backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengapa Infeksi Vagina Lebih Sering Terjadi Saat Menstruasi?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    Mengapa Infeksi Vagina Lebih Sering Terjadi Saat Menstruasi?

    Tidak hanya emosi Anda yang jadi sensitif ketika sedang menstruasi. Vagina Anda pun juga mengalami hal yang sama. Ya. Anda akan lebih rentan mengalami infeksi vagina saat menstruasi. Hal inilah yang membuat Anda harus ekstra hati-hati untuk menjaga dan merawat kebersihan daerah kewanitaan selama menstruasi. 

    Kenapa vagina lebih mudah mengalami infeksi saat menstruasi?

    Infeksi vagina sangat umum. 3 dari empat wanita pernah mengalami kondisi ini selama hidupnya. Menurut Margie Profet dari University of California, Berkeley, vagina Anda sangat rentan mengalami infeksi karena bakteri saat sedang menstruasi. Mengapa bisa begitu?

    Pada saat menstruasi terjadi aliran balik dua arah. Hal ini terjadi ketika sel darah dan jaringan yang harusnya terbuang ke vagina justru mengalir ke leher rahim dan tuba falopi. Akibatnya, kontaminasi bakteri semakin mudah, karena ada aliran dari atas ke bawah maupun sebaliknya saat menstruasi. Infeksi bakteri tidak hanya bisa terjadi pada area luar vagina, tetapi juga bisa masuk ke dalam, seperti leher rahim, hingga panggul.

    Selain itu, infeksi vagina saat menstruasi juga bisa disebabkan karena area kewanitaan lebih lembap dari biasanya. Normalnya, tingkat keasaman pH vagina berkisar dari 3,8-4,5. Namun, kadar pH akan cenderung meningkat ketika wanita sedang dalam masa menstruasi. Nah, perubahan kadar pH inilah yang menyebabkan pertumbuhan jamur vagina meningkat selama masa menstruasi.

    Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan vagina saat menstruasi agar terhindar dari infeksi bakteri dan jamur di organ kewanitaan Anda.

    Lantas, bagaimana mencegah infeksi vagina saat menstruasi?

    Pada dasarnya, risiko infeksi vagina saat menstruasi dapat dikurangi dengan berbagai cara sederhana, seperti mengganti pembalut secara teratur setiap maksimal 4 jam sekali, membersihkan vagina dengan cara yang tepat, serta menjaga kelembapan vagina. Selain itu, berikan waktu ekstra ketika mandi untuk membersihkan daerah kewanitaan dari tumpukan darah dan cairan.

    Lalu, bagaimana dengan pembersih vagina? Apakah Anda boleh menggunakan pembersih vagina saat menstruasi? Pembersih vagina mungkin sering dikaitkan dengan efek negatif, seperti bacterial vaginosis, penyakit radang panggul, ketidaksuburan, bahkan kanker serviks.

    Sebenarnya berbagai kondisi tersebut disebabkan karena cairan pembersih yang digunakan justru menghilangkan flora normal yang ada di dalam vagina. Akibatnya, hal tersebut justru memicu pertumbuhan bakteri patogen. Nah, bakteri patogenik inilah yang kemudian dapat menyebabkan peradangan. 

    Jika diperlukan, Anda bisa menggunakan pembersih vagina. Namun, pastikan Anda memilih pembersih vagina yang mengandung  povidone-iodine untuk mencegah infeksi vagina terutama saat sedang “red day’“. Pembersih kewanitaan yang mengandung povidone-iodine dapat membantu mengurangi pertumbuhan bakteri jahat di dalam vagina karena fungsinya yang menyerupai antiseptik.

    Selalu baca aturan pakai yang tertera pada kemasan produk sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan pembersih vagina dengan povidone-iodine. Jangan lupa, konsultasikan lebih dulu ke dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, sedang menyusui, memiliki alergi, atau sedang mengonsumsi obat tertentu sebelum menggunakan produk tersebut. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan