Prosedur yang satu ini jarang dokter gunakan karena biasanya hasil terapi laser sudah cukup baik.
Seperti terapi laser, perawatan ini berisiko merusak penglihatan tepi dan harus melalui prosedur anestesi atau pembiusan.
Dokter hanya melakukan pengobatan laser pada bayi dengan ROP tingkat lanjut, terutama stadium III.
3. Injeksi ke mata
Pengobatan retinopati prematuritas berikutnya adalah penyuntikan obat ke area mata. Prosedur ini bisa menjadi alternatif atau juga bersamaan dengan operasi laser.
Langkah ini termasuk lebih baru daripada laser dan memungkinkan pembuluh darah tumbuh normal.
4. Scleral buckling
Prosedur yang satu ini biasanya dokter pilih untuk bayi yang mengalami ROP stadium IV dan V.
Scleral buckling adalah prosedur penempatan karet silikon pada sekitar mata dan mengencangkannya.
Ini mencegah gel vitreous menarik pada jaringan parut dan membuat retina dapat meratakan diri kembali pada dinding mata.
Bayi yang pernah memiliki scleral buckling harus menjalani pengangkatan karet beberapa bulan atau tahun berikutnya karena mata terus tumbuh.
Sebab jika tidak, bayi yang pernah menjalani scleral buckling berisiko mengalami rabun jauh.
5. Vitrektomi
Vitrektomi melibatkan pengangkatan vitreous dan menggantinya dengan larutan garam.
Setelah mengangkat vitreous, dokter akan mengelupaskan atau memotong jaringan parut pada retina sehingga retina dapat rileks dan terbaring kembali pada dinding mata.
Dokter hanya menyarankan vitrektomi pada ROP stadium V.
Langkah terbaik untuk mencegah ROP adalah dengan menghindari kelahiran prematur.
Perawatan prenatal dan konseling dapat membantu mencegah kelahiran prematur.
Selain itu, konsultasi rutin juga bisa memberi gambaran pada ibu mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan bayinya dalam kandungan.
Pemeriksaan mata secara teratur harus ibu konsultasikan dengan dokter, terlepas dari tahapan ROP yang dialami.
Jika ibu memiliki pertanyaan, konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi si kecil.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar