Ciri siklus haid yang normal salah satunya yakni banyak darah yang keluar biasanya selalu sama atau tidak berubah setiap bulannya. Bila jumlah darah haid tiba-tiba berkurang, siklus haid mungkin juga akan ikut terganggu. Misalnya, kondisi ini dapat memperpendek hari menstruasi Anda. Lantas, apa penyebab darah haid tiba-tiba menjadi sedikit? Simak penjelasannya di bawah ini.
Berbagai penyebab darah haid sedikit
Pola menstruasi yang dialami setiap wanita tidaklah sama. Sebagian wanita mungkin akan mengalami siklus haid yang panjang, sedangkan yang lainnya relatif pendek.
Begitu pula dengan volume darahnya, ada wanita dengan aliran darah yang lancar dan banyak, tapi ada juga yang memiliki volume darah menstruasi sedikit.
Meski begitu, ciri haid yang Anda alami normalnya akan selalu sama atau tidak mengalami perubahan yang drastis setiap bulan.
Jangan sepelekan perubahan yang terjadi pada siklus haid Anda, termasuk aliran darah menstruasi yang tidak sebanyak biasanya atau bahkan menjadi lebih sedikit (hipomenorea).
Ada beberapa kondisi tubuh yang bisa menjadi penyebab kenapa darah haid yang keluar sedikit, di antaranya sebagai berikut.
1. Efek stres
Banyak orang yang mengaitkan stres dan perubahan pada siklus menstruasi.
Nyatanya, stres dapat menjadi pemicu produksi hormon kortisol yang kemudian akan menghambat kerja hormon dalam tubuh, salah satunya hormon estrogen yang berperan dalam siklus ovulasi.
Penurunan kadar estrogen inilah yang membuat volume menstruasi sedikit atau bahkan tertunda sementara. Setelah stres pergi, biasanya menstruasi bisa kembali normal.
2. Penurunan atau kenaikan berat badan drastis
Perubahan berat badan yang drastis bisa memengaruhi siklus haid, baik penuruan maupun kenaikan berat badan.
Saat berat badan bertambah, tubuh akan menyimpan lebih banyak lemak. Hal ini bisa memengaruhi kadar hormon di dalam tubuh menjadi tidak seimbang.
Sementara itu, penurunan berat badan dengan mebatasi asupan kalori bisa menyebabkan tubuh merasa stres sehingga juga memengaruhi keseimbangan hormon tubuh.
3. Kelenjar tiroid terlalu aktif
Produksi hormon tiroid yang terlalu banyak (hipertiroid) bisa berdampak buruk bagi jantung, otot, dan tekanan darah.
Di sisi lain, kondisi ini dapat memengaruhi kelancaran menstruasi Anda. Akibatnya, aliran darah haid jadi lebih sedikit dari biasanya.
4. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan reproduksi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh wanita.
Wanita dengan PCOS biasanya memiliki kadar hormon seks (estrogen dan progesteron) yang tidak seimbang, kelebihan hormon androgen (hormon seks pria), dan ada kista kecil di ovariumnya.
Semua kondisi ini yang memengaruhi proses ovulasi normal sehingga membuat aliran menstruasi tidak lancar dan kurang teratur.
Gejalanya bisa meliputi darah menstruasi sedikit atau bahkan tidak menstruasi selama beberapa waktu.
5. Kehamilan
Seharusnya wanita yang hamil tidak akan mengalami menstruasi. Namun, Anda mungkin saja mengalami bercak darah yang sering dikira sebagai darah menstruasi dalam jumlah sedikit.
Padahal ini bukanlah darah haid, melainkan tanda awal kehamilan yang disebut perdarahan implantasi.
Perdarahan implantasi adalah perdarahan yang terjadi saat sel telur yang telah dibuahi menempel di lapisan dinding rahim selama 6—12 hari setelah pembuahan.
Selain itu, bercak darah juga bisa mengindikasikan kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan.