsumsi menjadi gula (glukosa). Kemudian insulin akan membantu sel-sel tubuh untuk menyerap gula, lalu menjadikannya sebagai sumber energi.
Pada orang yang memiliki resistensi insulin, sel-sel tubuhnya tidak merespon secara normal terhadap insulin, sehingga glukosa tidak bisa diserap oleh sel-sel dengan mudah.
Akibatnya, kadar glukosa dalam darah Anda meningkat meskipun tubuh telah menghasilkan banyak insulin.
Hal tersebut pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit diabetes, di mana tubuh Anda tidak dapat bekerja sama dengan insulin untuk mengatur glukosa darah pada kisaran normal.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda terhadap sindrom metabolik adalah sebagai berikut.
Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak bisa mengalami sindrom ini. Faktor-faktor di atas hanya untuk acuan saja. Untuk lebih jelasnya, silakan konsultasikan kepada dokter.
Dokter biasanya akan mendiagnosis sindrom ini melalui tes darah dan tes kolesterol.
Seseorang bisa saja terdiagnosis sindrom ini bila setelah menjalani sejumlah tes, tiga faktor risiko di antara hasilnya menunjukkan bahwa Anda termasuk dalam golongan berisiko.
Berikut berbagai faktor risiko yang menjadi pertimbangan.
Mengingat penumpukan lemak yang berlebih di sekitar perut bisa membuat Anda lebih berisiko terhadap berbagai macam penyakit, maka ukuran lingkar pinggang menjadi yang dipertimbangkan dalam membuat diagnosis.
Trigliserida merupakan sejenis lemak yang ada dalam darah. Seseorang bisa dikatakan lebih berisiko mengalami sindrom metabolik bila tingkat trigliseridanya mencapai 150 miligram per desiliter atau lebih.
Kolesterol HDL dikenal sebagai koelesterol baik, sebab berfungsi untuk membantu menghilangkan kolesterol jahat dari arteri Anda.
Bila hasil tingkat kolesterol HDL kurang dari 50 miligram per desiliter, maka ada kemungkinan Anda mengalami sindrom ini.
Bila tekanan darah mencapai 130/85 mmHg, maka seseorang termasuk dalam kelompok yang berisiko. Meski bila hanya satu dari dua angka yang tinggi, Anda masih berisiko mengalami sindrom metabolik.
Kadar gula darah puasa yang normal adalah kurang dari 100 miligram per desiliter. Bila kadar gula darah berkisar di antara angka 100 – 125, maka pasien akan dianggap mengalami pradiabetes.
Bila angkanya 126 atau lebih, itu berarti termasuk diabetes.
Perlu diketahui, sekitar 85% orang yang memiliki diabetes tipe 2 juga mengalami sindrom metabolik.
Dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kolesterol seperti statin (lovastatin, pravastatin, simvastatin, atorvastatin, dan rosuvastatin).
Obat statin biasanya akan diberikan pada pasien yang memiliki penyakit diabetes, penyakit jantung, atau memiliki tingkat kolesterol HDL yang rendah.
Dokter juga akan memberikan obat-obatan lain yang dapat menurunkan risiko serangan jantung, menurunkan tekanan darah, mencegah penggumpalan darah, serta mengurangi beban kerja jantung Anda.
Minumlah obat secara teratur dan sesuai dengan arahan dari dokter. Jangan mengubah dosis tanpa sepengetahuan dokter.
Dalam pengobatan sindrom metabolik, diperlukan usaha dan ketekunan. Beberapa perubahan hidup yang diperlukan untuk membantu mengatasi sindrom metabolik yaitu sebagai berikut.
Periksalah ke dokter secara teratur untuk memantau penyakit dan kondisi kesehatan Anda. Anda juga bisa mengukur tekanan darah dan melakukan tes darah secara teratur guna memantau tingkat gula darah Anda.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar