Tahukah Anda bahwa usus di dalam tubuh akan selalu bergerak untuk mendorong makanan? Proses ini disebut dengan gerak peristaltik. Gerak peristaltik yang bermasalah dapat memicu terjadinya gangguan yang disebut sindrom usus malas.
Anda yakin mau keluar?
Tahukah Anda bahwa usus di dalam tubuh akan selalu bergerak untuk mendorong makanan? Proses ini disebut dengan gerak peristaltik. Gerak peristaltik yang bermasalah dapat memicu terjadinya gangguan yang disebut sindrom usus malas.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, sistem pencernaan akan terus bekerja mengolah makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari guna mendapatkan nutrisi pentingnya.
Usus akan memecah karbohidrat menjadi gula sederhana, mengubah protein menjadi asam amino, serta menyederhanakan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Semua nutrisi tersebut dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan baik, serta memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi. Proses pemecahan nutrisi makanan termasuk protein tidak mungkin terjadi tanpa bantuan gerak peristaltik.
Gerak peristaltik adalah gerakan otot-otot yang berkontraksi untuk mendorong makanan sepanjang saluran pencernaan. Gerak peristaltik itu sendiri melibatkan otot-otot yang ada di kerongkongan, lambung, serta usus halus dan usus besar.
Dengan adanya gerak peristaltik, makanan dapat berjalan di sepanjang saluran pencernaan untuk dicerna dan dimanfaatkan sampai akhirnya harus dibuang dalam bentuk feses.
Gerak usus peristaltik sangat penting untuk pencernaan, tapi kadang-kadang tidak berfungsi dengan baik. Terjadinya sembelit maupun diare adalah tanda ada masalah dengan gerakan peristaltik di saluran cerna Anda, salah satunya sindrom usus malas.
Orang dengan sindrom usus malas memiliki usus yang bekerja lambat memindahkan makanan. Itu kenapa sindrom ini juga sering disebut sindrom usus lambat.
Seharusnya setiap kali Anda makan, saraf di saluran pencernaan akan mengirim sinyal ke otot-otot saluran cerna untuk melakukan gerak peristaltik supaya makanan berpindah.
Sayangnya, pada orang dengan sindrom usus malas, gerak peristaltik terblokir sehingga gerakan otot-otot usus menjadi lebih lemah dan lambat. Akibatnya, makanan tidak bisa dipecah dengan sempurna.
Timbunan makanan yang tidak tercerna pada akhirnya akan mengeras dalam usus dan memicu penyakit sembelit.
Sindrom usus malas ini juga disebut sebagai sembelit jangka panjang. Penyebab paling utamanya adalah kekurangan asupan makanan berserat dalam waktu cukup lama.
Sindrom akibat gangguan peristaltik usus ini juga sering tampak pada orang-orang yang memiliki gangguan makan, terutama anoreksia nervosa dan bulimia. Mereka dengan sengaja menggunakan obat pencahar berlebihan atau bahkan ketergantungan.
Obat pencahar tersebut digunakan untuk mengeluarkan makanan supaya berat badan tidak naik.
Selain itu, sindrom usus lambat juga umum terjadi pada orang-orang yang memiliki IBS (irritable bowel syndrome), pengguna narkoba, juga orang-orang yang diet ketat.
Cara mengatasi sembelit akibat gerak usus peristaltik yang terganggu akan bergantung dengan faktor penyebabnya. Umumnya, sindrom ini dapat diatasi dengan diet tinggi serat untuk kembali mencukupi kebutuhan serat harian.
Tambahkan makanan kaya serat ke dalam menu makan Anda, seperti:
Saat menjalani diet ini, batasi konsumsi produk susu dan makanan lain yang sangat sedikit kadar seratnya. Ganti dengan makanan tinggi probiotik seperti yogurt, kefir, kimchi, atau tempe untuk melancarkan pencernaan.
Selama ini pula Anda perlu memperbanyak minum air hingga 2 – 4 gelas dari normalnya. Peningkatan asupan air putih saat sembelit dapat membantu melunakkan feses sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Selain menerapkan pola makan tinggi serat dan probiotik, Anda juga perlu rutin olahraga ringan untuk mengatasi usus malas. Olahraga memperlancar sirkulasi darah menuju perut sehingga gerak peristaltik Anda makin lancar.
Olahraga yang dapat memperlancar pencernaan adalah aerobik ringan yang meningkatkan pernapasan dan detak jantung.
Kebugaran jantung dan paru yang lebih baik menghasilkan aliran darah yang lebih lancar, sehingga mempengaruhi pergerakan usus yang lebih efisien.
Contoh olahraga aerobik yang bisa Anda lakukan ketika sedang sembelit adalah jalan kaki atau jogging 10 sampai 15 menit setiap hari, bersepeda, berenang, atau senam aerobik.
Jika masalah sembelit Anda masih sering kambuh, bahkan setelah membenahi pola makan dan rutinitas olahraga, konsultasikan dengan dokter Anda. Segera hubungi dokter Anda jika mengalami kondisi berikut ini:
Jangan menunda perawatan dokter, agar kondisinya tidak semakin parah dan menimbulkan komplikasi.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Watson Kathryn. 2018. What is Lazy Bowel Syndrome?. [Online] Tersedia pada: https://www.healthline.com/health/lazy-bowel (Diakses 13 Juli 2018)
Corleone. 2018. Diet for Lazy Bowel. [Online] Tersedia pada: https://www.livestrong.com/article/470287-diet-for-lazy-bowels/ (Diakses 13 Juli 2018)
Chris. Tanpa tahun. Lazy Bowel Syndrome and Treating Sluggish Bowel Movements. [Online] Tersedia pada: https://www.healthhype.com/lazy-bowel-syndrome-and-treating-sluggish-bowel-movements.html (Diakses 13 Juli 2018)
Link Rachael. 2017. 20 Natural Laxatives to Help Keep You Regular. [Online] Tersedia pada: https://www.healthline.com/nutrition/20-natural-laxatives (Diakses 13 Juli 2018)
Robert Burakoff, MD, MPH. (2015, July 29). How Does Peristalsis Help Your Body Digest Food? Retrieved from https://www.verywellhealth.com/peristalsis-contractions-1942410 [Accessed on February 14th, 2020]
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (2017, December 30). Your Digestive System & How it Works. Retrieved from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/digestive-system-how-it-works [Accessed on February 14th, 2020]
Komentar
Sampaikan komentar Anda
Ayo jadi yang pertama komentar!
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar