Terapkan metode ini dengan menempelkan kompres es pada area yang cedera. Hindari untuk menempelkannya secara langsung ke permukaan kulit. Anda dapat membalut es dengan handuk atau kain terlebih dahulu sebelum menempelkannya ke area yang nyeri. Ini untuk menghindari radang dingin atau kerusakan jaringan tubuh akibat suhu yang teralu dingin. Kompres bagian luka dengan es selama 10 menit lalu lepas selama 10 menit, ulangi siklus sesering mungkin selama 24-48 jam sejak mengalami cedera.
Compression (berikan sedikit tekanan)
Hal ini dilakukan dengan cara memberikan sedikit tekanan yang merata di area cedera dengan menggunakan perban atau pembalut yang elastis. Cara ini bertujuan untuk mencegah area yang cedera mengalami pembengkakan.
Meskipun demikian, hindari untuk mengaitkan perban terlalu kencang karena dapat menyebabkan gangguan aliran darah yang sangat dibutuhkan oleh area cedera. Jika perban terlalu kencang menekan area cedera, tandanya yaitu muncul rasa seperti kesemutan, kebal terhadap sentuhan, dan terasa sedikit lebih dingin.
Elevation (mengangkat bagian yang cedera)
Mengangkat bagian yang cedera bertujuan untuk meminimalisir pembengkakan dengan membuat cairan terserap dari area yang mengalami cedera. Misalnya jika mengalami cedera pada bagian kaki, maka teknik elevasi dapat dilakukan dengan meletakkan kaki secara lurus dengan dan diganjal dengan bantal ketika duduk di sofa atau tempat tidur.

Kapan metode RICE dapat digunakan?
Terapi RICE hanya efektif untuk menyembuhkan cedera olahraga yang sifatnya ringan hingga sedang. RICE direkomendasikan jika seseorang mengalami keseleo, terkilir, memar, dan cedera lainnya pada jaringan halus. Cedera yang dapat diatasi dengan terapi RICE biasanya disebabkan oleh terjatuh, gerakan yang tidak lazim, cara mengangkat benda berat yang salah, atau gerakan memutar secara tiba-tiba.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar