Anda kemudian perlu menjalani beberapa tes pemeriksaan berupa tes darah, rontgen sinar-X, elektrokardiogram (EKG), atau tes lainnya sesuai dengan kondisi. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Bagaimana proses mediastinoscopy ini?
Saat akan memulai prosedur, perawat akan meminta Anda untuk menggunakan pakaian khusus dari rumah sakit. Anda pun perlu melepas perhiasan serta benda-benda berbahan logam lainnya yang menempel di tubuh Anda. Setelah itu, dokter akan memulai prosedur dengan langkah-langkah seperti di bawah ini.
- Anda akan berbaring di meja operasi.
- Perawat atau dokter akan memasang infus di lengan atau tangan Anda.
- Anda akan mendapat obat anestesi atau bius total lewat infus tersebut, sehingga Anda akan tertidur selalu prosedur.
- Tim medis akan memasukkan alat bantu pernapasan ke tenggorokan yang terhubung ke mesin ventilator.
- Selama prosedur, dokter dan perawat akan terus memantau detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan Anda.
- Rambut yang tumbuh di area dada akan terlebih dahulu dicukur, dan kulit di bagian tubuh tersebut akan dibersihkan.
- Kemudian dokter akan membuat sayatan kecil di atas tulang dada Anda.
- Dokter akan membuat jalan masuk ke arah mediastinum dengan jarinya dan memeriksa kelenjar getah bening dengan sentuhan.
- Setelah itu, dokter akan memasukkan mediastinoscope melalui jalan masuk tersebut.
- Kemudian, dokter akan mengambil sampel jaringan kelenjar getah bening yang ada di dalamnya.
- Jika sudah selesai, dokter akan melepas mediastinoscope dan area kulit yang tersayat akan dijahit dan ditutup dengan perban.
- Kemudian, sampel jaringan akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
- Alat bantu pernapasan mungkin akan terus Anda gunakan hingga ke ruang pemulihan atau bisa juga dilepas sebelum Anda meninggalkan ruang operasi.
Apa yang terjadi setelah prosedur mediastinoscopy?

Umumnya, prosedur ini berlangsung selama 60 menit atau lebih, tergantung kondisi masing-masing pasien. Setelah itu, perawat akan memindahkan Anda ke ruang pemulihan.
Di ruang pemulihan, perawat akan memantau kondisi Anda, mulai dari detak jantung, pernapasan, hingga kemungkinan munculnya efek samping setelah prosedur. Anda mungkin perlu menjalani rontgen sinar-X untuk memeriksa kemungkinan perdarahan atau adanya udara di dalam rongga pleura.
Begitu Anda terbangun, Anda mungkin akan merasakan efek dari anestesi, seperti pusing serta tenggorokan dan mulut mati rasa. Anda juga dapat merasakan nyeri di area bekas sayatan. Namun jangan khawatir, biasanya efek ini hanya berlangsung sementara dan dokter akan memberi obat untuk meredakan nyerinya.
Begitu efek dari anestesi ini berkurang, Anda mungkin boleh langsung pulang ke rumah. Namun, sebaiknya Anda tetap meminta seseorang untuk mengantar Anda pulang karena efek dari anestesi ini mungkin masih terasa.
Selama di rumah, Anda dapat kembali melakukan aktivitas normal serta makan dan minum seperti biasa. Namun, tetap hindari aktivitas fisik yang berat selama beberapa hari dan pastikan area bekas sayatan tetap kering dan bersih untuk menghindari infeksi. Untuk info selengkapnya, tanyakan pada dokter dan perawat Anda.
Apa hasil dari prosedur mediastinoscopy?
Umumnya, hasil dari pengujian sampel jaringan bisa Anda terima pada 5-7 hari setelah prosedur. Adapun hasilnya bisa beragam pada setiap pasien.
Hasil yang normal menunjukkan Anda tidak memiliki tanda-tanda kanker atau infeksi, atau tidak adanya penyebaran sel kanker paru ke jaringan di sekitarnya. Namun, hasil yang abnormal menunjukkan adanya kondisi medis tertentu, seperti limfoma, kanker paru yang sudah menyebar, sarcoidosis, tuberculosis, dan sebagainya.
Bila dokter mendiagnosis adanya penyakit tersebut, Anda mungkin perlu melakukan tes lanjutan serta menjalani serangkaian perawatan, termasuk pengobatan kanker, yang dokter berikan. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi selengkapnya.
Pilih dokter spesialis onkologi terdekat dari lokasi Anda dan yang tepercaya serta booking layanannya melalui Hello Sehat.
Apa risiko dan komplikasi dari mediastinoscopy?
Prosedur ini bisa memunculkan berbagai risiko atau komplikasi seperti di bawah ini.
- Perdarahan.
- Infeksi pada sayatan.
- Infeksi di paru-paru (pneumonia).
- Adanya udara di ruang pleura yang menyebabkan paru-paru kolaps (pneumotoraks).
- Terbentuknya lubang akibat tertusuk di bagian kerongkongan, trakea, atau pembuluh darah besar jantung, yang bisa menyebabkan perdarahan dan bisa mengancam jiwa.
- Kelumpuhan sementara atau permanen akibat cedera pada saraf laring, yang bisa menimbulkan suara serak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar