backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Kita Bisa Kena Tetanus Karena Tertusuk Paku Berkarat?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/05/2021

    Benarkah Kita Bisa Kena Tetanus Karena Tertusuk Paku Berkarat?

    Tetanus adalah infeksi serius yang disebabkan oleh spora bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini banyak ditemukan di tanah, debu, dan kotoran hewan. Ketika masuk ke tubuh, bakteri penyebab tetanus akan menghasilkan racun yang menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pengendali gerak otot. Maka itu, seseorang yang terkena tetanus dapat memunculkan gejala awal seperti otot kaku dan kejang, terutama di rahang, leher, bahu, punggung, perut atas, lengan, dan paha. Nah katanya, salah satu penyebab tetanus yang umum adalah karena tertusuk paku berkarat. Benarkah anggapan ini?

    Benarkah tertusuk paku berkarat adalah penyebab tetanus?

    Tertusuk paku berkarat bukan penyebab utama dan satu-satunya Anda terinfeksi tetanus.  Sebetulnya, faktor utama yang jadi penentu penyebab tetanus adalah luka di kulit dari kejadian tersebut.

    Anda bisa terkena tetanus jika luka dari tusukan tersebut dibiarkan terus “terbuka’, tidak dibersihkan, dan tidak dirawat dengan benar.

    Benda tajam apa pun, baik itu berkarat ataupun tidak, yang menusuk dan menembus kulit akan membentuk terowongan khusus bagi bakteri apa pun untuk masuk dan menginfeksi tubuh.

    Luka tersebut pun bisa menjadi “pintu masuk’ bagi bakteri penyebab tetanus untuk menginfeksi tubuh.

    Hal ini diungkapkan oleh Dr William Schaffner, dokter spesialis penyakit menular di Vanderbilt University dalam laman Livescience.

    Schaffner bahkan mengatakan ada orang yang terinfeksi tetanus hanya karena tergores pisau dapur.

    Ini menunjukkan bahwa sejatinya infeksi tetanus tetap sangat mungkin terjadi dari luka kecil sekalipun, terlepas dari benda apa yang menyebabkan luka tersebut.

    Selain paku berkarat, berikut beberapa hal yang bisa jadi penyebab seseorang terkena tetanus.

    • Tidak mendapatkan vaksin tetanus.
    • Memiliki sistem imun yang rendah karena punya penyakit tertentu, misalnya kanker dan HIV/AIDS.
    • Mengalami patah tulang serius di mana tulang terkena infeksi.
    • Mengalami luka tusuk, seperti tindik, tato, atau obat-obatan yang disuntik.
    • Mengalami bakar yang memerlukan pembedahan tapi tertunda selama lebih dari enam jam.
    • Mengalami bakar yang menghilangkan banyak jaringan tubuh.
    • Mengalami luka akibat gigitan bintang atau serangga.
    • Mengalami bisul di kaki yang terinfeksi.
    • Mengalami luka setelah menjalani prosedur bedah.
    • Menngalami luka tembak yang dalam.
    • Mengalami infeksi gigi.

    Pertolongan pertama setelah tertusuk paku berkarat

    Menariknya, Schaffner menambahkan bakteri penyebab tetanus dapat bertahan hidup sangat lama dalam kondisi yang ekstrem asalkan ada persediaan oksigen.

    Namun ketika bakteri ini masuk ke tubuh manusia, pasokan oksigennya terputus. Keadaan gawat darurat ini justru memaksa mereka untuk cepat berkembang biak dan menghasilkan racun berbahaya.

    Racun kemudian menyebar ke seluruh tubuh lewat aliran darah kita dan memicu infeksi.

    Maka jika Anda baru saja tertusuk paku berkarat, atau tergores benda tajam apa pun, segeralah rawat luka tersebut agar tidak menjadi gerbang masuk bagi bakteri penyebab tetanus.

    Berikut adalah langkah demi langkah pertolongan pertama yang perlu Anda lakukan setelah tertusuk paku berkarat.

  • Cuci tangan dengan sabun dan air yang bersih.
  • Tekan luka dengan lembut untuk menghentikan perdarahan dan merangsang pembekuan darah.
  • Bilas luka dengan air bersih yang mengalir selama beberapa menit. Jika perlu, gunakan pinset yang sudah dicuci dengan alkohol untuk menghilangkan serpihan kecil dari luka.
  • Setelah membersihkan dan mengeringkan luka, oleskan tipis-tipis krim antibiotik.
  • Selanjutnya, balut luka dengan kasa atau kain tipis yang bersih. Ganti kasa setidaknya sekali sehari, sebaiknya setelah mandi.
  • Bila perdarahan tak juga berhenti atau malah menunjukkan tanda-tanda infeksi, segera periksakan diri ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan