backup og meta

11 Manfaat Bayam Brazil untuk Kesehatan Tubuh

11 Manfaat Bayam Brazil untuk Kesehatan Tubuh

Pernahkan Anda mendengar bayam Brazil? Sayuran satu ini agak berbeda dibandingkan dengan sayuran bayam hijau pada umumnya. Namun, khasiat bayam Brazil tidak kalah dari bayam hijau yang sering dikonsumsi. Yuk, telusuri kandungan gizi serta manfaat bayam Brazil bagi kesehatan.

Kandungan gizi bayam Brazil 

Bayam Brazil adalah sayuran hijau yang memiliki nama ilmiah Alternanthera sisso dengan daun berbentuk hati dan teksturnya sedikit mengkerut dan mengkilap.

Tumbuhan ini dapat hidup di tempat yang lembab dan memiliki banyak air. Bayam Brazil biasanya digunakan sebagai sayuran salad.

Kandungan zat gizi bayam dari Amerika Latin ini tidak kalah dengan bayam pada umumnya. Berikut komposisi zat gizi di dalam satu ikat bayam Brazil (340 gram).

  • Kalori: 78,2 kkal.
  • Protein: 9,72 gram (g).
  • Lemak 1,33 g.
  • Karbohidrat: 12,3 g.
  • Serat: 7,48 g.
  • Gula: 1,43 g
  • Kalsium: 337 miligram (mg).
  • Zat besi: 9,21 mg.
  • Magnesium: 269 mg.
  • Fosfor: 167 mg.
  • Kalium: 1900 mg.

Selain itu, sayuran ini memiliki kandungan zat gizi lainnya berupa vitamin C, vitamin K, Vitamin B6, serta asam folat

Manfaat bayam Brazil

Berikut ini beberapa manfaat bayam Brazil untuk kesehatan.

1. Mencegah anemia

anemia

Anemia merupakan penyakit yang ditandai dengan menurunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin di dalam tubuh.

Hemoglobin berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika produksi hemoglobin berkurang, jaringan tubuh akan kekurangan pasokan oksigen sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal.

Nah, bayam Brazil memiliki kandungan zat besi yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin. Tercukupinya kebutuhan zat besi bisa meningkatkan hemoglobin sehingga oksigen bisa diedarkan ke semua jaringan tubuh. 

2. Sumber antioksidan untuk cegah penyakit

Komponen antioksidan dalam senyawa flavonoid yang terdapat pada ekstrak bayam Brazil diketahui mampu untuk mencegah penyakit.

Pasalnya, antioksidan dapat menangkal radikal bebas yang memicu stres oksidatif yang menurunkan sistem imun tubuh. 

Stres oksidatif ini merupakan salah satu penyebab munculnya penyakit kronis, seperti penyakit jantung atau diabetes.

Studi terbitan jurnal Biomolecules tahun 2019 menyebutkan bahwa kandungan senyawa flavonoid  mampu menekan risiko diabetes dengan mengatur metabolisme glukosa.

3. Berpotensi mengobati kanker

Bayam Brazil juga memiliki berpotensi untuk mengobati penyakit kanker. Studi dalam jurnal AP Academic Press melakukan penelitian untuk melihat efek ekstrak bayam Brazil terhadap sel kanker.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bayam Brazil memiliki komponen sitotoksik terhadap sel kanker payudara, hati, dan kanker servik.

Sifat sitotoksik yang dimiliki sayuran hijau ini dapat membantu untuk membunuh dan menghambat perkembangan sel kanker agar tidak muncul kembali.

Selain itu, ekstrak bayam Brazil ini memiliki aktivitas apoptosis, yakni mekanisme yang memungkinkan sel kanker untuk menghancurkan dirinya sendiri.

Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut karena saat ini penelitian baru dilakukan dalam uji laboratorium. 

4. Pilihan sayuran hijau untuk diet

Bayam Brazil juga dapat menjadi pilihan menu makanan bagi Anda yang sedang dalam program menurunkan berat badan.

Pasalnya, sayuran ini memiliki jumlah kalori yang sedikit dan memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh.

Sayuran hijau ini juga memiliki kandungan serat yang lama dicerna oleh tubuh. Dengan begitu, bayam Brazil dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan mencegah makan berlebihan. 

Namun, jangan hanya mengandalkan bayam sebagai makanan untuk diet, pastikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari makanan lainnya.

5. Menjaga kesehatan mata

Sayuran hijau ini ternyata dapat membantu untuk menjaga kesehatan mata. Bayam memiliki kandungan lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata.

Kedua senyawa tersebut dapat membantu mengurangi risiko penyakit mata, seperti degenerasi makula dan katarak.

Tidak hanya itu, bayam Brazil juga memiliki kandungan vitamin A yang baik untuk mata. Kandungan vitamin A diketahui dapat meningkatkan fungsi retina mata dengan memproduksi pigmen tertentu.

Jika Anda kekurangan vitamin A, produksi pigmen yang mendukung fungsi retina menurun sehingga dapat menyebabkan rabun senja. 

Tahukah Anda?


Mengutip situs American Academy of Ophthalmology, kekurangan vitamin A merupakan salah satu penyebab kebutaan pada anak-anak. Diperkirakan ada sekitar 250.000 – 500.000 anak-anak di seluruh dunia yang menjadi buta setiap tahunnya karena kekurangan vitamin A.

6. Mengurangi risiko osteoporosis

Sayuran satu ini juga dapat membantu untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.

Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang, sehingga membuat tulang mudah keropos

Bayam Brazil memiliki kandungan kalsium yang berfungsi untuk menjaga kepadatan tulang dan gigi, sehingga tulang tidak mudah keropos.

Selain itu, sayuran hijau ini memiliki kandungan kalium yang berperan dalam penyerapan kalsium ke dalam tulang agar tidak terbuang melalui urine. 

7. Memelihara kesehatan jantung

Bayam Brazil dapat membantu untuk memelihara kesehatan jantung karena memiliki kandungan nitrat.

Studi dalam jurnal Clinical Nutrition Research melakukan penelitian untuk menguji manfaat mengonsumsi bayam bagi kesehatan jantung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi bayam selama 7 hari dapat membantu untuk mengendurkan pembuluh darah arteri yang kaku.

Selain itu, mengonsumsi sayuran hijau ini dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah dan menekan risiko terkena penyakit jantung.

8. Bagus untuk penderita diabetes

Bayam Brazil baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes karena memiliki kandungan kalium. 

Mengutip National Institute of Health (NIH), kalium berperan dalam produksi hormon insulin di pankreas. Hormon insulin sendiri berfungsi dalam penyerapan glukosa di dalam darah.

Tercukupinya kebutuhan kalium bisa mencegah kekurangan insulin yang artinya ikut mencegah penumpukan gula darah. 

Studi dalam jurnal Diabetologia juga menyebutkan bahwa orang yang memiliki kadar kalium yang rendah berpotensi lebih tinggi untuk menderita diabetes tipe 2 dibandingkan orang dengan kadar kalium yang normal. 

9. Menjaga kesehatan kulit

Mengonsumsi bayam juga dapat membantu untuk menjaga kesehatan kulit. Hal ini karena sayuran hijau satu ini bersifat antioksidan.

Antioksidan dapat membantu untuk menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel kulit dan munculnya tanda penuaan.

Selain itu, sayuran satu ini memiliki kandungan vitamin C yang dikenal baik untuk kesehatan kulit.

Vitamin C memiliki komponen antiradang yang dapat membantu mengobati jerawat dengan mengurangi produksi sebum atau minyak pada kulit. 

10. Meningkatkan fungsi otak

Penyakit saraf

Manfaat bayam Brazil bagi kesehatan lainnya adalah untuk membantu meningkatkan fungsi otak. 

Pasalnya, sayuran hijau ini kaya akan antioksidan yang dapat membantu menekan risiko penyakit Alzheimer. 

Tidak hanya itu, mengonsumsi setidaknya satu porsi bayam setiap harinya yang kaya akan kandungan vitamin K, lutein, nitrat dan folat dapat membantu mencegah penurunan fungsi otak akibat bertambahnya usia. 

11.Baik untuk ibu hamil

Bayam Brazil juga bisa menjadi salah satu makanan sehat untuk ibu hamil. Pasalnya, bayam memiliki berbagai kandungan zat gizi yang baik untuk perkembangangan janin. 

Sayuran hijau satu ini juga memiliki kandungan asam folat yang dapat mencegah risiko cacat lahir pada janin.

Bayam juga memiliki kandungan zat besi yang dapat mengurangi risiko anemia defisiensi besi yang membuat ibu hamil mudah merasa lelah. 

Ada banyak manfaat bayam Brazil untuk kesehatan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk menyisipkan sayuran hijau ini dalam menu harian Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

FoodData Central Search Results. (n.d.). Retrieved 05 October 2023, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/?query=spinach 

Alternanthera sisso. (2022). Retrieved 05 October 2023, from https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/6/3/6373 

Saengha, W., Karirat, T., Buranrat, B., Katisart, T., Ling, N., & Luang-In, V. (2022). Antioxidant properties and cytotoxic effects of Alternanthera sissoo and Alternanthera bettzickiana extracts against cancer cells. AP Academic Press, 50(3), 12776-12776.

Al-Ishaq, R. K., Abotaleb, M., Kubatka, P., Kajo, K., & Büsselberg, D. (2019). Flavonoids and Their Anti-Diabetic Effects: Cellular Mechanisms and Effects to Improve Blood Sugar Levels. Biomolecules, 9(9), 430. 

Mrowicka, M., Mrowicki, J., Kucharska, E., & Majsterek, I. (2022). Lutein and Zeaxanthin and Their Roles in Age-Related Macular Degeneration-Neurodegenerative Disease. Nutrients, 14(4), 827. 

Boyd, K. (2023). What Is Vitamin A Deficiency?. American Academy of Ophthalmology. Retrieved 05 October 2023, from https://www.aao.org/eye-health/diseases/vitamin-deficiency .

Calcium & Bone Health: Calcium Rich Foods. (2023). Retrieved 05 October 2023, from https://healthybonesaustralia.org.au/your-bone-health/calcium/ 

Kong SH, Kim JH, Hong AR, Lee JH, Kim SW, Shin CS (2017). Dietary potassium intake is beneficial to bone health in a low calcium intake population: the Korean National Health and Nutrition Examination Survey (KNHANES) (2008-2011). Osteoporosis International. 2017 May;28(5):1577-1585.. Epuban 16. PMID: 28093633.

Jovanovski, E., Bosco, L., Khan, K., Au-Yeung, F., Ho, H., Zurbau, A., Jenkins, A. L., & Vuksan, V. (2015). Effect of Spinach, a High Dietary Nitrate Source, on Arterial Stiffness and Related Hemodynamic Measures: A Randomized, Controlled Trial in Healthy Adults. Clinical Nutrition Research, 4(3), 160–167. 

Office of Dietary Supplements – Potassium. (n.d.). National Institute of Health (NIH). Retrieved 05 October 2023, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/Potassium-HealthProfessional/ 

Heianza Y, Hara S, Arase Y, Saito K, Totsuka K, Tsuji H, Kodama S, Hsieh SD, Yamada N, Kosaka K, Sone H. (2011). Low serum potassium levels and risk of type 2 diabetes: the Toranomon Hospital Health Management Center Study 1 (TOPICS 1). Diabetologia. Jan 7. PMID: 21212932.

Neera Nathan, M., & Payal Patel, M. (2021). Why is topical vitamin C important for skin health?. Harvard Health. Retrieved 05 October 2023, from https://www.health.harvard.edu/blog/why-is-topical-vitamin-c-

Jiraungkoorskul W. (2016). Review of Neuro-nutrition Used as Anti-Alzheimer Plant, Spinach, Spinacia oleracea. Pharmacognosy reviews, 10(20), 105–108. 

Morris, M. C., Wang, Y., Barnes, L. L., Bennett, D. A., Dawson-Hughes, B., & Booth, S. L. (2018). Nutrients and bioactives in green leafy vegetables and cognitive decline: Prospective study. Neurology, 90(3), e214–e222. 

Folic Acid. (2022). Retrieved 05 October 2023, from https://www.cdc.gov/ncbddd/folicacid/about.html .

Versi Terbaru

11/10/2023

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Apakah Benar Bayam Jadi Beracun Jika Dipanaskan?

8 Manfaat Bayam untuk Ibu Hamil yang Sayang Dilewatkan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 11/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan