Fungsi tubuh akan menurun ketika memasuki usia lanjut. Proses penuaan umumnya berawal dari munculnya keriput, kemudian secara perlahan sistem kekebalan tubuh mulai melemah, sehingga lebih mudah terkena penyakit. Meski tidak bisa dihentikan, penuaan bisa diperlambat dan tubuh masih tetap dijaga kesehatannya. Ikuti tips menjaga kesehatan lansia berikut ini.
Berbagai cara menjaga kesehatan lansia
Memasuki usia lanjut, berbagai perubahan pada fisik dan mental akan terjadi. Namun, bukan berarti Anda akan membiarkannya begitu saja.
Justru, penyesuaian gaya hidup perlu dilakukan agar kesehatan lansia di rumah tetap terjaga sekaligus mencegah berbagai penyakit serius, termasuk diabetes, penyakit jantung, hingga kanker.
Berikut adalah beberapa penyesuaian gaya hidup yang bisa dilakukan dalam rangka menjaga kesehatan lansia.
1. Tetap aktif
Aktif bergerak dan rutin berolahraga tidak hanya menjaga kesehatan lansia, tapi juga menambah usia harapan hidup. Beberapa manfaat olahraga untuk kesehatan lansia, yaitu sebagai berikut.
- Meningkatkan kekebalan tubuh.
- Meningkatkan produksi hormon endorfin, yang bisa mengurangi stres.
- Menjaga berat badan tetap normal.
- Meningkatkan kekuatan tulang.
- Menjaga kesehatan dan fungsi otak.
Perlu diketahui, semakin tua, fungsi otak mengalami penurunan, sehingga lansia menjadi mudah lupa dan berisiko mengalami penyakit saraf, seperti penyakit Alzheimer, demensia vaskular, dan penyakit Parkinson.
Waktu olahraga ideal lansia adalah sebanyak 30 menit dalam sehari sebanyak lima hari dalam seminggu.
Pilihan olahraga untuk lansia di antaranya berenang, menari, jalan cepat, bersepeda, naik-turun tangga, squat, latihan keseimbangan, yoga, dan peregangan.
Selain olahraga, lansia tetap bisa aktif bergerak dengan melakukan kegiatan lain, misal berkebun, bermain bersama cucu, atau membuat kerajinan tangan.
2. Menjaga berat badan tetap ideal
Orang dengan berat badan berlebih biasanya memiliki risiko yang lebih besar terhadap penyakit diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, beberapa jenis kanker, gangguan tidur, hingga osteoarthritis.
Namun, berat badan rendah pada lansia juga kurang baik. Pasalnya, lansia dengan berat badan kurang memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi ketimbang lansia yang obesitas atau memiliki berat badan normal.
Oleh sebab itu, Anda perlu mengatur pola makan dan menu makanan lansia untuk menjaga berat badan berada pada angka normal, tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus.
Anda bisa mendiskusikannya dengan dokter untuk mencari tahu pada angka berapa berat lansia tergolong ideal.
Selain itu, konsultasikan bagaimana cara yang tepat untuk mengatur pola makan dan aktivitas yang dapat membantu menurunkan atau meningkatkan berat badan lansia.
3. Mengonsumsi makanan sehat
Pola hidup sehat lansia berikutnya adalah membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat untuk menjaga kesehatan, meningkatkan energi, hingga mencegah penyakit lansia.
Pola makan yang sehat untuk lansia adalah rendah asupan lemak jenuh dan tinggi asupan buah, sayuran, ikan yang kaya akan asam lemak omega-3, gandum, dan produk susu rendah lemak.
Tak hanya itu, untuk menjaga kesehatan, lansia perlu banyak minum air demi menghindari dehidrasi.
Selain air mineral, mengonsumsi teh, kopi, dan jus buah masih diperbolehkan selama tidak terlalu banyak mengandung gula. Sebaiknya hindari minuman yang terlalu dingin dan manis.
Agar makanan yang dikonsumsi terjamin aman, lebih baik isi waktu luang untuk membuat menu makanan sehat sekaligus memasaknya sendiri.
4. Memperoleh waktu istirahat yang cukup
Cukup banyak orang berusia lanjut yang mengalami gangguan tidur, seperti insomnia, mengantuk di siang hari, dan sering terbangun tengah malam.
Guna mengatasinya, cobalah lakukan kebiasaan tidur yang sehat untuk memastikan bahwa lansia memiliki tidur yang cukup dan berkualitas.
Hal ini tentu bertujuan untuk menjaga kesehatan lansia. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu lansia tidur nyenyak, antara lain sebagai berikut.
- Matikan televisi atau berbagai gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.
- Hindari cahaya lampu yang terlalu terang dan gunakan lampu tidur dengan watt yang rendah.
- Pastikan bahwa kamar memiliki suhu ruangan yang rendah, tenang, dan gelap.
- Hindari berkegiatan di kamar, khususnya di atas tempat tidur, seperti bekerja, menonton televisi, atau menggunakan laptop dan smartphone. Gunakan hanya untuk tidur agar otak langsung mengirimkan sinyal untuk tidur saat berada di atas tempat tidur.
- Hindari memasang jam dinding atau jam meja dalam kamar, karena cahaya dan suaranya bisa meningkatkan kecemasan dan membuat lansia sulit tidur.
5. Menjaga hubungan baik dengan orang lain
Seiring bertambahnya usia, salah satu tantangan lansia adalah menjaga hubungan atau koneksi dengan orang lain, khususnya teman sebaya.
Ada banyak faktor yang memengaruhi, mulai dari setelah pensiun dari pekerjaan, menderita penyakit serius, hingga teman sebaya yang satu per satu meninggal dunia.
Padahal, menjalin hubungan yang baik dengan orang lain merupakan salah satu cara menjaga kesehatan lansia.
Jadi, cobalah ajak lansia untuk bersosialisasi dengan banyak orang, misalnya anggota keluarga, tetangga, atau ikuti berbagai komunitas yang sesuai dengan minat dan bakatnya agar bisa berkenalan dengan orang-orang baru.
Memperbanyak kenalan dan menjalin hubungan yang baik dengan mereka bisa membantu lansia agar tidak merasa kesepian, mengalami gangguan mental, atau berbagai kesulitan lain yang mungkin yang terjadi seiring pertambahan usia.
6. Menjaga ingatan tetap kuat
Tidak hanya tubuh, otak lansia juga perlu latihan agar tetap aktif.
Tujuannya untuk menjaga kesehatan otak dan ingatan lansia tetap kuat serta mencegah penurunan kemampuan kognitif dan gangguan ingatan pada lansia.
Hal ini khususnya penting bagi lansia yang merasa pekerjaannya tidak lagi memberikan tantangan, atau pada mereka yang sudah pensiun.
Ada banyak kegiatan atau permainan untuk melatih otak lansia, termasuk dalam meningkatkan ketajaman ingatan dan kemampuan berpikir, misalnya bermain puzzle atau teka-teki silang di saat senggang.
Lansia juga bisa melatih ingatan agar tetap kuat dengan mengambil rute berbeda saat jalan-jalan pagi, hingga sekadar menggosok gigi menggunakan tangan berbeda.
7. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan minum obat secara rutin

Pertambahan usia ternyata meningkatkan risiko mengalami berbagai penyakit akibat sistem imun yang kian melemah.
Oleh sebab itu, untuk menjaga kesehatan, lansia perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
Hal ini bertujuan agar lansia dan anggota keluarga lainnya bisa memantau secara berkala kondisi kesehatannya.
Dengan begitu, jika muncul gejala-gejala tertentu, lansia dan keluarga bisa segera melakukan pemeriksaan lanjut atau mengambil tindakan.
Selama melakukan pengobatan, sebaiknya catat perkembangan kesehatan lansia. Selain itu, rutin untuk minum obat sesuai dengan anjuran dan resep dari dokter.
8. Menjalani hidup bahagia
Menurut HelpGuide, salah satu resep hidup sehat bagi lansia yang sering diabaikan adalah menjalani hidup dengan bahagia.
Pasalnya, terlalu terlena dengan kesedihan dapat membuat lansia stres dan tertekan. Kedua hal itu berpotensi tinggi memengaruhi kesehatan fisik dan pikiran.
Oleh karena itu, lansia bahagia dan penuh syukur dapat membuatnya menjaga pikiran dan hati agar tetap tenang.
Dengan begitu, lansia tidak mudah sedih, stres, dan tertekan, sehingga kesehatan baik fisik maupun mentalnya tetap terjaga.
9. Minum suplemen bila perlu
Minum suplemen bisa membantu lansia tetap sehat, tapi paling baik jika dibarengi dengan gaya hidup sehat seperti makan makanan bergizi dan olahraga ringan.
Dua suplemen yang sering dianjurkan untuk lansia adalah omega-3 dan vitamin D.
Omega-3 bisa membantu menjaga daya ingat dan mengurangi risiko lansia jatuh, sedangkan vitamin D bagus untuk menjaga tulang dan otot tetap kuat.
Tubuh dari lansia yang rutin minum omega-3 dan vitamin D sambil olahraga tiga kali seminggu umumnya menua lebih lambat dibandingkan dengan yang tidak.
10. Menghindari rokok dan alkohol
Menghindari rokok dan alkohol sangat penting untuk menjaga kesehatan lansia. Rokok bisa merusak paru-paru, jantung, dan otak.
Lansia yang berhenti merokok diketahui bisa hidup lebih lama dan punya risiko lebih kecil terkena penyakit jantung, kanker, dan demensia (pikun).
Bahkan dalam waktu beberapa minggu setelah berhenti, tubuh sudah mulai membaik karena peredaran darah jadi lebih lancar dan napas lebih lega.
Sementara itu, alkohol bisa berbahaya. Lansia yang minum alkohol, bahkan sedikit, tetap berisiko mengalami kerusakan otak, demensia, dan penyakit hati.
Tidak ada jumlah alkohol yang benar-benar aman bagi lansia, apalagi jika sudah punya penyakit kronis.
Menerapkan pola hidup sehat sangat penting bagi lansia agar tetap fit dan bugar, sehingga bisa melakukan kegiatan sehari-hari dengan nyaman.
Kesimpulan
- tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga,
- menjaga berat badan tetap ideal,
- mengonsumsi makanan sehat,
- beristirahat yang cukup,
- menjaga hubungan baik dengan orang lain,
- menjaga ingatan tetap kuat,
- melakukan pemeriksaan kesehatan rutin,
- menjalani hidup bahagia,
- minum suplemen bila perlu, dan
- menghindari rokok dan alkohol.
[embed-health-tool-bmi]