backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tumor Mediastinum

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

Tumor Mediastinum

Meski menjadi salah satu masalah kesehatan yang perlu segera ditangani, beberapa jenis tumor memang sering kali tidak menunjukkan gejala. Tumor mediastinum adalah salah satunya.

Apa itu tumor mediastinum?

Tumor mediastinum adalah pertumbuhan tumor atau jaringan abnormal pada rongga dada yang terletak di antara tulang dada, tulang belakang, dan paru-paru.

Rongga dada ini berisi jantung, pembuluh darah besar, tenggorokan, kelenjar timus, kerongkongan, saraf, dan kelenjar getah bening.

Area mediastinum terbagi menjadi tiga bagian, yaitu anterior (depan), tengah, dan posterior (belakang). Pada bagian-bagian inilah jaringan abnormal penyebab tumor mediastinum bisa tumbuh.

Mediastinal tumor, baik yang bersifat jinak maupun ganas (kanker) perlu segera mendapat penanganan.

Jika tidak, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi yang menyerang paru-paru, perikardium, atau pembuluh darah besar (aorta dan vena cava), hingga sumsum tulang belakang.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Mediastinal tumor adalah jenis tumor yang langka. Meski bisa terjadi pada siapa saja, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada kelompok usia 30–50 tahun.

Pada orang dewasa, tumor ini lebih sering ditemukan pada bagian mediastinum anterior (depan) dengan kondisi ganas.

Sementara itu, pada anak-anak, tumor ini lebih sering ditemukan pada bagian mediastinum posterior dengan sifatnya yang masih jinak.

Tanda dan gejala tumor mediastinum

penyakit terbanyak di Indonesia

Hampir setengah dari pasien mediastinal tumor tidak merasakan gejala apa pun. Gejala biasanya mulai muncul ketika tumor sudah menekan organ di sekitarnya.

Namun, secara umum, berikut adalah gejala kanker atau tumor pada rongga dada.

  • Batuk dengan atau tanpa darah.
  • Demam dan menggigil.
  • Berkeringat pada malam hari.
  • Sesak napas.
  • Mengi atau suara napas bernada tinggi.
  • Suara serak.
  • Nyeri dada.
  • Penurunan berat badan secara tiba-tiba.
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Setiap orang bisa merasakan gejala yang berbeda, tergantung dengan lokasi, ukuran, dan sifat tumor yang terbentuk. Untuk mengonfirmasinya, Anda perlu menjalani pemeriksaan dengan dokter.

Penyebab tumor mediastinum

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab tumor, termasuk yang terbentuk pada mediastinum.

Namun, melansir dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah mekanisme pertumbuhan jaringan abnormal pada rongga dada.

  • Pertumbuhan sel yang tidak terkendali sehingga menyebabkan pembentukan tumor.
  • Peradangan atau infeksi tertentu pada tubuh. Kelenjar getah bening yang membengkak berulang kali bisa merangsang pembentukan jaringan abnormal.
  • Kondisi bawaan lahir, seperti kista perikardial, kista bronkogenik, dan tumor sel germinal.

Jenis tumor mediastinum

Tumor mediastinum bisa dibedakan berdasarkan lokasi tumbuhnya jaringan abnormal tumbuh. Berikut adalah pembagiannya.

1. Tumor mediastinum anterior (depan)

Timoma adalah jenis tumor yang paling sering ditemukan di mediastinal anterior. Sebagian besar tumor ini bersifat jinak, tetapi sekitar 30%-nya bersifat ganas (kanker timus).

Selain timoma, berikut adalah jenis tumor dan kanker lain yang bisa terbentuk di bagian anterior.

  • Kanker getah bening atau limfoma, baik limfoma Hodgkin maupun limfoma non-Hodgkin.
  • Tumor sel germinal yang sebagian besar bersifat jinak.
  • Massa tiroid, yaitu pertumbuhan tumor jinak, seperti gondok yang bisa berkembang menjadi kanker.

2. Tumor mediastinum bagian tengah

Kista bronkogenik merupakan jenis tumor yang cukup sering terbentuk pada bagian tengah mediastinum, tepatnya saluran pernapasan.

Selain itu, berikut adalah jenis tumor lain yang kerap terbentuk pada mediastinum tengah.

  • Limfadenopati mediastinum, yaitu pembesaran kelenjar getah bening.
  • Kista perikardium, yaitu tumor jinak di perikardium (lapisan jantung).
  • Tumor trakea.
  • Tumor atau kanker esofagus.

3. Tumor mediastinum posterior (belakang)

Di bagian posterior, jenis tumor yang umum terjadi adalah kista neurogenik di sistem saraf. Jenis tumor ini biasanya bersifat jinak dan seringkali berada di sisi tulang punggung.

Selain neurogenik, jenis tumor lain yang kerap muncul di bagian posterior adalah seperti berikut.

  • Limfadenopati.
  • Extramedullary haematopoiesis, yaitu jaringan abnormal yang terbentuk di sumsum tulang belakang.

Diagnosis tumor mediastinum

Dengan gejala yang tidak menentu, mediastinal tumor sering kali baru diketahui ketika seseorang melakukan rontgen dada untuk alasan lain.

Untuk menegakkan hasil diagnosis, dokter bisa melakukan beberapa pemeriksaan berikut.

  • CT scan untuk melihat lebih detail kondisi rongga dada.
  • MRI untuk melihat apakah sel tumor sudah berkembang menjadi kanker.
  • Tes darah untuk memastikan keberadaan protein atau enzim tertentu yang berhubungan dengan tumor.
  • Bronkoskopi untuk memeriksa ada-tidaknya penyumbatan pada paru-paru.
  • Esofagoskopi untuk melihat kondisi saluran pencernaan atas, seperti kerongkongan, lambung, dan ujung usus kecil.
  • Pengambilan sampel jaringan (biopsi) tumor untuk diperiksa di laboratorium.

Tes lain mungkin dibutuhkan sesuai gejala yang muncul. Selalu ikuti saran pemeriksaan dari dokter untuk mendapatkan hasil diagnosis paling akurat.

Pengobatan tumor mediastinum

Setiap pasien mediastinal tumor bisa mendapatkan pengobatan yang berbeda, tergantung pada jenis, lokasi, tingkat keparahan penyakit, serta kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh.

Pengobatan kanker dan tumor bisa dilakukan melalui operasi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan kombinasi di antaranya.

Berikut ini adalah pengobatan yang umum diberikan pada pasien mediastinal tumor sesuai lokasinya.

  • Timoma dan kanker timus umumnya membutuhkan operasi untuk mengangkat jaringan abnormal yang disertai dengan radioterapi atau kemoterapi.
  • Pengobatan limfoma biasanya dilakukan dengan kemoterapi dan radioterapi. Operasi umumnya hanya dilakukan untuk keperluan diagnosis.
  • Tumor sel germinal biasanya diobati dengan kemoterapi.
  • Tumor neurogenik di bagian posterior biasanya diobati dengan pembedahan atau operasi untuk mengangkat jaringan abnormal.

Selain memberikan pengobatan seperti di atas, dokter mungkin hanya perlu melakukan pengawasan aktif pada tumor yang bersifat jinak dan tidak menyebabkan masalah. Pemantauan ini perlu dilakukan secara berkala.

Deteksi dini merupakan langkah terbaik untuk pengobatan berbagai jenis penyakit, termasuk tumor.

Oleh karena itu, jangan ragu untuk segera pergi ke dokter jika Anda mengalami berbagai gejala di atas dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memastikan kondisi Anda.

Kesimpulan

  • Tumor mediastinum adalah pertumbuhan jaringan abnormal di sekitar rongga dada, tepatnya di antara tulang dada, tulang belakang, dan paru-paru.
  • Ada tiga jenis tumor mediastinum, yaitu anterior (depan), tengah, dan posterior (belakang).
  • Penyakit ini sering kali tidak menimbulkan gejala. Nyeri dada, sesak napas, dan gejala lain sering kali baru muncul setelah tumor menekan organ sekitar.
  • Dapat diatasi dengan operasi atau pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan kombinasi di antaranya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan