Banyak orang beranggapan bahwa makan makanan manis bisa menyebabkan diabetes, sehingga perlu dikurangi konsumsinya. Namun, benarkah gula penyebab utama penyakit diabetes? Cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Banyak orang beranggapan bahwa makan makanan manis bisa menyebabkan diabetes, sehingga perlu dikurangi konsumsinya. Namun, benarkah gula penyebab utama penyakit diabetes? Cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Gula atau makanan manis bukanlah penyebab diabetes tipe 1 dan bukan juga penyebab langsung diabetes tipe 2. Penyakit diabetes tipe 1 memang tidak berkaitan dengan pola makan. Lain halnya dengan diabetes tipe 2, kebiasaan makan makanan manis berkaitan dengan faktor penyebab jenis diabetes ini.
Penyakit diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh kondisi autoimun yang membuat sel imun menyerang sel beta pankreas penghasil insulin, sehingga tubuh kesulitan mengatur kadar gula darah.
Lantas, bagaimana kaitan konsumsi gula dengan penyakit diabetes tipe 2? Jawabannya cukup kompleks. Sebenarnya, konsumsi makanan manis tidak secara langsung menyebabkan diabetes tipe 2.
Penyakit diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh faktor kelebihan berat badan atau obesitas, resistansi insulin, serta faktor genetik. .
Nah, pola makan tinggi gula atau kebiasaan konsumsi makanan manis berlebihan dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan atau obesitas yang merupakan faktor pemicu diabetes tipe 2.
Dengan demikian, mengonsumsi makanan atau minuman manis bukan pemicu utama terjadinya diabetes. Ini berkaitan dengan salah satu faktor dari banyaknya faktor penyebab diabetes tipe 2.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, mengonsumsi gula bukan penyebab utama diabetes. Namun, mengonsumsi makanan atau minuman manis secara berlebihan dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas yang menjadi faktor risiko diabetes tipe 2.
Kebanyakan makanan atau minuman manis memiliki jumlah kalori yang cukup tinggi. Mengonsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan, apalagi menjadi kebiasaan sehari-hari tanpa dibarengi dengan olahraga, dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau obesitas.
Studi dalam jurnal Cell Metabolism mengungkapkan bahwa obesitas dapat menjadi faktor risiko utama untuk prediabetes dan diabetes tipe 2.
Pasalnya, obesitas menyebabkan terjadinya peningkatkan lemak di bagian perut serta peningkatan kadar trigliserida di hati dan otot. Hal tersebut mengakibatkan resistensi insulin dan gangguan pada sel beta pankreas penghasil insulin.
Resistensi insulin sendiri menjadi faktor penyebab diabetes tipe 2. Ini adalah kondisi di mana sel tubuh tidak sensitif terhadap insulin untuk menyerap glukosa, sehingga glukosa menumpuk di dalam darah.
Ada beberapa pemanis pengganti gula yang bisa mengurangi risiko diabetes seperti stovia, aspartam, sukralosa, dan sakarin.
Pemanis ini biasanya dipilih karena sangat rendah kalori dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah.
Namun, bukan berarti Anda bisa mengonsumsi pemanis tersebut lebih banyak, tanpa batasan. Lagi pula, gula apa pun sebenarnya tidak akan menyebabkan diabetes jika asupannya dalam batas wajar, tidak berlebihan.
Jadi, terlepas dari pemanis yang Anda gunakan, yang terpenting dalam mencegah diabetes adalah mengatur konsumsi gula harian.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi konsumsi gula.
Selain membatasi konsumsi gula, Anda bisa menurunkan risiko diabetes dengan rutin berolahraga. Perbanyak aktivitas fisik ringan, seperti jalan santai, joging, atau bersepeda untuk menjaga berat badan tetap ideal.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar