backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tumor Mediastinum

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 14/01/2021

Tumor Mediastinum

Definisi tumor mediastinum

Apa itu tumor mediastinum?

Tumor mediastinum adalah tumor atau kumpulan jaringan abnormal yang tumbuh dan berkembang di area mediastinum.

Mediastinum itu sendiri adalah bagian dada yang terletak di antara tulang dada dan tulang belakang serta di antara paru-paru. Bagian dada ini berisi jantung, pembuluh darah besar, tenggorokan, kelenjar timus, kerongkongan, saraf, dan kelenjar getah bening.

Area mediastinum terbagi menjadi tiga bagian, yaitu anterior (depan), tengah, dan posterior (belakang). Di bagian-bagian ini, berbagai jenis tumor bisa tumbuh. Adapun sifat tumornya bisa jinak (nonkanker) atau ganas (kanker).

Seseorang yang mengalami kondisi ini perlu segera mendapat penanganan. Pasalnya, tumor mediastinum, baik jinak maupun kanker, yang tidak diobati dapat menimbulkan komplikasi yang bahaya bagi kesehatan, seperti penyebaran ke paru-paru, jantung dan lapisan jantung (perikardium), atau pembuluh darah besar (aorta dan vena cava), maupun tekanan pada sumsum tulang belakang.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Tumor mediastinum adalah jenis tumor yang jarang terjadi. Dilansir dari Cleveland Clinic, tumor ini biasanya didiagnosis pada pasien berusia 30-50 tahun. Namun, tumor ini dapat berkembang pada usia berapapun, termasuk anak-anak, dan terbentuk dari jaringan apapun yang ada di dalam atau melewati rongga dada.

Meski demikian, lokasi dan jenis tumor yang dialami orang dewasa dan anak-anak bisa berbeda. Pada orang dewasa, sebagian besar tumor terjadi di bagian anterior (depan) dan umumnya berupa limfoma atau timoma yang ganas (kanker). Sementara pada anak, tumor ini umumnya ditemukan di bagian posterior yang dimulai di saraf dan bersifat jinak.

Tanda dan gejala tumor mediastinum

Batuk dengan tisu

Hampir setengah dari penderita tumor ini tidak merasakan gejala apapun. Ketika gejala muncul, umumnya ini terjadi karena tumor telah menekan organ di sekitarnya, seperti sumsum tulang belakang atau jantung dan lapisan jantung.

Gejala dan tingkat keparahan gejala yang dirasakan pun bisa berbeda pada setiap orang. Ini tergantung pada lokasi, ukuran, dan sifat tumor yang terjadi. Namun, secara umum, gejala kanker atau tumor mediastinum yang mungkin terjadi adalah:

  • Batuk dengan atau tanpa darah.
  • Sesak napas.
  • Suara serak.
  • Nyeri dada.
  • Demam dan menggigil.
  • Berkeringat pada malam hari.
  • Mengi atau suara napas bernada tinggi.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Kelenjar getah bening yang bengkak.

Mungkin ada gejala lain yang tidak disebutkan. Bila Anda merasakan gejala di atas atau khawatir akan gejala tertentu Anda bisa melakukan cek gejala di sini atau segera periksakan diri ke dokter.

Penyebab tumor mediastinum

Penyebab tumor mediastinum cukup beragam, tergantung pada jenis dan lokasi tumbuhnya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jenis jaringan abnormal yang muncul di setiap bagian mediastinum, baik depan, tengah, maupun belakang, bisa berbeda-beda.

Berikut adalah penyebab tumor mediastinum berdasarkan klasifikasi dan lokasi tumbuhnya:

Tumor mediastinum anterior (depan)

Tumor di bagian anterior atau depan yang paling umum adalah timoma, yaitu tumor yang tumbuh di kelenjar timus. Sebagian besar jenis tumor ini bersifat jinak, tetapi sekitar 30 persennya bersifat ganas (kanker timus). Selain itu, jenis kanker atau tumor lainnya juga bisa terjadi di bagian anterior, seperti:

  • Kanker getah bening atau limfoma, baik limfoma Hodgkin maupun limfoma non-Hodgkin.
  • Tumor sel germinal, yang sebagian besar bersifat jinak.
  • Massa tiroid mediastinum, yaitu massa jinak seperti gondok yang bisa berkembang menjadi kanker.

Tumor mediastinum bagian tengah

Berbagai jenis tumor pada bagian tengah umumnya berupa:

  • Kista bronkogenik, yaitu tumor jinak yang tumbuh di saluran pernapasan.
  • Limfadenopati mediastinum, yaitu pembesaran kelenjar getah bening.
  • Kista perikardium, yaitu tumor jinak di perikardium (lapisan jantung).
  • Tumor trakea.
  • Tumor atau kanker esofagus.
  • Tumor mediastinum posterior (belakang)

    Di bagian posterior, jenis tumor yang umum terjadi adalah tumor neurogenik yang tumbuh dari saraf. Jenis tumor ini biasanya bersifat jinak dan seringkali berada di sisi tulang punggung. Selain neurogenik, jenis tumor lainnya yang kerap muncul di bagian posterior, yaitu:

    • Limfadenopati.
    • Extramedullary haematopoiesis, yaitu jaringan abnormal yang terbentuk dari sumsum tulang.
    • Kista neuroenterika mediastinum, yaitu kantung berisi cairan yang berkembang di luar jaringan normal.

    Diagnosis & pengobatan tumor mediastinum

    Bagaimana dokter mendiagnosis tumor ini?

    Gejala memang kerap tak dirasakan pada penderita tumor ini. Pada kondisi tersebut, jaringan atau massa yang abnormal di bagian mediastinum dapat diketahui saat melakukan rontgen dada untuk alasan lain.

    Namun, bila gejala muncul, dokter akan membuat diagnosis berdasarkan tanda-tanda tumor tersebut. Untuk memastikannya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta tes penunjang lain. Berikut adalah beberapa tes pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk diagnosis tumor mediastinum:

    • Tes pencitraan untuk tumor mediastinum, seperti rontgen dada, CT scan, atau MRI.
    • Tes darah.
    • Bronkoskopi.
    • Esofagoskopi.
    • Pengambilan sampel jaringan tumor dengan biopsi.

    Tes lainnya mungkin saja dibutuhkan tergantung pada gejala yang timbul. Konsultasikan dengan dokter untuk jenis pemeriksaan yang tepat.

    Bagaimana tumor mediastinum diobati?

    Pengobatan kanker dan nonkanker di bagian mediastinum bergantung pada jenis dan lokasinya, tingkat keparahan penyakit, serta kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. Adapun jenis pengobatan yang diberikan bisa berupa operasi, radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi diantaranya.

    Berikut adalah prosedur pengobatan yang umum diberikan berdasarkan jenis tumor yang muncul di bagian mediastinum:

    • Timoma dan kanker timus umumnya membutuhkan prosedur bedah atau operasi untuk mengangkat jaringan abnormal, yang mungkin akan diikuti dengan radioterapi dan kemoterapi.
    • Pengobatan limfoma biasanya berupa kemoterapi, yang juga mungkin diikuti dengan radioterapi. Adapun operasi biasanya dilakukan untuk keperluan diagnosis.
    • Tumor sel germinal biasanya diobati dengan kemoterapi.
    • Tumor neurogenik di bagian posterior biasanya diobati dengan cara pembedahan untuk mengangkat massa.

    Selain pengobatan di atas, Cleveland Clinic menyebut, beberapa massa yang jinak dan tidak menyebabkan masalah mungkin hanya perlu pengawasan aktif dari dokter. Pada kondisi ini, dokter akan memantau kondisi tumor tersebut dari waktu ke waktu. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk jenis perawatan yang tepat.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 14/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan