Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Dislokasi adalah kondisi tulang bergeser dari sendi atau posisi yang seharusnya. Sebagai contoh, bagian atas tulang lengan seharusnya menempel pada sendi bahu Anda. Ketika tulang bergeser atau keluar dari sendi tersebut, Anda mengalami dislokasi bahu.
Dislokasi paling sering terjadi pada bahu dan jari. Bagian tubuh lainnya yang biasa mengalami pergeseran tulang adalah siku, lutut, dan panggul. Sendi dan tulang yang pernah mengalami dislokasi, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami hal yang sama di lain waktu.
Kondisi ini umumnya terjadi akibat adanya pergerakan tiba-tiba pada sendi, atau adanya benturan keras di bagian tubuh tersebut. Biasanya penderita akan merasakan sakit yang luar biasa dan memiliki pergerakan tubuh yang tidak seimbang, bahkan kesulitan untuk bergerak.
Mengingat dalam kondisi ini berarti tulang tidak terletak di posisi normalnya, Anda harus segera mendapatkan pertolongan dan penanganan medis secepat mungkin. Kondisi tulang bergeser yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan kerusakan pada ligamen, saraf, atau pembuluh darah.
Dislokasi merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang umum terjadi. Ya, gangguan pada sistem gerak ini dapat terjadi pada hampir seluruh bagian sendi di dalam tubuh.
Namun, beberapa jenis sendi yang paling sering mengalami dislokasi adalah:
Dislokasi dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa saja. Namun, angka kejadiannya lebih banyak ditemukan pada orang tua dan anak-anak.
Orang-orang yang berusia lanjut cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mudah jatuh. Hal ini disebabkan karena lansia memiliki keterbatasan dalam pergerakan dan kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh pun menurun.
Selain itu, anak-anak juga lebih rentan dan berisiko terjatuh saat sedang bermain, terutama di area bermain yang tidak aman dan kurang mendapatkan pengawasan orangtua.
Orang-orang yang biasanya melakukan aktivitas fisik yang berat dan mengikuti kegiatan olahraga tertentu, seperti atlet, juga memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kondisi ini.
Gejala-gejala umum dari dislokasi adalah:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Tubuh masing-masing penderita akan menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Untuk mengetahui seperti apa penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, selalu periksakan apapun gejala yang Anda alami ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.
Dislokasi adalah kondisi yang terjadi ketika sendi dipaksa melakukan gerakan ekstrem secara mendadak. Selain itu, benturan yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Umumnya, dislokasi terjadi akibat adanya kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh di posisi yang tidak tepat, atau ada trauma lainnya.
Ketika dislokasi terjadi, ligamen dapat mengalami kerobekan. Ligamen adalah jaringan ikat berserat yang bersifat fleksibel. Fungsi dari ligamen adalah menghubungkan tulang-tulang dan jaringan tulang rawan di dalam tubuh.
Sebagai contoh, sendi-sendi yang terdapat di pinggang dan bahu disebut dengan sendi peluru. Apabila terdapat gerakan yang terlalu dipaksakan pada ligamen sendi tersebut, sebagian dari sendi akan terlepas dari tempatnya.
Pada umumnya, kondisi ini dapat terjadi pada semua sendi di dalam tubuh. Namun, bagian tubuh yang paling sering mengalami pergeseran tulang dan sendi adalah bahu.
Dislokasi adalah kondisi kelainan yang dapat terjadi pada hampir semua orang, terlepas dari berapa pun usianya dan apa golongan rasnya. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini.
Perlu Anda ketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda pasti akan mengalami suatu kondisi atau penyakit. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang dapat menderita suatu penyakit tanpa adanya satu pun faktor risiko.
Faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya dislokasi adalah:
Meskipun dislokasi dapat terjadi pada siapa pun, angka kejadiannya cukup banyak ditemukan pada anak-anak dan lansia.
Pada anak-anak, kondisi ini sering terjadi akibat pergerakan tubuh yang aktif, berada di tempat yang kurang aman, serta pengawasan orang tua yang kurang.
Sementara itu, orang-orang berusia lanjut juga rentan mengalami kondisi ini karena menurunnya kemampuan menjaga keseimbangan tubuh, serta keadaan sendi tubuh yang tidak lagi fleksibel.
Apabila Anda terjatuh, kesempatan Anda untuk mengalami dislokasi bahu jauh lebih besar, terlebih jika Anda menggunakan salah satu bagian tubuh untuk menahan, seperti lengan atau bahu.
Beberapa orang terlahir dengan ligamen-ligamen tubuh yang lebih longgar, sehingga tubuh mereka cenderung lebih rentan mengalami kecelakaan dan pergeseran sendi hingga akhirnya dislokasi.
Kondisi ini sangat sering terjadi pada kegiatan olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti senam, gulat, basket, dan sepak bola.
Maka dari itu, apabila Anda sering atau aktif mengikuti kegiatan olahraga seperti ini, peluang Anda untuk mengalami cedera akibat pergeseran bahu jauh lebih besar.
Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab paling umum dari dislokasi. Kondisi pergeseran tulang dan sendi pun akan semakin parah apabila tidak mengenakan sabuk pengaman saat berkendara.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dislokasi termasuk kondisi yang terkadang sulit untuk didiagnosis. Hal ini dikarenakan pergeseran tulang dan sendi umumnya memiliki gejala yang menyerupai patah tulang.
Apabila dislokasi terjadi, Anda harus segera mendapatkan penanganan medis secepat mungkin. Saat mendiagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada area yang mengalami cedera.
Pertama-tama, dokter akan mengecek sirkulasi darah pada area yang cedera. Dokter juga akan memeriksa apakah ada deformitas atau kerusakan pada kulit.
Apabila dokter meyakini Anda mengalami dislokasi atau patah tulang, Anda akan diminta melakukan tes pengambilan gambar atau pencitraan, seperti X-ray dan MRI. Teknik pencitraan yang dipilih tergantung pada bagian tubuh mana yang terdampak.
Berikut adalah beragam tes yang harus dilakukan ketika Anda mengalami dislokasi:
Prosedur pengambilan gambar dengan x-ray dilakukan untuk melihat apakah ada kerusakan sendi atau patah tulang pada bagian tubuh yang cedera.
Tes ini dapat membantu dokter memeriksa kerusakan pada jaringan lunak yang berada di sekitar sendi yang terdislokasi.
Penanganan dan tindakan medis yang diambil tergantung pada di bagian sendi mana dislokasi terjadi. Hal ini juga mungkin akan tergantung pada tingkat keparahan dari kondisi yang Anda alami.
Pertolongan dan tindakan pertama yang harus Anda lakukan adalah metode RICE (Rest, Ice, Compression, and Elevation). Pada beberapa kasus, sendi yang bergeser dapat kembali normal ke posisi semula setelah tindakan RICE ini dilakukan.
Apabila teknik tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda cedera akan membaik, Anda harus segera ke dokter dan minta pertolongan medis yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
Pada metode ini, dokter akan memanipulasi atau mereposisi sendi kembali ke tempatnya semula. Anda akan diberikan obat bius agar tidak merasakan sakit dan otot Anda pun lebih rileks. Hal ini dapat membantu mempermudah prosedur.
Setelah sendi kembali ke tempat normalnya, dokter mungkin akan meminta Anda mengenakan sling, splint, atau bebat selama beberapa minggu. Tujuannya adalah mencegah sendi bergerak dan memungkinkan untuk penyembuhan sempurna.
Waktu yang dibutuhkan untuk sembuh umumnya bervariasi, tergantung pada bagian sendi dan tingkat keparahannya.
Anda mungkin akan merasakan sakit yang berlebih setelah melakukan prosedur-prosedur di atas. Apabila kondisi ini terjadi, dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen, atau naproksen untuk mengurangi rasa sakit.
Jika dislokasi telah memengaruhi saraf dan pembuluh darah Anda, dokter akan merekomendasikan prosedur bedah atau operasi. Prosedur ini juga dilakukan apabila dokter tidak dapat mengembalikan tulang ke posisi semula.
Agar pergeseran tulang tidak menjadi semakin parah, tim bedah mungkin akan merekonstruksi sendi dan memperbaiki struktur yang rusak.
Rehabilitasi dilakukan setelah prosedur manipulasi atau operasi telah dilakukan dan Anda sudah tidak menggunakan alat bantu apapun untuk berjalan.
Tujuan dari rehabilitasi adalah untuk mengembalikan kekuatan otot dan keseimbangan tubuh.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi dislokasi:
Bila ada pertanyaan lain tentang dislokasi, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Jika kondisi ini tidak segera diatasi dan mendapatkan pertolongan medis, kemungkinan dapat terjadi beberapa komplikasi kesehatan yang meliputi:
Menurut Intermountain Healthcare, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya dislokasi, seperti:
Beberapa cara yang bisa dilakukan agar bisa menghindari jatuh adalah:
Gunakan perlengkapan yang tepat saat hendak melakukan olahraga. Biasanya, perlengkapan berolahraga meliputi:
Anda juga disarankan untuk lebih berhati-hati menggunakan sendi yang sebelumnya pernah mengalami dislokasi. Hal ini penting untuk menghindari cedera yang tidak diinginkan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar