backup og meta

10 Manfaat Gula Batu untuk Kesehatan dan Risikonya

10 Manfaat Gula Batu untuk Kesehatan dan Risikonya

Gula batu biasa dikonsumsi sebagai tambahan pemanis untuk minuman seperti teh atau kopi. Namun, tahukah Anda jika jenis gula ini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan? Telusuri berbagai manfaat gula batu dan efeknya untuk kesehatan berikut ini.

Manfaat gula batu untuk kesehatan

Gula batu adalah jenis gula yang terbuat dari larutan gula panas yang didinginkan hingga membentuk kristal yang keras. 

Jenis gula ini dinilai lebih sehat dari gula pasir. Namun, gula batu dan gula pasir tidak banyak berbeda, justru sama-sama terdiri dari 90% sukrosa.

Pola makan tinggi gula memang tidak baik untuk kesehatan, tapi sukrosa yang menyusun gula batu tetap memiliki sejumlah peran terhadap fungsi tubuh.

Simak berbagai manfaat gula batu di bawah ini.

1. Memberikan energi

sumber energi tubuh

Sama seperti jenis gula lainnya, gula batu menyediakan glukosa yang dapat langsung dipecah oleh tubuh untuk menambah energi. 

Glukosa selanjutnya akan dialirkan melalui pembuluh darah ke seluruh sel-sel untuk diproses menjadi energi dengan bantuan hormon insulin

Sisa glukosa akan diproses menjadi glikogen. Glikogen kemudian akan disimpan di dalam otot untuk digunakan sebagai sumber energi saat beraktivitas. 

2. Meningkatkan fungsi otak

Glukosa dari gula batu berperan penting sebagai sumber energi untuk menjalankan fungsi otak.

Mengutip Harvard Health, otak membutuhkan glukosa untuk meningkatkan kemampuan berpikir, mengingat, atau membuat keputusan. 

Tanpa glukosa yang cukup, berbagai neurotransmiter, yakni senyawa kimia otak yang bertugas membawa pesan tidak dapat berfungsi dengan baik.

3. Mencegah gula darah rendah

Selain mendukung fungsi otak, gula batu memiliki manfaat untuk mengatasi dan mencegah gula darah rendah (hipoglikemia). 

Kadar gula darah rendah membuat tubuh kekurangan energi untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Akibatnya, muncul gejala seperti sakit kepala, lemas, gemetar, hingga mual.

Nah, konsumsi minuman atau makanan manis dapat menaikkan kadar gula darah dengan cepat saat mengalami hipoglikemia.

4. Memulihkan tubuh setelah berolahraga

Tubuh akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan di dalam otot dan hati ketika melakukan aktivitas yang intens seperti berolahraga.

Konsumsi minuman yang ditambahkan gula batu, misalnya teh manis, bisa menjadi minuman setelah olahraga yang dapat memulihkan tubuh dan mengatasi rasa lelah.

Hal ini karena gula batu dapat dengan cepat dicerna dan diproses oleh tubuh untuk menggantikan energi yang hilang selama berolahraga. 

5. Mencegah anemia

Pada gula batu, terdapat juga zat besi yang bermanfaat untuk mencegah anemia yang terjadi karena kurangnya zat besi untuk memproduksi hemoglobin.

Hemoglobin merupakan komponen darah yang memberikan warna merah pada sel darah merah, berfungsi menghilangkan karbon dioksida, dan mengangkut oksigen.

Jika asupan zat besi tercukupi, sel darah bisa mengedarkan oksigen secara optimal ke seluruh tubuh. Dengan begitu, jaringan dan organ tubuh bisa mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

6. Mengobati flu

flu influenza

Gula batu juga sering kali digunakan sebagai campuran untuk membuat jamu tradisional.

Hal ini karena gula batu memiliki rasa yang tidak begitu manis, sehingga cocok untuk ramuan herbal, seperti jahe atau kunyit, untuk obat flu alami.

Namun, potensi manfaat gula batu untuk mengobati gejala flu ini masih belum dapat dibuktikan secara ilmiah. 

Khasiat mengobati flu kemungkinan berasal dari rempah-rempah di dalam jamu bukan dari gula batu itu sendiri. 

7. Meningkatkan suasana hati

Beberapa orang senang mengonsumsi makanan atau minuman yang manis seperti gula batu saat stres karena dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik. 

Hal ini karena mengonsumsi makanan mengandung gula dapat menstimulasi pelepasan dopamin, yakni hormon yang memberikan rasa puas.

Inilah alasannya mengapa Anda cenderung merasa lebih bahagia ketika mengonsumsi makanan atau minuman manis. Namun, pastikan untuk tetap membatasi konsumsi gula batu.

Pasalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan konsumsi makanan manis juga dapat meningkatkan risiko depresi.

8. Menjaga kesehatan tulang dan gigi

Manfaat gula kristal atau gula batu selanjutnya adalah membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi.  Hal ini karena gula batu mengandung kalsium.

Kalsium merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kepadatan tulang agar lebih kuat dan tidak mudah rapuh. 

Mineral ini juga dapat mencegah risiko penyakit osteoporosis, yakni kondisi ketika tulang mulai mengalami pengeroposan. 

9. Meningkatkan daya tahan tubuh

Kandungan zat besi dalam gula batu tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan produksi sel darah merah, tetapi juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. 

Mengutip situs University of Florida (UF), zat besi berperan penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh, terutama di usus. 

Mineral ini diketahui dapat mengatur respons sel -sel kekebalan tubuh di usus ketika terjadi infeksi. 

Hal inilah yang menjelaskan mengapa saat mengalami anemia karena kekurangan zat besi, tubuh lebih rentan terkena infeksi. 

10.  Memperbaiki kualitas tidur

Potensi manfaat gula batu ini berkaitan dengan kandungan zat besinya. 

Studi yang terbit dalam jurnal Revista Paulista de Pediatria menunjukkan bahwa anak yang mengalami anemia karena kekurangan zat besi memiliki waktu tidur yang lebih singkat.

Zat besi diperlukan untuk membuat neurotransmiter di otak yang memengaruhi tidur, seperti serotonin dan dopamin.

Oleh sebab itu, konsumsi makanan dengan kandungan zat besi membantu memperbaiki kualitas tidur. 

Risiko terlalu banyak konsumsi gula batu

gula batu

Meski gula batu memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh, hindari terlalu banyak mengonsumsi gula.

Pasalnya, kebanyakan mengonsumsi makanan mengandung gula batu, gula pasir, dan pemanis buatan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti berikut ini. 

  • Obesitas. Pola makan tinggi gula berkontribusi terhadap penambahan berat badan hingga meningkatkan risiko obesitas.
  • Diabetes tipe 2. Berat badan yang bertambah akibat kebiasaan makan dan minum manis berlebihan juga berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
  • Kerusakan gigi. Gula batu memang tidak merusak gigi secara langsung, tapi dapat mengundang bakteri  menempel pada gigi yang dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan gigi berlubang
  • Penyakit jantung. Konsumsi makanan manis yang terlalu banyak juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan stroke. 

Agar terhindar dari masalah kesehatan tersebut, sebaiknya batasi konsumsi gula batu. Kementerian Kesehatan RI menganjurkan untuk mengontrol asupan gula per hari sebanyak 50 gram yang setara dengan 5 sendok teh per hari.

Kesimpulan

Gula batu memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan berikut.
  • Menambah energi bagi tubuh.
  • Mencegah gula darah rendah.
  • Meningkatkan fungsi otak.
  • Memulihkan tubuh setelah berolahraga.
  • Meningkatkan suasana hati.
  • Menjaga kesehatan tulang dan gigi.
  • Mencegah anemia.
  • Menjaga kesehatan tulang. 
  • Meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Memperbaiki kualitas tidur.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Rock sugar by DONGFUQIAO. (n.d.). Retrieved 26 June 2024, from https://www.nutritionvalue.org/Rock_sugar_by_DONGFUQIAO_779146_nutritional_value.html?size=100%2Bg 

Mishri vs Sugar: Uncovering the Best Choice and Its Justification. (n.d.). Retrieved 26 June 2024, from https://upsma.org/mishri-vs-sugar-uncovering-the-best-choice-and-its-justification/ 

Sugar and The Brain (2016). Harvard Medical School. Retrieved 26 June 2024, from https://hms.harvard.edu/news-events/publications-archive/brain/sugar-brain 

Stevens, B., Yamada, J., Ohlsson, A., Haliburton, S., & Shorkey, A. (2016). Sucrose for analgesia in newborn infants undergoing painful procedures. Cochrane Database of Systematic Reviews, (7).

UF researchers discover iron plays key role in immune system health. (2023). University of Florida Retrieved 26 June 2024, from https://ufhealth.org/news/2023/uf-researchers-discover-iron-plays-key-role-in-immune-system-health 

Sucrose – Pain Relief for Babies. (n.d.). Retrieved 26 June 2024, from https://www.mkuh.nhs.uk/patient-information-leaflet/sucrose-pain-relief-for-babies 

Nutrition. (2023). Pursuit of Happiness Retrieved 26 June 2024, from https://www.pursuit-of-happiness.org/science-of-happiness/exercise/nutrition/

Ask the Brain: Why Do We Crave Sugar When We’re Stressed? (2015). Harvard Health. Retrieved 26 June 2024, from https://sitn.hms.harvard.edu/flash/2015/ask-the-brain-why-do-we-crave-sugar-when-were-stressed/ 

The Relationship Between Anemia and Sleep. (2024). Retrieved 26 June 2024, from https://www.sleepfoundation.org/physical-health/anemia-and-sleep#references-241172 

Rodrigues, J. I., Mecenas, V. G. F. D., de Oliveira Lima, M., Menezes, R. C. E. D., Oliveira, P. M. B. D., & Longo-Silva, G. (2023). Association between iron deficiency anemia and sleep duration in the first year of life. Revista Paulista de Pediatria, 42, e2022173.

Zhang, L., Sun, H., Liu, Z., Yang, J., & Liu, Y. (2024). Association between dietary sugar intake and depression in US adults: a cross-sectional study using data from the National Health and Nutrition Examination Survey 2011–2018. BMC Psychiatry, 24(1), 110.

Tryon, M. S., Stanhope, K. L., Epel, E. S., Mason, A. E., Brown, R., Medici, V., … & Laugero, K. D. (2015). Excessive sugar consumption may be a difficult habit to break: a view from the brain and body. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 100(6), 2239-2247.

Versi Terbaru

04/07/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Benarkah Gula Penyebab Diabetes? Cek Faktanya

Benarkah Gula Berbahaya untuk Asam Lambung?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 04/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan