backup og meta

Cacat Lahir pada Bayi: Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya

Cacat Lahir pada Bayi: Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya

Bukan perkara mudah bagi para orangtua untuk menerima kenyataan saat mengetahui bayinya lahir tidak sempurna. Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab bayi mengalami cacat saat lahir. Apa penyebab bayi lahir cacat dan bisakah dicegah?

Apa itu cacat lahir pada bayi?

kelainan kongenital cacat bawaan pada bayi baru lahir

Kelainan kongenital atau cacat lahir adalah kelainan struktural maupun fungsional yang dikenali sejak bayi baru lahir.

Kondisi kesehatan bayi yang mengalami ini biasanya tergantung dari organ atau bagian tubuh yang terlibat serta tingkat keparahan yang dimilikinya.

Menurut WHO, cacat lahir dialami sekitar 1 dari 33 bayi di dunia. Bahkan, ada sekitar 3,2 juta bayi yang lahir dalam kondisi tidak sempurna di seluruh dunia setiap tahunnya.

Sementara untuk di wilayah Asia Tenggara sendiri, kelainan kongenital menyumbang 90.000 angka kematian bagi bayi yang baru lahir.

Ada dua jenis kelainan bayi baru lahir, yakni cacat lahir struktural dan cacat lahir fungsional. Kelainan struktural adalah masalah yang berhubungan dengan bagian tubuh.

Ambil contoh kasusnya seperti bibir sumbing, cacat jantung, clubfoot, dan spina bifida. Clubfoot dan spina bifida merupakan beberapa jenis kelainan kongenital pada anggota badan bayi.

Sementara yang dikatakan kelainan bayi baru lahir fungsional adalah berhubungan dengan masalah pada fungsi atau sistem anggota tubuh untuk melakukan kerjanya.

Masalah ini sering menyebabkan ketidakmampuan dalam berkembang yang mencakup perkembangan sistem saraf atau masalah pada otak, seperti ditemukan pada penyandang autisme dan Down syndrome.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Apa saja jenis cacat pada bayi baru lahir?

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, ada berbagai macam kelainan yang bisa dialami bayi saat baru lahir.

 Kelainan kongenital pada bayi dibagi berdasarkan organ tubuhnya, seperti berikut ini. 

  • Cacat lahir pada saraf: Cerebral palsy dan Spina bifida.
  • Cacat lahir pada wajah: Bibir sumbing.
  • Cacat lahir pada otak: Hidrosefalus.
  • Cacat lahir pada paru-paru: Cystic fibrosi
  • Cacat lahir pada mata: katarak kongenital, glaukoma kongenital, retinopathy of prematurity, congenital dacryocystocele.

Retinopathy of Prematurity (ROP) adalah cacat mata bawaan lahir yang disebabkan oleh gangguan pembentukan pembuluh darah retina. Kondisi ini cenderung ditemukan pada bayi yang lahir prematur.

Sementara itu congenital dacryocystocele merupakan cacat mata bawaan yang terjadi akibat adanya sumbatan pada saluran nasolakrimal, yaitu saluran yang mengalirkan air mata ke dalam hidung.

Saluran tersebut berfungsi menguras air mata agar tidak menyebabkan mata menjadi terus-terusan berair pada kondisi normal.

Apa yang menyebabkan bayi cacat lahir?

suplemen vitamin B3 mencegah keguguran dan bayi cacat lahir

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kondisi ini dapat diketahui sebelum kelahiran atau saat hamil, saat kelahiran, maupun setelah kelahiran.

Namun, sebagian besar ditemukan pada tahun pertama kehidupannya.

Sementara untuk proses terjadinya kelainan kongenital biasanya sudah mulai berjalan sekitar usia tiga bulan pertama atau kurang dari 12 minggu usia kehamilan.

Beberapa penyebab bayi lahir cacat adalah sebagai berikut.

1. Faktor genetik

Ibu atau ayah dapat menjadi pembawa kelainan genetik pada bayi mereka. Kelainan pada faktor genetik terjadi ketika satu atau lebih gen tidak bekerja dengan baik atau sebagian gen hilang.

Gen bisa menjadi cacat karena suatu mutasi atau perubahan yang dialami oleh gen tersebut.

Kelainan pada gen dapat terjadi pada saat pembuahan, yakni ketika sperma bertemu dengan sel telur, dan hal ini tidak dapat dicegah.

Perubahan atau mutasi pada satu atau lebih gen membuat mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Begitu pula halnya ketika ada bagian gen yang hilang.

2. Masalah kromosom

Melansir dari National Institute of Health, dalam beberapa kasus tertentu, kelainan kongenital bisa disebabkan karena adanya kromosom maupun bagian dari kromosom yang hilang.

Namun, ada juga penyebab bayi lahir cacat yang dikarenakan oleh kelebihan kromosom, contohnya pada Down syndrome.

3. Gaya hidup dan lingkungan

Kelainan kongenital bisa terjadi karena faktor lingkungan yang terjadi saat kehamilan, termasuk penggunaan obat, merokok, dan minum alkohol saat kehamilan.

Faktor lainnya, seperti keracunan bahan kimia dan virus juga dapat meningkatkan faktor risiko bayi lahir cacat. Kehamilan di atas usia 35 tahun juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat.

Oleh karena itu, sebaiknya rencanakan kapan waktu yang paling baik bagi Anda untuk memiliki anak. Sebaiknya, jangan pada usia yang terlalu muda atau terlalu tua untuk hamil.

4. Infeksi

Ibu hamil yang terserang infeksi tertentu selama kehamilan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan kelainan kongenital.

Sebagai contoh, infeksi virus Zika pada ibu hamil bisa memicu mikrosefalus, yakni kondisi saat ukuran otak dan lingkar kepala bayi lebih kecil ketimbang yang seharusnya.

5. Paparan obat dan bahan kimia

Paparan bahan kimia dan konsumsi obat-obatan tertentu juga menjadi satu dari penyebab kelahiran cacat pada bayi.

Atas dasar itulah penting untuk selalu memerhatikan adanya kemungkinan terpapar bahan kimia saat berada di suatu tempat.

Anda juga perlu selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat-obatan saat sedang hamil.

6. Merokok dan minum alkohol saat hamil

Ada baiknya untuk menghindari minum alkohol saat Anda sedang hamil, bahkan dalam jumlah sedikit sekali pun.

Ini karena tidak ada jumlah pasti yang mengatakan alkohol masih aman diminum saat hamil. Alkohol yang masuk ke aliran darah ibu hamil dapat mengalir pada bayi melalui tali pusat.

Akibatnya, alkohol berisiko menyebabkan bayi lahir dengan kelainan, keguguran, bayi lahir mati, hingga berbagai masalah lainnya.

Semua jenis alkohol sama-sama memiliki bahaya, termasuk anggur (wine) dan bir.

Sementara bahaya merokok selama kehamilan bukan hanya menyebabkan kelahiran cacat, tetapi juga mengakibatkan bayi lahir prematur, mengalami bibir sumbing, hingga kematian.

7. Ibu obesitas

Kondisi ibu yang obesitas atau berat badan berlebih juga menjadi salah satu penyebab kecacatan pada bayi baru lahir.

Jika sebelum hamil Anda mengalami berat badan kurang, berlebih, maupun obesitas, sebisa mungkin konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Dokter biasanya akan membantu memberi saran agar Anda dapat mencapai berat badan ideal saat hamil nantinya sebagai cara mencegah agar bayi lahir dalam keadaan baik.

Apa faktor yang meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi?

asfiksia pada bayi baru lahir

Selain dari penyebab genetik dan lingkungan, ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko elainan kongenital pada bayi baru lahir.

Berikut beberapa faktor risiko kelainan kongenital pada bayi baru lahir.

  • Ibu merokok saat hamil
  • Ibu minum alkohol saat hamil
  • Ibu minum obat-obatan tertentu saat hamil
  • Ibu hamil di usia tua, misalnya hamil di usia lebih dari 35 tahun
  • Ada anggota keluarga yang juga memiliki riwayat cacat lahir sebelumnya

Namun, perlu dipahami bahwa memiliki satu atau lebih dari risiko-risiko tersebut tidak langsung membuat Anda pasti akan melahirkan bayi dengan kelainan bawaan nantinya.

Bahkan, ibu hamil yang tidak memiliki satu atau beberapa risiko di atas bisa saja melahirkan bayi dengan kondisi cacat bawaan.

Bagaimana cara mendiagnosis cacat lahir pada bayi?

denyut jantung bayi baru lahir

Dokter dapat mendiagnosis cacat bawaan pada bayi di dalam kandungan dengan menggunakan alat ultrasound (USG).

Selain itu, pemeriksaan juga bisa dilakukan dengan tes darah dan tes amniosentesis (pengambilan sampel cairan ketuban).

Berbeda dengan pemeriksaan USG, tes darah dan amniosentesis pada ibu hamil biasanya dilakukan jika terdapat risiko tinggi.

Entah ibu berisiko tinggi karena faktor keturunan atau riwayat keluarga, usia saat hamil, dan lainnya.

Namun, dokter akan memastikan lebih jelas mengenai adanya kelainan kongenital (cacat lahir bawaan) pada bayi dengan melakukan pemeriksaan fisik.

Di sisi lain, pemeriksaan darah atau tes skrining bayi baru lahir juga dapat membantu dokter untuk mendiagnosis cacat bawaan atau kelainan kongenital pada bayi baru lahir bahkan sebelum gejalanya mulai muncul.

Dalam beberapa kasus, tes skrining kadang tidak menunjukkan bahwa bayi memiliki kelainan kongenital bawaan sampai akhirnya gejalanya muncul di kemudian hari.

Cara mencegah bayi lahir cacat

omega 6 untuk ibu hamil

Apa saja cara yang bisa ibu hamil lakukan dalam menjaga kehamilan untuk mencegah bayi lahir cacat? Berikut beragam hal yang perlu Anda perhatikan.

  • Hindari diet.
  • Jangan sembarangan minum obat tanpa pengawasan dokter.
  • Hindari rokok dan alkohol.
  • Hindari kondisi tubuh yang terlalu panas.
  • Dapatkan imunisasi saat hamil.
  • Penuhi kebutuhan asam folat.

Kesimpulan


  • Cacat lahir atau kelainan kongenital adalah kelainan struktural yang terjadi saat bayi dilahirkan, yang dapat memengaruhi penampilan, fungsi organ, atau keduanya.
  • Penyebabnya beragam, termasuk faktor genetik, masalah kromosom, gaya hidup dan lingkungan, infeksi selama kehamilan, serta paparan obat dan bahan kimia tertentu.
  • Untuk mengurangi risiko kelainan kongenital, ibu hamil disarankan untuk menghindari diet ketat, tidak mengonsumsi obat tanpa pengawasan dokter, berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol, menjaga suhu tubuh agar tidak terlalu panas, mengikuti imunisasi yang dianjurkan, memenuhi kebutuhan asam folat, menghindari paparan zat beracun, serta mengelola stres dengan baik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Birth Defects. (n.d.). Retrieved 28 February 2025, from https://www.cdc.gov/birth-defects/index.html

Get the facts about birth defects. (2024). Retrieved 28 February 2025, from https://www.uabmedicine.org/news/get-the-facts-about-birth-defects/

Preventing Birth Defects. (n.d.). Retrieved 28 February 2025, from https://www.cdc.gov/birth-defects/prevention/index.html

5 Tips to Reduce the Risk of Birth Defects. (2018). Retrieved 28 February 2025, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/prenatal/Pages/Reduce-the-Risk-of-Birth-Defects.aspx

What causes congenital anomalies? (n.d.). Retrieved 28 February 2025, from https://www.nichd.nih.gov/health/topics/congenital-anomalies/conditioninfo/causes

Prenatal care: Office on Women’s Health. (n.d.). Retrieved 28 February 2025, from https://womenshealth.gov/a-z-topics/prenatal-care

Dunkel Schetter, C., & Tanner, L. (2012). Anxiety, depression and stress in pregnancy: implications for mothers, children, research, and practice. Current opinion in psychiatry25(2), 141–148. https://doi.org/10.1097/YCO.0b013e3283503680

Aspirin during pregnancy: Is it safe? (2024). Retrieved 28 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/aspirin-during-pregnancy/faq-20058167

Prevent and control birth defects. (n.d.). Retrieved 28 February 2025, from https://www.who.int/southeastasia/news/detail/03-03-2017-prevent-and-control-birth-defects

Huma Farid, M. (2020). What can you do to reduce the risk of birth defects? Retrieved 28 February 2025, from https://www.health.harvard.edu/blog/what-can-you-do-to-reduce-the-risk-of-birth-defects-2020012218703

Birth Defects (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 28 February 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/birth-defects.html

About Birth Defects. (n.d.). Retrieved 28 February 2025, from https://www.cdc.gov/birth-defects/about/?CDC_AAref_Val=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fncbddd%2Fbirthdefects%2Ffacts.html

Specific Birth Defects and Other Health Conditions. (n.d.). Retrieved 28 February 2025, from https://www.cdc.gov/birth-defects/about/types.html?CDC_AAref_Val=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fncbddd%2Fbirthdefects%2Ftypes.html

Are birth defects common? (2025). Retrieved 28 February 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12230-birth-defects

Department of Health & Human Services. (2010). Birth defects. Retrieved 28 February 2025, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/congenital-anomalies

Birth Defects and Congenital Anomalies. (n.d.). Retrieved 28 February 2025, from https://www.childrenshospital.org/conditions/birth-defects-and-congenital-anomalies

Cerebral Palsy (CP). (n.d.). Retrieved 28 February 2025, from https://www.cdc.gov/cerebral-palsy/index.html

Cerebral palsy. (2023). Retrieved 28 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cerebral-palsy/symptoms-causes/syc-20353999

Hydrocephalus. (2023). Retrieved 28 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hydrocephalus/symptoms-causes/syc-20373604

Cystic fibrosis. (2024). Retrieved 28 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cystic-fibrosis/symptoms-causes/syc-20353700

Spina bifida. (2023). Retrieved 28 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/spina-bifida/symptoms-causes/syc-20377860

Cleft lip and cleft palate. (2024). Retrieved 28 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cleft-palate/diagnosis-treatment/drc-20370990

Versi Terbaru

03/03/2025

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

Kapan Hasil USG Bisa Mendeteksi Cacat pada Bayi?

Hati-hati, Penyakit Tiroid Pada Ibu Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Cacat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 6 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan