Foto rontgen bisa digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis suatu penyakit. Proses pengambilan gambar rontgen cukup cepat, tidak melibatkan pembedahan atau menimbulkan rasa sakit. Ketahui lebih lanjut mengenai prosedur rontgen dalam artikel berikut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Foto rontgen bisa digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis suatu penyakit. Proses pengambilan gambar rontgen cukup cepat, tidak melibatkan pembedahan atau menimbulkan rasa sakit. Ketahui lebih lanjut mengenai prosedur rontgen dalam artikel berikut.
Rontgen atau X-ray merupakan prosedur medis yang menggunakan radiasi elektromagnetik untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh.
Prosedur ini umum dilakukan untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis.
Rontgen dilakukan dengan sebuah mesin khusus yang memancarkan sejumlah kecil radiasi pengion. Perangkat khusus akan menangkap gambar atau foto bagian organ tubuh yang ditembakkan radiasi pengion.
Pancaran radiasi tergantung pada area tubuh yang diperiksa. Makin kecil area yang diperiksa, makin kecil pula pancaran radiasi.
Jumlah radiasi yang digunakan rontgen ekstremitas untuk memindai tangan dan kaki lebih besar dibandingkan dengan rontgen dada.
Prosedur ini dilakukan di bagian radiologi rumah sakit oleh spesialis terlatih yang disebut radiografer.
Pemeriksaan ini sangat umum dilakukan untuk menegakkan diagnosis dokter. Berikut ini masalah medis yang menggunakan rontgen.
Ada beberapa langkah yang diperhatikan dalam prosedur rontgen guna memastikan foto yang dihasilkan jelas dan sesuai.
Sebaiknya beritahu dokter apabila Anda sedang hamil. Pasalnya, diperlukan prosedur khusus untuk pemeriksaan rontgen saat hamil.
Sebelum pemeriksaan, sebagai syarat rontgen, Anda biasanya diminta melepaskan perhiasan dan pakaian yang mengandung logam.
Pasien akan diminta untuk berbaring atau berdiri dalam posisi pengambilan gambar yang tepat.
Pada pemeriksaan rontgen dada, pasien diminta untuk berdiri atau duduk di depan panel rontgen.
Untuk melindungi bagian tubuh lain dari radiasi, pelindung seperti apron timbal mungkin digunakan, terutama pada area sensitif seperti tiroid, payudara, dan organ reproduksi.
Mesin rontgen akan diarahkan pada bagian tubuh yang diperiksa. Alat kesehatan ini berbentuk tabung besar. Pasien tidak akan merasakan apa pun saat gambar diambil.
Pasien diminta untuk tetap diam dan mungkin diminta menahan napas selama beberapa detik untuk mencegah gambar menjadi buram.
Setelah gambar diambil, radiografer akan memeriksa kualitas gambar untuk memastikan sudah cukup jelas. Jika tidak, pengambilan gambar bisa dilakukan kembali.
Dalam beberapa kasus, zat kontras perlu diberikan kepada pasien sebelum pengambilan foto rontgen. Zat kontras bisa memperlihatkan jaringan lunak dengan lebih jelas.
Berikut ini beberapa jenis rontgen yang melibatkan zat kontras.
Rontgen dengan zat kontras mungkin memerlukan persiapan khusus dan waktu yang lebih lama.
Setelah prosedur selesai dilakukan, pasien bisa mengenakan kembali pakaian dan menunggu hasil pemeriksaan.
Prosedur rontgen biasanya hanya memakan waktu beberapa menit.
Sementara itu, jika pasien melakukan rontgen dengan zat kontras, beberapa efek samping mungkin dialami tergantung jenis pemeriksaan yang dialami.
Misalnya, barium membuat pasien mual dan kotoran berubah warna menjadi keputihan selama beberapa hari.
Gambar rontgen akan diperiksa oleh radiolog (dokter spesialis pencitraan medis), yang kemudian akan mengirimkan hasil pemeriksaan kepada dokter yang merujuk.
Dokter akan mendiskusikan hasilnya dengan pasien dan menentukan langkah selanjutnya jika diperlukan.
Banyak orang yang khawatir terkena radiasi selama pemeriksaan rontgen. Namun, rontgen aman dilakukan karena termasuk radiasi tingkat rendah yang dipancarkan selama beberapa detik.
Secara umum, jumlah radiasi rontgen sama dengan paparan radiasi dari lingkungan sehari-hari. Rontgen gigi misalnya setara dengan paparan radiasi lingkungan beberapa hari.
Dikutip dari American Cancer Society, para peneliti sepakat rontgen bisa meningkatkan risiko kanker bertahun-tahun kemudian. Namun, risiko munculnya kanker dari prosedur rontgen sangatlah kecil, yaitu 1: 1.000.000.
Memang terdapat risiko, tetapi manfaat dari prosedur ini lebih besar daripada efek sampingnya.
Jika Anda masih ragu, konsultasikan dengan dokter atau radiografer untuk mengetahui lebih lanjut efek pemeriksaan ini pada tubuh.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)