Luka sayatan adalah luka terbuka yang terjadi akibat rusaknya lapisan dalam pada kulit. Jenis luka ini termasuk vulnus laceratum atau laserasi yang menyebabkan robeknya jaringan dalam kulit. Sebagian besar luka sayatan terjadi di tangan akibat tergores benda tajam seperti pisau atau silet.
Umumnya, luka sayatan bisa diatasi sendiri dengan pertolongan pertama. Namun, jenis luka sayatan dengan perdarahan besar membutuhkan penanganan medis untuk mengatasinya.
Cara mengobati luka sayat sendiri
Setiap luka sayatan bisa berbeda-beda tingkat keparahannya. Hal ini tergantung dari ukuran luka (lebar atau sempit) dan seberapa dalam jaringan kulit yang robek.
Luka yang menyebabkan robekan yang dangkal atau tidak sampai 1 sentimeter (cm) biasanya tidak menyebabkan perdarahan luar yang besar.
Hal ini biasanya terjadi pada bagian jari yang teriris pisau saat memotong makanan atau tidak sengaja tergores silet saat mencukur bulu wajah atau ketiak.
Untuk luka yang ringan, Anda masih bisa menghentikan perdarahan pada luka secara mandiri.
Berikut ini adalah cara perawatan luka sayat yang bisa dilakukan di rumah.
1. Hentikan perdarahan
Sebelum menyentuh luka, cuci tangan Anda terlebih dahulu menggunakan sabun dan air mengalir.
Untuk menghentikan perdarahan, berikan tekanan menggunakan kain atau handuk yang bersih pada luka sayatan.
Angkat bagian tubuh yang terkena sayatan dan sejajarkan dengan jantung untuk menghambat aliran darah.
Perdarahan seharusnya dapat berhenti jika Anda menekan luka selama 10-15 menit.
2. Membersihkan luka
Setelah berhasil menghentikan perdarahan, bersihkan luka sayatan dan kulit di sekitarnya menggunakan air mengalir serta sabun.
Saat membersihkan luka, berhati-hatilah agar sabun tidak masuk ke dalam luka. Gunakan sabun untuk membersihkan bagian kulit di sekitar luka.
Melansir Mayo Clinic, hindari juga membersihkan luka dengan alkohol atau cairan antiseptik yang mengandung iodine maupun hidrogen peroksida.
Zat ini bisa menyebabkan iritasi dan sensasi terbakar pada luka. Jika perdarahan terjadi lagi, kembali tekan bagian luka yang mengeluarkan darah.
Ternyata Tak Semua Luka Gores Boleh Dioles Obat Merah
3. Oleskan antiseptik dan perban luka
Untuk melembapkan dan mempercepat penyembuhan luka, Anda bisa mengoleskan salep antibiotik atau petroleum jelly.
Cara pertolongan pertama pada luka ini juga membantu menghindari risiko infeksi luka.
Selanjutnya, lindungi luka dengan plester atau perban dari kain kasa steril yang untuk menjaga luka tetap bersih dan kering.
Jika luka sayatan tidak lebar, Anda tidak perlu menutupnya dengan plester.
4. Perhatikan jika ada infeksi
Lakukanlah perawatan luka sayat secara rutin. Pastikan untuk menjaga luka tetap kering dengan membersihkan luka setiap kali mengganti perban.
Selain itu, amati tanda-tanda infeksi pada luka, seperti munculnya bengkak dan rasa nyeri. Apabila hal ini terjadi, segera periksakan luka ke dokter.
Cara penanganan luka ini membantu proses pembekuan darah sehingga mempercepat pemulihan luka dan terbentuknya jaringan kulit baru.
Jika luka terlihat bengkak dan timbul rasa sakit, Anda bisa mengompres bengkak dengan es.
Segera berkonsultasi dengan dokter jika bengkak dan rasa nyeri sering tidak kunjung sembuh, apalagi jika terdapat nanah pada luka.
7 Penyebab yang Membuat Luka Tak Sembuh-sembuh
Kapan luka sayat memerlukan penanganan medis?
Tidak semua jenis luka sayatan bisa diatasi sendiri. Pasalnya, sayatan benda tajam yang menyebabkan robekan yang dalam bisa mengenai pembuluh darah arteri.
Perdarhan arteri bisa mengakibatkan perdarahan besar dan sulit dihentikan sekalipun menggunakan cara perawatan di atas. Jika luka tidak segera ditutup, Anda bisa kehilangan banyak darah.
Luka sayatan yang parah biasanya disebabkan oleh kelalaian menggunakan gergaji atau tertusuk pecahan kaca saat mengalami kecelakaan lalu lintas.
Jika hal ini terjadi, segeralah cari bantuan medis dengan menghubungi nomor darurat atau pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Mengutip penjelasan dalam buku Wound Home Skills Kit, beberapa tanda luka sayatan yang Anda alami membutuhkan penanganan medis darurat adalah seperti berikut ini.
- Perdarahan tidak berhenti bahkan setelah luka ditekan selama 10-15 menit.
- Sayatan pada kulit cukup lebar (5 cm atau lebih) sehingga luka membutuhkan jahitan.
- Luka terdapat pada jaringan lunak yang sensitif seperti kulit kepala, wajah, area organ intim, atau sendi.
- Terdapat kotoran pada luka yang sulit dibersihkan.
- Luka menembus lapisan kulit yang dalam sehingga terlihat jaringan di dalam otot atau lemak.
- Pasien yang mengalami luka sayat memiliki gangguan pembekuan darah, diabetes, atau menjalani pengobatan pengencer darah.
Kondisi luka seperti ini membutuhkan penanganan medis dalam waktu kurang dari 4 jam.
Meskipun luka tidak terlalu parah, jika perdarahan cukup banyak dan terdapat banyak kotoran pada luka, Anda tetap perlu memeriksakan diri ke dokter.
Anda mungkin membutuhkan suntikan tetanus untuk mencegah infeksi pada luka.
[embed-health-tool-bmi]