backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Foto Rontgen

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 04/06/2024

Foto Rontgen

Foto rontgen bisa digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis suatu penyakit. Proses pengambilan gambar rontgen cukup cepat, tidak melibatkan pembedahan atau menimbulkan rasa sakit. Ketahui lebih lanjut mengenai prosedur rontgen dalam artikel berikut.

Apa itu foto rontgen?

Rontgen atau X-ray merupakan prosedur medis yang menggunakan radiasi elektromagnetik untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh.

Prosedur ini umum dilakukan untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis. 

Rontgen dilakukan dengan sebuah mesin khusus yang memancarkan sejumlah kecil radiasi pengion. Perangkat khusus akan menangkap gambar atau foto bagian organ tubuh yang ditembakkan radiasi pengion.

Pancaran radiasi tergantung pada area tubuh yang diperiksa. Makin kecil area yang diperiksa, makin kecil pula pancaran radiasi. 

Jumlah radiasi yang digunakan rontgen ekstremitas untuk memindai tangan dan kaki lebih besar dibandingkan dengan rontgen dada.

Prosedur ini dilakukan di bagian radiologi rumah sakit oleh spesialis terlatih yang disebut radiografer. 

Masalah medis yang menggunakan rontgen

Pemeriksaan ini sangat umum dilakukan untuk menegakkan diagnosis dokter. Berikut ini masalah medis yang menggunakan rontgen.

  • Cedera atau patah tulang.
  • Dislokasi tulang atau sendi.
  • Masalah penyakit dalam.
  • Gagal jantung.
  • Deteksi benda asing.
  • Penyakit paru-paru.
  • Masalah jantung.
  • Masalah gigi dan mulut.
  • Batu ginjal dan kandung kemih.
  • Masalah tulang belakang.
  • Kanker tulang.

CT scan dan rontgen apa bedanya?

CT scan menghasilkan gambar tiga dimensi dan gambar dengan resolusi yang jauh lebih tinggi dan lebih rinci dibandingkan rontgen. Sementara itu, rontgen menghasilkan gambar dua dimensi bagian tubuh tertentu.

Tahapan prosedur rontgen

Ada beberapa langkah yang diperhatikan dalam prosedur rontgen guna memastikan foto yang dihasilkan jelas dan sesuai.

1. Sebelum foto rontgen

Sebaiknya beritahu dokter apabila Anda sedang hamil.  Pasalnya, diperlukan prosedur khusus untuk pemeriksaan  rontgen saat hamil.

Sebelum pemeriksaan, sebagai syarat rontgen, Anda biasanya diminta melepaskan perhiasan dan pakaian yang mengandung logam.

2. Selama prosedur

lopografi rontgen usus besar

Pasien akan diminta untuk berbaring atau berdiri dalam posisi pengambilan gambar yang tepat.

Pada pemeriksaan rontgen dada, pasien diminta untuk berdiri atau duduk di depan panel rontgen. 

Untuk melindungi bagian tubuh lain dari radiasi, pelindung seperti apron timbal mungkin digunakan, terutama pada area sensitif seperti tiroid, payudara, dan organ reproduksi.

Mesin rontgen akan diarahkan pada bagian tubuh yang diperiksa. Alat kesehatan ini berbentuk tabung besar. Pasien tidak akan merasakan apa pun saat gambar diambil. 

Pasien diminta untuk tetap diam dan mungkin diminta menahan napas selama beberapa detik untuk mencegah gambar menjadi buram.

Setelah gambar diambil, radiografer akan memeriksa kualitas gambar untuk memastikan sudah cukup jelas. Jika tidak, pengambilan gambar bisa dilakukan kembali.

3. Prosedur dengan zat kontras

Dalam beberapa kasus, zat kontras perlu diberikan kepada pasien sebelum pengambilan foto rontgen. Zat kontras bisa memperlihatkan jaringan lunak dengan lebih jelas.

Berikut ini beberapa jenis rontgen yang melibatkan zat kontras.

  • Barium swallow. Pasien akan diminta menelan zat varium untuk memperlihatkan ada tidaknya gangguan pada sistem pencernaan.
  • Barium enema. Pasien akan dimasukan barium ke usus melalui pantat.
  • Angiografi. Pasien akan disuntikan yodium ke dalam pembuluh darah untuk menyorot area jantung dan pembuluh darah.
  • Urogram intravena (IVU). Yodium akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk melihat kondisi ginjal dan kandung kemih.

Rontgen dengan zat kontras mungkin memerlukan persiapan khusus dan waktu yang lebih lama.

4. Setelah rontgen

Setelah prosedur selesai dilakukan, pasien bisa mengenakan kembali pakaian dan menunggu hasil pemeriksaan.

Prosedur rontgen biasanya hanya memakan waktu beberapa menit.

Sementara itu, jika pasien melakukan rontgen dengan zat kontras, beberapa efek samping mungkin dialami tergantung jenis pemeriksaan yang dialami.

Misalnya, barium membuat pasien mual dan kotoran berubah warna menjadi keputihan selama beberapa hari.

Gambar rontgen akan diperiksa oleh radiolog (dokter spesialis pencitraan medis), yang kemudian akan mengirimkan hasil pemeriksaan kepada dokter yang merujuk.

Dokter akan mendiskusikan hasilnya dengan pasien dan menentukan langkah selanjutnya jika diperlukan.

Hal yang perlu diperhatikan

Banyak orang yang khawatir terkena radiasi selama pemeriksaan rontgen. Namun, rontgen aman dilakukan karena termasuk radiasi tingkat rendah yang dipancarkan selama beberapa detik.

Secara umum, jumlah radiasi rontgen sama dengan paparan radiasi dari lingkungan sehari-hari. Rontgen gigi misalnya setara dengan paparan radiasi lingkungan beberapa hari.

Dikutip dari American Cancer Society, para peneliti sepakat rontgen bisa meningkatkan risiko kanker bertahun-tahun kemudian. Namun, risiko munculnya kanker dari prosedur rontgen sangatlah kecil, yaitu 1: 1.000.000.

Memang terdapat risiko, tetapi manfaat dari prosedur ini lebih besar daripada efek sampingnya. 

Jika Anda masih ragu, konsultasikan dengan dokter atau radiografer untuk mengetahui lebih lanjut efek pemeriksaan ini pada tubuh.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 04/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan