Ditinjau secara medis oleh dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc. · Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital
Antiphospholipid syndrome (sindrom antifosfolipid), atau yang biasa disingkat dengan APS, adalah salah satu jenis penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan justru menyerang jaringan tubuh yang normal hingga menimbulkan kerusakan.
Pada keadaan normal, sistem kekebalan tubuh dilengkapi dengan antibodi, yaitu jenis protein yang biasanya membantu mempertahankan tubuh terhadap infeksi. Namun, sindrom antifosfolipid (APS) adalah penyakit yang membuat antibodi tubuh tidak bekerja dengan normal dan berbalik menyerang fosfolipid, jenis lemak dalam tubuh.
Jika antibodi menyerang fosfolipid, sel-sel menjadi rusak. Kerusakan ini menyebabkan gangguan pembekuan darah berupa pembentukan gumpalan darah dalam arteri tubuh dan pembuluh darah.
Pembekuan darah adalah proses normal pada tubuh yang mencegah Anda mengalami perdarahan berlebihan. Namun, sindrom antifosfolipid, atau disebut juga sindrom Hughes, memicu pembekuan darah berlebihan. Akibatnya, bekuan atau gumpalan darah bisa menyumbat aliran darah dan merusak organ tubuh.
Pada kasus yang jarang terjadi, APS dapat memicu terjadinya penyakit atau gangguan pada trombosit. Hal ini tentu berkaitan erat dengan masalah pembekuan darah yang disebabkan oleh sindrom ini, sehingga kadar trombosit di dalam tubuh pun bisa terpengaruh.
APS adalah penyakit yang dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia. Namun, berdasarkan informasi dari situs Genetics Home Reference, sebanyak 20% orang berusia di bawah 50 tahun yang mengidap stroke juga diduga memiliki sindrom ini.
Selain itu, penyakit ini lebih sering ditemukan pada pasien berjenis kelamin wanita. Sekitar 70% dari penderita penyakit APS adalah wanita.
Sindrom ini juga cukup banyak terjadi pada orang-orang yang menderita gangguan autoimun atau masalah rematik, misalnya lupus. Diperkirakan 10-15% pasien SLE (systemic lupus erythematosus) mengidap sindrom ini juga.
Tanda-tanda dan gejala dari sindrom antifosfolopid (APS) adalah:
Gejala stroke, seperti bicara cadel, kelumpuhan, mati rasa, kelemahan, kehilangan penglihatan, dan masalah menelan juga bisa terjadi jika Anda mengalami penyakit ini.
Bagian lain dari tubuh yang terganggu termasuk paru-paru, saluran pencernaan, ginjal, dan kulit.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Anda harus menghubungi dokter jika Anda memiliki salah satu dari gejala berikut:
Antiphospholipid syndrome (APS) adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh membuat antibodi (protein) yang menyerang fosfolipid. Fosfolipid adalah jenis lemak yang terdapat di sel-sel tubuh, termasuk sel darah dan dinding pembuluh darah.
Ketika antibodi menyerang fosfolipid di dalam sel, terjadi interaksi yang memengaruhi proses pembekuan darah. Akibatnya, penderitanya memiliki kecenderungan untuk mengalami trombosis (gumpalan darah) di dalam pembuluh darahnya, baik di pembuluh vena maupun pembuluh arteri. Gumpalan darah tersebut berisiko menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Namun, hingga saat ini belum diketahui apa penyebab antibodi menyerang fosfolipid di dalam tubuh, serta bagaimana antibodi dapat menyebabkan darah lebih mudah kental dan membeku.
Peluang seseorang semakin tinggi untuk terkena APS jika mengalami:
Obat-obatan tertentu seperti hydralazine quinidine, phenytoin, serta amoxicillin juga dapat menyebabkan APS.
Ada banyak faktor risiko yang memicu antiphospholipid syndrome (APS), di antaranya adalah:
Tergantung pada organ tubuh mana yang terdampak oleh penggumpalan darah akibat APS, sindrom ini adalah situasi yang dapat memberikan komplikasi kesehatan serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan serius yang dapat terjadi akibat sindrom antifosfolipid:
Jika wanita hamil terkena sindrom ini, ia berisiko terkena berbagai macam komplikasi kehamilan, seperti:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Antiphospholipid syndrome (APS) adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara total, tetapi penggunaan obat-obatan dapat membantu mencegah komplikasi.
Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah penggumpalan darah dan menjaga gumpalan darah yang ada agar tidak menjadi lebih membesar.
Dokter Anda mungkin memberikan Anda heparin dan warfarin. Tes darah rutin diperlukan untuk memantau tingkat kekentalan darah.
Jika APS disebabkan oleh penyakit lain, penting untuk mengobati penyakit itu juga. Wanita hamil yang memiliki APS biasanya diobati dengan heparin dan aspirin dosis rendah. Warfarin tidak digunakan sebagai pengobatan selama kehamilan karena dapat membahayakan janin.
Dokter Anda dapat menggunakan tes darah untuk memastikan diagnosis antiphospholipid syndrome (APS). Tes ini berfungsi untuk memeriksa apakah darah Anda memiliki salah satu dari tiga antibodi APS, yaitu:
Anda mungkin perlu tes darah kedua untuk mengkonfirmasi hasil yang lebih positif. Hal ini karena tes yang dilakukan hanya satu kali dapat merupakan hasil dari infeksi jangka pendek. Tes darah kedua sering dilakukan pada saat 12 minggu atau lebih setelah pemeriksaan darah pertama.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi sindrom antifosfolipid atau APS:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc.
Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar