backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Buang Air Kecil Disertai Keluarnya Lendir Putih, Apa Penyebabnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Buang Air Kecil Disertai Keluarnya Lendir Putih, Apa Penyebabnya?

    Pernahkah mengalami buang air kecil yang disertai keluar lendir putih? Jika pernah, Anda mungkin akan merasa khawatir dengan penyakit penyebabnya.

    Untuk itu, kenalilah kondisi yang bisa menyebabkan terdapatnya lendir putih pada urine. 

    Berbagai penyebab buang air kecil keluar lendir putih

    Cairan urine yang normal biasanya berwarna bening hingga agak kekuningan. Terdapatnya lendir dalam jumlah kecil pada urine tergolong normal.

    Tubuh kita memang memproduksi lendir secara alami untuk pertahanan tubuh. Lendir melapisi bagian tubuh tertentu, termasuk hidung, tenggorokan, dan saluran kemih.

    Namun, bila keluar banyak lendir putih saat buang air kecil, kondisi ini bisa menandakan gangguan yang memengaruhi sistem ekskresi, kekebalan tubuh, atau sistem reproduksi Anda.

    Berikut ini adalah sejumlah penyebab adanya lendir berlebihan dalam urine yang perlu Anda ketahui.

    1. Infeksi saluran kemih

    Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi umum yang disebabkan oleh bakteri pada saluran kemih, mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih, hingga ureter.

    Bakteri penyebab ISK, seperti E. coli biasanya masuk lewat uretra dan berkembang biak dalam kandung kemih. Hal ini akan menyebabkan peradangan dan meluas ke bagian lain, termasuk ginjal.

    Gangguan yang menyebar ke organ ginjal dapat menyebabkan infeksi ginjal yang memicu keluar lendir saat buang air kecil. 

    Selain lendir dalam urine, ISK menimbulkan gejala yang bervariasi, misalnya nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil, peningkatan dorongan untuk buang air kecil, hingga nyeri punggung bawah.

    2. Batu ginjal

    batu ginjal atau kencing batu

    Apabila memiliki batu ginjal, Anda kemungkinan mengalami produksi urine berwarna gelap dan berbau sangat busuk. Hal ini dapat disertai dengan keluar lendir putih saat buang air kecil

    Oleh karena itu, dokter juga akan memeriksa keberadaan batu ginjal atau penyumbatan saluran kemih lain saat Anda mengalami buang air kecil dan keluar lendir putih. 

    Batu ginjal dan penyumbatan saluran kemih lainnya juga akan menyebabkan gejala-gejala lain, seperti mual, muntah, nyeri panggul, perut kram, dan darah dalam urine. 

    Minum air putih bisa membantu mengeluarkan batu berukuran kecil. Namun dalam kasus batu yang lebih besar, pilihan pengobatan dapat berupa terapi ESWL atau bedah pengangkatan batu.

    3. Kanker kandung kemih

    Kanker kandung kemih merupakan salah satu jenis kanker yang terjadi akibat pertumbuhan sel tumor ganas atau abnormal di dalam kandung kemih. 

    Buang air kecil disertai keluar lendir putih jadi gejala kanker kandung kemih yang perlu Anda waspadai. 

    Selain itu, gejala lain yang mungkin Anda alami, termasuk darah dalam urine, perubahan kebiasaan buang air kecil, rasa sakit saat buang air kecil, dan nyeri panggul.

    Kondisi lendir putih keluar saat buang air kecil tentu harus segera Anda konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang efektif.

    4. Cairan vagina (keputihan)

    buang air kecil keluar lendir putih

    Sebagian lendir dalam urine berasal dari lapisan uretra dan kandung kemih. Lendir akan bergerak pada saluran kemih untuk membersihkan bakteri dan mencegah timbulnya infeksi.

    Nah, selama ovulasi dan menstruasi, jumlah cairan vagina pada wanita umumnya meningkat. Sama halnya seperti lendir, cairan vagina akan mengalir membersihkan leher rahim dan keluar bersamaan dengan urine.

    Cairan vagina yang normal umumnya berupa gel lengket berwarna transparan atau putih susu terang. Cairan dapat mengeluarkan aroma amis ringan atau bahkan tidak sama sekali. 

    Keluarnya cairan yang terlalu banyak dan disertai perubahan warna, aroma, dan tekstur perlu Anda waspadai. Kondisi ini juga bisa diikuti nyeri anggul, gatal, dan ketidaknyamanan vagina.

    5. Penyakit menular seksual

    Penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore, dapat menyebabkan keluarnya lendir dari urine. 

    Klamidia umumnya akan menimbulkan warna lendir yang putih keruh. Penyakit kelamin ini juga disertai dengan sensasi terbakar saat berkemih, bengkak pada testis, dan nyeri panggul.

    Sementara itu, gonore atau kencing nanah bisa membuat cairan lendir berwarna kekuningan atau hijau. Hal ini juga disertai gejala, seperti nyeri panggul dan buang air kecil menyakitkan.

    6. Irritable bowel syndrome

    Irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah sekelompok gejala pada sistem pencernaan yang mempengaruhi kerja usus besar.

    Sampai saat ini penyebab IBS belum diketahui secara pasti. Meski begitu, Anda mungkin mengalami IBS bila usus besar tidak bekerja normal selama enam bulan atau lebih. 

    Penyakit ini dapat menyebabkan lendir kental dalam saluran pencernaan. Lendir ini mungkin akan keluar bersamaan selama Anda buang air besar.

    Dalam kebanyakan kasus, lendir dalam urine ini adalah lendir dari saluran pencernaan yang bercampur saat Anda buang air besar dan buang air kecil bersamaan.

    7. Kolitis ulseratif

    gejala kolitis ulseratif

    Peradangan pada dinding saluran usus merupakan salah satu tanda dari kolitis ulseratif. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan selaput lendir usus sehingga meningkatkan produksi lendir. 

    Saat buang air besar, lendir akan meninggalkan tubuh dan bercampur dengan urine bila Anda berkemih. Hal ini membuat Anda merasa ada lendir yang keluar ketika buang air kecil.

    Selain itu, luka pada dinding usus juga menyebabkan diare berdarah. Gejala lain seperti perut bawah sakit dan urgensi feses, yakni kondisi buang air besar yang tidak tertahankan.

    Tanda dan gejala lain dari gangguan pencernaan ini, antara lain penurunan berat badan, kelelahan, demam, hingga anoreksia.

    Umumnya, tes urine atau urinalisis dapat mendeteksi apakah ada terlalu banyak lendir dalam urine Anda.

    Jika salah satu gangguan di atas terdeteksi, pastikan untuk selalu mengikuti anjuran dokter selama menjalani pengobatan. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan