Mungkin tidak mengherankan apabila madu disebut sebagai salah satu bahan makanan paling ajaib. Manfaat madu tidak hanya untuk kesehatan pencernaan dan kecantikan kulit, ternyata madu juga bisa membantu mempercepat penyembuhan luka.
Mungkin tidak mengherankan apabila madu disebut sebagai salah satu bahan makanan paling ajaib. Manfaat madu tidak hanya untuk kesehatan pencernaan dan kecantikan kulit, ternyata madu juga bisa membantu mempercepat penyembuhan luka.
Bahan yang kerap dijadikan pemanis alami ini telah sejak lama digunakan untuk mengatasi luka sayat hingga luka bakar. Lantas, apakah klaim ini telah terbukti secara ilmiah?
Fungsi madu ternyata tidak sebatas menjadi pemanis alami bagi makanan ataupun bahan masker untuk memperhalus kulit wajah.
Mengutip tinjauan ilmiah dalam jurnal Wounds, madu memiliki sederet komponen yang punya manfaat untuk mengobati luka.
Berikut adalah khasiat madu yang bisa membantu proses pemulihan, baik luka terbuka maupun luka tertutup, di dalam tubuh:
Madu mengandung banyak senyawa antibakteri, di antaranya nitrogen monoksida dan hidrogen peroksida. Manfaat madu ini bisa mencegah risiko terjadinya infeksi pada luka.
Nitrogen monoksida bekerja dengan cara memicu respons kekebalan tubuh, meredakan peradangan, serta menghambat pergerakan bakteri.
Sementara itu, hidrogen peroksida dapat membunuh bakteri di sekitar area luka, merangsang pembelahan sel baru, serta memancing munculnya makrofag.
Makrofag adalah sel darah putih yang ‘memakan’ bakteri ataupun zat asing lain yang dianggap mengancam tubuh.
Manfaat madu untuk luka berasal dari nilai pH-nya yang rendah, yakni antara 3,2 hingga 4,5 pH.
Nilai pH menggambarkan tingkat keasaman suatu larutan. Semakin rendah nilai pH, semakin asam sifat larutan tersebut.
Ketika dioleskan pada luka, pH madu yang rendah mencegah kinerja enzim protease. Hal ini sangat penting bagi pemulihan luka.
Sebab jika terdapat protease, enzim ini akan memecah protein sehingga luka menjadi sulit disembuhkan.
Gula alami dalam madu dapat menarik air dari jaringan yang rusak akibat luka.
Efek ini dapat meredakan pembengkakan serta merangsang aliran getah bening menuju area tersebut. Cairan getah bening akan membawa sel darah putih untuk mencegah infeksi.
Tidak hanya itu, gula dalam madu juga menarik air keluar dari sel bakteri. Dengan begitu, bakteri tidak bisa berfungsi ataupun memperbanyak diri.
Lambat laun, bakteri di sekitar area luka akan mati sehingga luka terlindungi dari infeksi.
Manfaat lain yang jarang diketahui dari madu adalah mencegah munculnya bekas luka. Peradangan pada luka bisa memicu pembentukan radikal bebas.
Seiring waktu, radikal bebas akan merangsang produksi kolagen berlebih sehingga terbentuk bekas luka menonjol atau keloid.
Kandungan antioksidan pada madu dapat menangkal radikal bebas pada jaringan luka dan mencegah pembentukan keloid.
Saat dioleskan pada luka, kandungan antioksidan dapat merangsang pembelahan sel sehingga terbentuk jaringan kulit yang lebih halus.
Manfaat madu yang satu ini sangat penting untuk pemulihan luka bakar yang bisa menyebabkan bekas luka bakar yang sulit hilang.
Tidak semua luka dapat diobati dengan madu. Agar penanganannya tepat, berikut jenis-jenis luka yang bisa diobati dengan madu:
Sebelum menggunakan bahan alami ini, pastikan luka pada kulit Anda tidak terlalu dalam, tidak termasuk untuk luka bakar berat, serta tidak mengeluarkan nanah.
Selain madu murni, Anda bisa memilih madu Manuka. Jenis madu ini mengandung senyawa methylgloxal yaitu senyawa yang bersifat sitotoksik (membunuh bakteri).
Madu Manuka juga memiliki molekul berukuran kecil. Dengan begitu, zat aktif bisa lebih mudah masuk ke kulit untuk membunuh bakteri pada luka.
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan madu untuk menyembuhkan luka:
Madu memiliki manfaat besar dalam mengatasi luka ringan. Kandungan antibakteri, antioksidan, dan nilai pH-nya efektif menghambat pertumbuhan bakteri sehingga luka lekas pulih tanpa risiko infeksi.
Meski demikian, Anda tetap perlu memantau perkembangan luka setelah menggunakan pemanis alami ini pada kulit.
Segera hentikan pemakaian apabila muncul reaksi alergi terhadap madu atau luka tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Yusra Firdaus
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar