backup og meta

Bagikan

Salin Tautan

11 Manfaat Menakjubkan Jus Pare untuk Kesehatan Anda

11 Manfaat Menakjubkan Jus Pare untuk Kesehatan Anda

Pare merupakan sayuran hijau yang dikenal dengan rasa pahitnya. Jika tidak suka dengan rasanya yang pahit, Anda bisa mengolah pare menjadi jus dicampur dengan buah-buahan lain. Jus pare juga memiliki manfaat yang tidak kalah melimpah dengan buahnya.

Daftar manfaat jus pare

Pare yang memiliki nama latin Momordica charantia mengandung berbagai zat gizi penting, seperti serat, vitamin C, vitamin E, folat, kalium, zink, dan zat besi.

Berkat berbagai kandungan ini, pare memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan seperti berikut ini.

1. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Manfaat jus pare yang pertama yaitu meningkatkan kesehatan pencernaan berkat kandungan serat di dalamnya.

Serat dalam jus pare membantu meningkatkan pergerakan usus sehingga dapat mencegah dan mengatasi sembelit.

Serat ini menambah volume feses, memudahkan proses buang air besar. Serat juga berperan sebagai prebiotik yang menjadi makanan bagi bakteri baik dalam usus.

Bakteri baik ini penting untuk menjaga keseimbangan mikroflora usus yang sehat, membantu pencernaan, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.

2. Menurunkan berat badan

jus pare

Bagi orang yang sedang menurunkan berat badan atau ingin menjaga berat badan ideal, jus pare bisa menjadi menu sehari-hari yang bisa dikonsumsi.

Pasalnya, beberapa penelitian menunjukkan pare membantu mendukung pengelolaan berat badan yang sehat, salah satunya terbitan jurnal Journal of Medicinal Food.

Penelitian ini dilakukan pada 24 orang yang memiliki obesitas yang dibagi menjadi 2 kelompok. Salah satu kelompok mengonsumsi suplemen pare selama 12 minggu.

Hasil studi menemukan bahwa kelompok yang mengonsumsi suplemen pare mengalami penurunan berat badan, indeks massa tubuh, ukuran pinggang, dan persentase lemak tubuh.  

3. Memiliki sifat antibakteri

Jus pare juga bermanfaat mengurangi risiko infeksi bakteri karena mengandung berbagai kandungan yang bersifat antimikroba.

Ekstrak daging buah pare dapat membantu melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti E. coli, Helicobacter pylori, Staphylococcus, dan Salmonella.

Bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi saluran pencernaan, infeksi kulit, dan lainnya.

Jus pare, dengan kandungan senyawa ini, berpotensi membantu tubuh melawan infeksi bakteri.

4. Meningkatkan sistem imun

Jus pare kaya akan vitamin C dan antioksidan lain yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Vitamin C sangat penting untuk mendukung fungsi sel-sel imun dan meningkatkan produksi sel darah putih, yang berperan dalam melawan infeksi.

Senyawa bioaktif dalam jus pare, seperti polifenol dan flavonoid, telah terbukti memiliki sifat antimikroba yang mampu melawan bakteri, virus, dan patogen lain.

Hal ini membantu mencegah infeksi dan menjaga tubuh tetap sehat.

5. Mengurangi peradangan

Pare mengandung senyawa dengan sifat anti-inflamasi yang kuat, yang membantu menekan proses peradangan dalam tubuh.

Hal ini membuat pare berpotensi mengurangi risiko kerusakan jaringan akibat peradangan yang berlangsung lama.

Peradangan kronis diketahui berkontribusi pada berbagai penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan autoimun.

Mengonsumsi pare secara teratur dapat membantu mengelola kondisi-kondisi tersebut dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

6. Mengurangi gejala osteoartritis

Salah satu penelitian dalam jurnal Complementary Therapies in Clinical Practice melakukan penelitian efek konsumsi pare pada pasien osteoartritis.

Hasilnya, kelompok peserta yang mengonsumsi pare menunjukkan perbaikan signifikan dalam peningkatan fungsi lutut dan pengurangan gejala osteoartritis.

Selain itu, skor analgetik yang mengukur tingkat nyeri, berkurang pada kelompok yang mengonsumsi pare. Ini menunjukkan bahwa pare dapat membantu mengurangi nyeri sendi.

7. Mengatasi anemia

Pare yang dijus

Jus pare memiliki manfaat penting dalam membantu mengatasi anemia defisiensi besi berkat kandungan zat besi di dalamnya.

Selain zat besi, pare juga kaya akan folat (vitamin B9) yang memiliki peran penting dalam pembentukan sel darah merah.

Folat membantu memastikan tubuh menghasilkan sel darah merah yang cukup untuk mencegah atau mengatasi anemia.

Dengan kombinasi ini, jus pare dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah, memperbaiki transportasi oksigen dalam tubuh, dan mencegah gejala anemia.

8. Mengatasi gejala diabetes

Manfaat pare untuk diabetes tertulis dalam salah satu penelitian pada jurnal Journal of Nutrition and Metabolism.

Penelitian yang dilakukan pada tikus ini mengatakan bahwa jus pare mengandung charantin. Senyawa ini berfungsi sebagai penghambat α-glukosidase yang membantu menurunkan kadar gula darah.

Pada penelitian ini, baik jus pare biasa maupun jus pare yang difermentasi dapat menurunkan kadar glukosa puasa meskipun tidak seefektif acarbose (obat penghambat α-glukosidase).

Namun, jus pare yang difermentasi menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding jus pare biasa. Perlu diingat, penelitian ini masih memerlukan pengujian lanjutan untuk membuktikan efektivitasnya pada manusia.

9. Menurunkan kolesterol

Salah satu penelitian dalam jurnal Evidence-based Complementary and Alternative Medicine mengatakan bahwa ekstrak pare bermanfaat untuk menurunkan kolesterol.

Penelitian ini melibatkan 43 sukarelawan dewasa yang secara acak dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama yaitu menerima 100 mg ekstrak pare yang direbus dengan air panas tiga kali sehari selama 30 hari, sedangkan kelompok lainnya menerima plasebo.

Setelah 30 hari, kelompok yang mengonsumsi ekstrak pare menunjukkan penurunan kadar LDL (kolesterol jahat) yang signifikan dibandingkan dengan kelompok plasebo.

10. Memperbaiki kesehatan jantung

Pare diketahui dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Dengan menurunkan LDL, pare berkontribusi pada pengurangan risiko penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pare dapat membantu menurunkan tekanan darah karena kandungan kalium di dalamnya. 

Tekanan darah yang normal dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.

11. Mengatasi kanker

Mengonsumsi jus pare juga baik untuk pencegahan kanker dan terapinya. Manfaat pare untuk kanker ini tertulis dalam salah satu penelitian dalam jurnal Cancers.

Penelitian ini mengatakan bahwa pare kaya akan berbagai antioksidan yang bersifat antikanker, seperti triterpenoid, glikosida triterpene, asam fenolik, flavonoid, lektin, sterol, protein, dan saponin.

Senyawa aktif dalam pare ini dapat merusak sel dan menghambat pertumbuhan kanker. Selain itu, efek detoksifikasi senyawa tersebut dapat mengurangi efek berbahaya dari zat karsinogenik (pemicu kanker).

Penelitian tersebut juga mengatakan pare dapat menghambat kemampuan sel kanker untuk memperbarui diri dan meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan sel kanker.

Tips sehat membuat jus pare

Berikut adalah beberapa tips untuk membuat jus pare yang enak dan bergizi.

  • Pilih pare segar, kemudian cuci bersih sebelum dikonsumsi.
  • Untuk mengurangi rasa pahit, Anda bisa memotong bagian ujung dan bagian bawah pare. Anda juga dapat membuang biji di dalamnya jika ingin mengurangi kepahitan.
  • Campurkan jus pare dengan bahan lain untuk menambah rasa, seperti apel, jeruk, nanas, timun, jahe, atau lemon.
  • Tambahkan sedikit air untuk membantu proses penghalusan jika pare terlalu kental. Jika ingin rasa yang lebih creamy, tambahkan santan.

Demikian informasi tentang manfaat jus pare. Perlu diingat beberapa manfaat di atas masih perlu diuji efektivitasnya pada manusia.

Jika Anda ingin menggunakan jus pare sebagai pengobatan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk mengetahui dosis dan efek sampingnya.

Ringkasan

Berikut berbagai manfaat jus pare untuk kesehatan.
  • Meningkatkan kesehatan pencernaan.
  • Menurunkan berat badan.
  • Memiliki sifat antibakteri.
  • Meningkatkan sistem imun.
  • Mengurangi peradangan.
  • Mengurangi gejala osteoartritis.
  • Mengatasi anemia.
  • Mengurangi kadar gula darah.
  • Menurunkan kolesterol.
  • Memperbaiki kesehatan jantung.
  • Mengatasi kanker.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cleveland Clinic. (2024). The Health Benefits of Bitter Melon. Retrieved 2 October 2024, from https://health.clevelandclinic.org/bitter-melon-benefits 

Editor. (2023). The bitter melon contains at least three active substances with anti-diabetic properties, including charanti, which has been confirmed to have a blood glucose-lowering effect and an insulin-like compound known as polypeptide-p. Retrieved 2 October 2024, from https://www.diabetes.co.uk/natural-therapies/bitter-melon.html 

Cortez-Navarrete, M., Méndez-del Villar, M., Martínez-Abundis, E., López-Murillo, L. D., Escobedo-Gutiérrez, M. D. J., Rosales-Rivera, L. Y., & Pérez-Rubio, K. G. (2022). Effect of Momordica charantia administration on anthropometric measures and metabolic profile in patients with obesity: a pilot clinical trial. Journal of Medicinal Food, 25(6), 645-651.

Jia, S., Shen, M., Zhang, F., & Xie, J. (2017). Recent advances in Momordica charantia: functional components and biological activities. International journal of molecular sciences, 18(12), 2555.

Dandawate, P. R., Subramaniam, D., Padhye, S. B., & Anant, S. (2016). Bitter melon: a panacea for inflammation and cancer. Chinese journal of natural medicines, 14(2), 81-100.

May, L. S., Sanip, Z., Shokri, A. A., Kadir, A. A., & Lazin, M. R. M. (2018). The effects of Momordica charantia (bitter melon) supplementation in patients with primary knee osteoarthritis: A single-blinded, randomized controlled trial. Complementary therapies in clinical practice, 32, 181-186.

Hartajanie, L., Fatimah-Muis, S., Heri-Nugroho Hs, K., Riwanto, I., & Sulchan, M. (2020). Probiotics Fermented Bitter Melon Juice as Promising Complementary Agent for Diabetes Type 2: Study on Animal Model. Journal of nutrition and metabolism, 2020, 6369873. https://doi.org/10.1155/2020/6369873

Kinoshita, H., & Ogata, Y. (2018). Effect of Bitter Melon Extracts on Lipid Levels in Japanese Subjects: A Randomized Controlled Study. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2018, 4915784. https://doi.org/10.1155/2018/4915784

Sur, S., & Ray, R. B. (2020). Bitter Melon (Momordica Charantia), a Nutraceutical Approach for Cancer Prevention and Therapy. Cancers, 12(8), 2064. https://doi.org/10.3390/cancers12082064 

Versi Terbaru

25/11/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki

avatar

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan