Jika dibiarkan, komplikasi ini bisa menghambat tumbuh kembang bayi.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis hidrosefalus?

Pemeriksaan terkait hidrosefalus biasanya ditentukan dari kondisi fisik secara umum, neurologis atau saraf, dan tes pencitraan otak.
Pemeriksaan sistem saraf atau neurologis ditentukan berdasarkan usia seseorang.
Dokter biasanya akan meminta si Kecil untuk melakukan tes sederhana guna menilai kondisi otot, gerakan, serta fungsi indera tubuh.
Sementara pemeriksaan pencitraan otak yakni sebagai berikut.
- USG. Ultrasonografi atau USG saat hamil dapat memeriksa hidrosefalus ketika bayi masih berada di dalam kandungan.
- Magnetic resonance imaging (MRI). Menggunakan gelombang radio dan medan magnet, tes MRI dapat menghasilkan gambar mengenai kondisi otak secara lebih detail untuk mencari tahu penyebab hidrosefalus atau kondisi medis lain yang turut andil terhadap gejala.
- CT scan. Computerized tomography (CT) scan adalah pemeriksaan dengan bantuan sinar-X untuk memberikan gambaran mengenai kondisi otak. Namun, CT scan untuk mendiagnosis hidrosefalus biasanya hanya digunakan dalam kondisi darurat.
Apa saja pilihan pengobatan untuk hidrosefalus?
Memahami gejala kondisi ini pada anak itu penting dilakukan sedini mungkin. Semakin cepat Anda menemukan gejalanya, maka semakin cepat pula anak mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.
Ada dua perawatan atau pengobatan hidrosefalus yang biasanya diberikan pada anak, yaitu sebagai berikut.
1. Sistem shunt
Sistem shunt adalah prosedur bedah dengan menempatkan kateter (tabung dengan katup) di dalam otak.
Kateter tersebut bertujuan untuk mengeluarkan cairan serebrospinal yang berlebihan dari otak ke bagian tubuh lain seperti perut, rongga dada, dan ruang jantung.
Prosedur ini umumnya perlu dilakukan seumur hidup. Artinya, anak yang menjalani prosedur shunt harus rutin mendapat pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kateter.
Prosedur pengobatan ini akan membantu menjaga cairan serebrospinal pada otak bayi tetap dalam batas normalnya.
2. Ventrikulostomi
Ventrikulostomi adalah prosedur bedah dengan melibatkan penggunakan kamera video kecil untuk melihat keadaan dalam otak.
Dokter nantinya akan membuat lubang di bagian bawah salah satu ventrikel otak atau di antara ventrikal.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan cairan serebrospinal mengalir dari dalam otak.
Cairan serebrospinal nantinya akan mengalir ke luar melalui lubang guna mengurangi penyumbatan.
Bagaimana cara mencegah hidrosefalus?

Hidrosefalus pada anak sebenarnya bukanlah kondisi yang bisa dicegah. Namun, Anda bisa sedikit bernapas lega karena setidaknya masih ada cara untuk menurunkan risiko penyakit ini.
Bila Anda sedang atau berencana untuk hamil, pastikan selalu mendapatkan perawatan yang tepat selama masa kehamilan. Misalnya dengan rutin periksa kehamilan.
Cara ini dapat membantu Anda untuk mendeteksi adanya kelainan pada janin.
Bukan itu saja, rutin periksa kehamilan juga membantu mengurangi kemungkinan bayi lahir prematur yang bisa menjadi faktor risiko atau komplikasi kondisi ini.
Periksakan kandungan Anda secara rutin dan pastikan Anda menerima imunisasi saat hamil.
Hal ini bermanfaat untuk mengatasi berbagai infeksi yang mungkin terjadi saat hamil dan mencegah risiko bayi lahir prematur, salah satu faktor risiko hidrosefalus.
Sementara itu pada anak-anak, lindungi kepala si kecil dari berbagai benturan yang dapat terjadi.
Ambil contohnya memakaikan helm saat anak bersepeda atau memasangkan car seat untuk mencegah benturan saat di mobil.
Langkah-langkah sederhana seperti ini diharapkan dapat memberikan dampak yang besar untuk menurunkan risiko kondisi ini pada anak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar