Diet rendah bakteri merupakan salah satu pola makan sehat untuk orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Selain memilih dan menghindari jenis makanan tertentu, diet sehat ini sangat memperhatikan cara pengolahan makanan.
Apa itu diet rendah bakteri?
Diet rendah bakteri adalah pola makan yang mengutamakan konsumsi makanan higienis yang terhindar dari kontaminasi bakteri.
Pola makan dengan nama lain diet neutropenik ini berguna untuk mengurangi risiko infeksi dan keracunan makanan pada orang dengan sistem imun yang lemah.
Dalam penerapan diet neutropenik, cara memilih dan mempersiapkan makanan perlu dilakukan dengan sehigienis mungkin demi mengurangi kontaminasi bakteri.
Diet rendah bakteri direkomendasikan untuk pasien yang mengalami beberapa kondisi berikut.
- Pasien kemoterapi dan radiasi.
- Penerima transplantasi sel darah, sumsum, dan organ.
- Neutropenia atau neutrofil terlalu rendah.
- Masalah pada lapisan pelindung usus.
Makanan yang dianjurkan dalam diet rendah bakteri
Pada dasarnya, diet neutropenik menggunakan bahan baku yang sudah matang dan dicuci bersih. Berikut ini adalah rekomendasi jenis makanan pada diet rendah bakteri.
1. Sumber hewani dan alternatifnya
Inilah asupan hewani dan alternatifnya yang diperbolehkan saat menjalani diet rendah bakteri.
- Daging merah dengan tingkat kematangan steik well-done.
- Ayam dan ikan matang yang dagingnya berwarna keputihan seluruhnya dan seratnya bisa terpisah-pisah
- Telur matang, bagian putihnya sudah tidak transparan dan kuning telur padat.
- Tahu yang dimasak.
2. Olahan tepung-tepungan dan biji-bijian
Inilah beberapa makanan berbahan tepung, pati, dan biji-bijian yang dianjurkan pada diet neutropenik.
- Roti-rotian tanpa isian atau olesan krim.
- Olahan biji dan pati utuh yang matang, seperti beras, oat, pasta, popcorn, dan kentang.
3. Produk berbahan dasar susu
Produk susu dan olahannya diharuskan menggunakan susu pasteurisasi, yaitu susu yang dipanaskan dengan proses ultra high temperature (UHT).
Di bawah ini adalah beberapa jenis produk olahan susu yang diperbolehkan dalam diet rendah bakteri.
4. Kacang-kacangan
Sebaiknya Anda mengonsumsi kacang yang sudah matang atau produk olahannya untuk meminimalkan risiko kontaminasi bakteri. Anda bisa memilih produk kacang seperti di bawah ini.
- Kacang-kacangan dimasak atau dipanggang.
- Selai kacang kemasan.
- Kacang matang di dalam produk roti-rotian.
5. Olahan lemak dan saus
Rekomendasi olahan lemak dan saus untuk diet rendah bakteri sebaiknya juga berasal dari produk kemasan, berikut ini jenisnya.
6. Sayur dan buah
Anda sebenarnya bisa tetap mengonsumsi buah dan sayur, tapi diet rendah bakteri mengharuskan Anda mengolah bahan makanan hingga matang.
Jadi, sebaiknya Anda mengonsumsi pilihan buah dan sayur seperti di bawah ini.
- Sayuran dan buah yang dimasak.
- Sayur dan buah kalengan.
- Jus yang dipasteurisasi.
- Buah dan sayur yang berjamur meskipun jamurnya sudah dibuang.
7. Minuman
Tidak hanya makanan, Anda juga perlu memperhatikan jenis dan pengolahan minuman. Berikut ini minuman yang diperbolehkan saat menjalani diet neutropenik.
- Teh yang diseduh dengan air panas matang.
- Air mineral kemasan dan minuman kaleng.
- Madu pasteurisasi.
- Minuman bubuk.
Makanan yang harus dihindari dalam diet rendah bakteri
Tujuan utama diet ini adalah mengurangi kontaminasi bakteri dalam makanan seminimal mungkin. Jadi, Anda perlu menghindari makanan mentah.
Beberapa makanan bahkan bisa lebih mudah terpapar bakteri penyebab penyakit. Anda yang ingin menjalani diet rendah bakteri perlu menghindari jenis makanan tersebut, berikut daftarnya.
1. Sumber hewani dan alternatifnya
Inilah sumber hewani yang perlu Anda hindari.
- Meringue atau kue busa dari putih telur.
- Telur setengah matang.
- Daging dengan tingkat kematangan di bawah well-done.
- Sushi dan sashimi.
- Tempe.
- Miso.
2. Olahan tepung-tepungan dan biji-bijian
Sebaiknya hindarilah makanan dari tepung-tepungan dan biji-bijian berikut ini.
- Biji-bijian mentah.
- Roti dengan potongan buah.
- Roti dengan krim yang harus dibekukan.
3. Produk berbahan dasar susu
Ada beberapa jenis olahan susu yang harus dihindari karena cara pengolahannya meningkatkan risiko bakteri.
- Keju berjamur, seperti blue cheese, stilton, roquefort, dan gorgonzola.
- Keju mentah, seperti brie dan camembert.
- Yogurt dengan kultur aktif dan hidup.
- Es krim dan yogurt yang diproduksi massal tanpa kemasan produk.
- Keju yang mengandung bubuk cabai, rempah-rempah, dan sayur mentah.
4. Sayur dan buah
Jauhi sayur dan buah dengan jenis berikut ini.
- Kecambah mentah.
- Jus buah dan sayur yang mentah atau diolah dengan metode cold-pressed.
- Salad.
5. Minuman
Jauhi jenis minuman berikut ketika Anda ingin menjalani diet rendah bakteri.
- Teh dan kopi cold-brew atau direndam dengan air dingin semalaman.
- Cuka apel yang tidak difermentasi.
- Jamu.
Beberapa jenis asupan lainnya yang harus Anda jauhi, yakni:
- saus dengan bahan telur mentah,
- suplemen herbal,
- taburan rempah-rempah, dan
- kacang mentah.
Cara mengolah makanan untuk diet rendah bakteri
Pengolahan makanan yang tepat berguna untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Hal ini juga mengurangi risiko perpindahan bakteri dari tempat memasak ke makanan.
Inilah tips memasak higienis untuk menjalani diet neutropenik.
- Cuci tangan dan alat masak dengan sabun.
- Cuci bersih bahan makanan di air mengalir.
- Buang sayur jika terlihat usang, memar, berlendir, dan berjamur.
- Untuk sayur dan buah yang sulit dibersihkan, rendam dan bilas dua kali.
- Pastikan Anda menyimpan susu, produk olahannya, atau sisa makanan di kulkas dalam suhu di bawah 4,4 ºC.
- Cairkan daging ayam, sapi, dan ikan di bagian bawah kulkas yang suhunya lebih hangat. Jangan langsung mencairkan daging dalam suhu ruang.
- Gunakan piring dan wadah terpisah untuk setiap bahan-bahan mentah.
Ketahui hal ini sebelum menjalani diet rendah bakteri
Memang, diet neutropenik ini berguna untuk mengurangi risiko infeksi bakteri dan jamur pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Akan tetapi, beberapa penelitian menyatakan bahwa diet ini tidak berdampak besar pada kejadian keracunan makanan.
Riset terbitan American Journal of Clinical Oncology (2019) menunjukkan bahwa pemberian diet neutropenik pada pasien kanker tidak berkaitan dengan penurunan infeksi akibat makanan.
Studi lain yang terbit pada Journal of Hospital Medicine (2018) bahkan menyatakan bahwa diet ini bisa mengurangi zat gizi yang diperlukan tubuh sehingga meningkatkan risiko malnutrisi.
Para ahli sebenarnya lebih merekomendasikan diet rendah bakteri untuk pasien neutropenia parah, yaitu kondisi di mana kadar neutrofil (jenis sel darah putih) menjadi sangat rendah.
Rendahnya neutrofil membuat seseorang menjadi sangat rentan terhadap paparan infeksi bakteri. Diet neutropenik dapat membantu mengurangi risiko ini.
Itulah panduan lengkap diet rendah bakteri yang mengutamakan kerbersihan makananan dan pengolahan yang aman.
Diet ini bermanfaat untuk orang yang memiliki masalah kekebalan tubuh. Meski begitu, masih butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaatnya secara pasti.
Jadi, tetap konsultasikan dengan dokter spesialis gizi atau ahli gizi sebelum menjalani pola makan tertentu. Ini berguna untuk mengetahui manfaat dan risikonya secara menyeluruh bagi kondisi Anda.
[embed-health-tool-bmi]