Oleh karena itu, diskusikan dengan dokter kandungan Anda mengenai pola makan yang sehat dan seimbang selama kehamilan.
Jika memungkinkan, Anda juga dapat berkonsultasi pada ahli gizi untuk merancang rencana makan yang lebih terinci sebagai salah satu upaya untuk mencegah bayi lahir cacat.
2. Sembarangan minum obat tanpa pengawasan dokter

Anda tak boleh sembarangan minum obat saat hamil. Beberapa obat dapat “terminum” oleh janin karena terserap ke dalam saluran plasenta.
Ambil contohnya yakni obat nyeri seperti aspirin dan ibuprofen. Konsumsi kedua obat tersebut pada ibu hamil harus sangat diperhatikan waktu dan dosis minumnya, terutama pada trimester pertama dan terakhir.
Melansir dari Mayo Clinic, konsumsi aspirin pada trimester pertama kehamilan dalam dosis tinggi dapat menyebakan cacat bawaan.
Jika aspirin dosis tinggi diminum selama trimester ketiga kehamilan, hal ini berisiko mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah di jantung janin sehingga menimbulkan cacat jantung.
Bahkan, penggunaan aspirin dosis tinggi dalam jangka waktu lama saat hamil juga meningkatkan risiko perdarahan di otak pada bayi prematur.
Sementara itu, ibuprofen berisiko menyebabkan ductus arteriosus alias jantung bocor pada bayi jika diminum di trimester ketiga.
Maka itu, selalu konsultasikan dengan dokter kandungan Anda mengenai obat-obatan yang pernah dan sedang Anda konsumsi selama kehamilan. Hal ini juga termasuk obat resep, nonresep, dan obat herbal serta suplemen vitamin.
3. Mencegah bayi lahir cacat dengan menghindari rokok dan alkohol

Cara lain untuk mencegah bayi lahir cacat yakni dengan menghindari minum alkohol dan merokok saat sedang hamil. Selain mencegah cacat lahir pada bayi, upaya ini juga membantu menurunkan risiko terjadinya keguguran.
Anak yang lahir dari ibu perokok mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk memiliki mata juling alias strabismus. Bayi yang ibunya merokok pada trimester pertama kehamilan lebih mungkin untuk memiliki cacat jantung dan paru saat lahir.
Merokok selama kehamilan juga dapat berdampak permanen pada fungsi otak anak, misalnya IQ rendah. Selain itu, bahaya merokok saat hamil juga menyebabkan bayi lahir prematur, bibir sumbing, hingga kematian bayi.
Minum alkohol saat hamil juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan fetal alcohol syndrome atau kondisi cacat lahir yang dapat berdampak permanen.
Bayi juga bisa mengalami kelainan bentuk wajah (kepala lebih kecil), bayi lahir mati, cacat fisik, dan kerusakan sistem saraf pusat.
Kerusakan pada sistem saraf pusat bayi dapat mencakup cacat intelektual, keterlambatan perkembangan fisik, penglihatan, masalah pada pendengaran, dan berbagai masalah perilaku.
Itulah mengapa semua jenis alkohol sebaiknya Anda hindari selama masa kehamilan, termasuk wine (anggur) dan bir.
4. Hindari kondisi tubuh yang terlalu panas

CDC menganjurkan ibu hamil untuk menghindari kondisi yang terlalu panas (overheating) dan mendapatkan penanganan segera saat sedang demam.
Hal ini dikarenakan berada dalam kondisi maupun suhu tubuh yang terlalu panas dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan cacat tabung saraf (anencephaly).
Oleh karena itu, ada baiknya segera obati demam dan hindari paparan suhu terlalu panas seperti berendam di bak mandi air panas.
5. Mendapatkan imunisasi saat hamil

Ada beberapa jenis imunisasi yang aman diberikan saat hamil bahkan direkomendasikan. Jenis imunisasi tersebut yakni vaksin flu dan vaksin Tdap (tetanus, difteri, dan aselular pertusis).
Pasalnya, pemberian beberapa jenis imunisasi tersebut dapat membantu melindungi ibu hamil dari risiko infeksi sehingga mencegah cacat lahir pada bayi.
Pastikan Anda berkonsultasi lebih dulu dengan dokter untuk mengetahui vaksin mana yang disarankan selama kehamilan.
6. Penuhi kebutuhan asam folat

Ibu hamil sangat disarankan untuk memenuhi kebutuhan asam folat harian sebagai upaya untuk mencegah cacat lahir pada bayi, khususnya di bagian otak dan sumsum tulang belakang.
Terlebih lagi karena otak dan sumsum tulang belakang terbentuk sangat dini sehingga berisiko menyebabkan cacat lahir jika tidak berjalan dengan baik. Salah satu cacat lahir yang bisa terjadi karena asupan asam folat yang kurang yakni spina bifida pada bayi.
Ibu dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat setidaknya satu bulan sebelum hamil dan dilanjutkan secara rutin selama masa kehamilan.
7. Hindari paparan zat beracun

Insektisida, cat, pelarut organik, dan zat kimia lainnya dapat meningkatkan risiko bayi cacat lahir. Hindari zat-zat berbahaya ini sebisa mungkin selama masa kehamilan untuk mencegah bayi lahir cacat. Penggunaan alat pelindung diri dapat menghindari risiko tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar