2. Jatuh dan patah tulang
Sindrom geriatri selanjutnya adalah lansia yang terjatuh hingga patah tulang. Kondisi tersebut bisa terjadi karena banyak hal. Mulai dari masalah penglihatan, gangguan pendengaran pada lansia, dan refleks tubuh yang sudah tidak sebaik saat masih muda. Bahkan, lansia mungkin saja jatuh karena memiliki masalah pada keseimbangan tubuhnya.
Keseimbangan tubuh lansia bisa terjadi karena berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan tiroid, saraf, hingga pembuluh darah. Hal ini bisa menyebabkan trauma fisik maupun psikososial pada lansia, misalnya hilang rasa percaya diri, cemas, depresi, dan rasa takut akan jatuh lagi.
Cara mengatasinya:
Sebagai perawat lansia, Anda perlu memberi tahu tim dokter bila ada lansia yang mengalami sindrom geriatri dan pernah terjatuh karena kehilangan keseimbangan. Penanganan yang akan tim dokter berikan biasanya berupa olahraga untuk lansia dan fisioterapi yang bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan.
Tak hanya itu, tim dokter juga akan melatih untuk berjalan dan mencegah jatuh pada lansia. Namun, Anda juga harus membantu lansia untuk menghindari kebiasaan tak sehat, contohnya merokok atau mengonsumsi alkohol. Pasalnya, kedua hal tersebut dapat menurunkan massa tulang dan meningkatkan risiko patah tulang pada lansia.
3. Mengompol
Mengompol juga bisa menjadi salah satu sindrom geriatri yang terjadi pada lansia. Menurut National Institute of Aging, inkontinensia urine artinya ketidakmampuan untuk menahan keluarnya urine pada saat yang tidak tepat dan tidak diinginkan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada lansia wanita.
Namun, kondisi ini tidak sesederhana itu. Pasalnya, inkontinensia urine ternyata dapat menimbulkan masalah kesehatan lain. Salah satu contohnya adalah dehidrasi, karena pasien cenderung mengurangi minum akibat takut mengompol.
Cara mengatasinya:
Untuk mengatasi salah satu sindrom geriatri pada lansia ini, dokter menyarankan agar lansia mengurangi konsumsi minuman berkafein, seperti teh dan kopi. Pasalnya, kedua jenis minuman tersebut dapat meningkatkan produksi urine. Meski begitu, lansia tetap harus rajin mengonsumsi air putih.
Dengan rutin mengonsumsi air putih, lansia telah memenuhi kebutuhan cairan hariannya sekaligus mencegah kemungkinan dehidrasi. Selain itu, Anda juga bisa mengatasi inkontinensia urine dengan mengonsumsi obat, stimulasi saraf, atau operasi. Akan tetapi, kondisi ini tetap perlu Anda konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
4. Demensia
Sindrom geriatri berikutnya yang mungkin terjadi pada lansia adalah demensia atau penyakit pikun. Demensia meliputi penurunan fungsi kognitif, berkurangnya daya ingat, perubahan perilaku, dan masalah pada fungsi otak lainnya. Oleh sebab itu, demensia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari lansia.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar