backup og meta

7 Manfaat Kunyit Asam untuk Kesehatan yang Menjanjikan

7 Manfaat Kunyit Asam untuk Kesehatan yang Menjanjikan

Di samping menggunakan obat-obatan dokter, masyarakat juga akrab dengan produk herbal, seperti jamu. Salah satu jamu yang umum dikonsumsi yaitu kunyit asam. Apa saja manfaat kunyit asam untuk kesehatan tubuh?

Berbagai manfaat kunyit asam untuk kesehatan

Secara alamiah, kunyit mengandung zat gizi kurkumin yang berfungsi sebagai analgesik (meredakan nyeri), antipiretik (menurunkan suhu tubuh saat demam), dan antiradang. 

Begitu juga dengan asam jawa yang mengandung bahan aktif sebagai antiradang, analgesik, dan penenang. 

Campuran kedua bahan alami ini telah terbukti aman dan tidak menyebabkan efek samping bila dikonsumsi bersamaan. Nah, berikut manfaat yang bisa Anda dapatkan dari jamu kunyit asam.

1. Meredakan nyeri haid

Manfaat jamu kunyit asam untuk perut sudah dipercaya sejak lama untuk mengurangi nyeri haid

Mengutip studi terbitan Biomedical and Pharmacology Journal (2020), kandungan kurkumin pada kunyit bekerja dengan cara mengurangi produksi prostaglandin, yaitu hormon yang menciptakan rasa sakit dan pembengkakan.

Sementara itu, asam jawa dapat menekan peradangan pemicu rasa sakit. Manfaat ini didapat dari senyawa tanaman atau fitonutrien yang terkandung, seperti alkaloid, flavonoid, tanin, fenol, dan saponin.

Maka dari itu, tidak diragukan lagi bila minuman kunyit asam memang terbukti cocok untuk mengatasi nyeri haid pada wanita.

2. Sebagai antioksidan

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa manfaat kunyit dan asam jawa sama-sama bersifat antioksidan. 

Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Sementara itu, asam jawa mengandung antioksidan, seperti asam askorbat (vitamin C). Kedua bahan ini juga mengandung polifenol dan saponin yang merupakan bentuk antioksidan.

Antioksidan dikenal akan kemampuan untuk melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan sel. 

3. Menurunkan berat badan

Baik kunyit maupun asam jawa sama-sama berkhasiat untuk menurunkan berat badan.

Hal ini karena asam jawa bersifat antiradang yang kuat hingga dapat menghambat enzim tripsin. Enzim ini merangsang hormon peptida usus yang memberikan sinyal kepada otak bahwa tubuh merasa kenyang.

Sementara itu, kunyit dapat meningkatkan kadar adiponektin yaitu hormon yang berperan dalam pemecahan lemak.

Dengan meningkatkan metabolisme lemak, adiponektin dapat membantu mengurangi penimbunan lemak berlebih, yang berkontribusi dalam penurunan berat badan.

4. Mengendalikan gula darah

perbedaan temulawak dan kunyit

Bila Anda mengidap penyakit diabetes, cobalah untuk rutin mengonsumsi jamu kunyit asam. Kunyit telah lama diketahui dapat menurunkan gula darah pada orang dengan diabetes. 

Manfaat ini diduga berkat sifat antiradang yang dimiliki kunyit dan asam jawa. Peradangan kronis dapat berkontribusi pada resistensi insulin, yang merupakan karakteristik utama diabetes tipe 2. 

Dengan mengurangi peradangan, kunyit asam dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengendalikan kadar gula darah.

5. Mengurangi kembung

Kunyit asam telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai masalah pencernaan, termasuk perut kembung. Kedua bahan ini membantu mencegah pembentukan gas di dalam perut.

Selain itu, jamu kunyit asam membantu mengeluarkan gas yang menumpuk di dalam perut. Kunyit asam diduga dapat merangsang pergerakan otot di usus sehingga mendorong gas keluar melalui saluran pencernaan. 

Hal ini membuat saluran pencernaan bergerak lebih aktif dalam memproses isi perut sehingga gas bisa keluar dengan mudah. Jika Anda ingin mengurangi gas di perut, jamu kunyit asam cocok sebagai minuman untuk kembung.

6. Meningkatkan daya tahan tubuh

Manfaat lain jamu kunyit asam adalah berpotensi memperkuat sistem kekebalan tubuh. Pasalnya, asam jawa mengandung flavonoid, tanin, polifenol, antosianin, dan proantosianidin.

Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara memakan partikel asing dalam tubuh serta meningkatkan kekuatan sel darah putih dalam memerangi peradangan.

Asam jawa juga bisa melawan parasit, bakteri, jamur, dan virus penyebab berbagai penyakit. Sementara itu, kandungan kurkumin pada kunyit mengatur sel-sel darah putih agar bisa memerangi berbagai patogen yang membahayakan tubuh.

7. Mengelola suasana hati

Selain membantu mengurangi berbagai keluhan pada tubuh, manfaat kunyit asam pun baik untuk kesehatan mental Anda.

Kandungan kurkumin pada kunyit membantu meningkatkan senyawa serotonin, dopamin, dan norepinefrin pada otak. Ketiga senyawa ini baik untuk mengelola suasana hati agar Anda tetap merasa bahagia.

Orang dengan gangguan suasana hati juga biasanya memiliki senyawa pemicu peradangan yang tinggi. Nah, kunyit dan asam jawa ini membantu menekan senyawa tersebut.

Meski demikian, manfaat ini masih belum teruji efeknya pada manusia sehingga membutuhkan studi lanjutan.

8. Meredakan sembelit

Jamu kunyit asam jawa juga bermanfaat untuk meredakan sembelit. Manfaat ini diperoleh berkat kandungan kurkumin yang memiliki efek antiradang. 

Pasalnya, sembelit sering kali disebabkan oleh peradangan dalam saluran pencernaan. Kurkumin dapat meredakan peradangan dan melancarkan pergerakan tinja melalui usus.

Asam jawa juga memiliki manfaat yang sama. Hal ini karena asam jawa memiliki efek laksatif ringan yang dapat melunakkan feses sehingga proses pengeluaran feses lebih lancar.

9. Menjaga kesehatan tulang dan sendi

buah raspberry untuk tulang kuat

Manfaat jamu kunyit asam jawa lainnya yaitu menjaga kesehatan tulang dan sendi. Manfaat ini berkat kandungan magnesium di dalam kedua bahan tradisional ini.

Magnesium membantu dalam penyerapan kalsium yang merupakan mineral penting untuk kekuatan tulang dan gigi. Dengan bantuan magnesium, tubuh dapat lebih baik menyerap dan memanfaatkan kalsium untuk memelihara tulang yang kuat.

Selain itu, magnesium dapat menjaga kepadatan tulang yang sehat serta mencegah terkena osteoporosis.

10. Menurunkan kadar kolesterol

Kunyit dan asam jawa kaya akan kandungan senyawa flavonoid, saponin, polifenol, dan pektin yang baik untuk meredakan kolesterol jahat.

Flavonoid bersifat antioksidan yang dapat mengurangi oksidasi kolesterol dalam tubuh. Sementara itu, saponin dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol di usus, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol total dalam darah.

Polifenol membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dan melindungi pembuluh darah. Senyawa lainnya yaitu pektin mengikat kolesterol dalam usus dan mencegahnya diserap oleh tubuh.

11. Menjaga kesehatan jantung

Jamu kunyit asam jawa juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung

Kandungan kurkumin dalam kunyit yang bersifat antioksidan sehingga dapat melindungi sel-sel jantung dari kerusakan oksidatif yang berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung.

Kurkumin juga telah dikenal memiliki sifat antiradang yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah penumpukan plak dalam pembuluh darah (aterosklerosis).

Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan aliran darah sehingga meningkatkan risiko berbagai penyakit jantung.

Selain itu, asam jawa dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Penurunan tingkat LDL berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik.

Catatan akhir

Jamu kunyit asam memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari meredakan nyeri haid, menurunkan berat badan, mengendalikan gula darah, mengatasi perut kembung, hingga menjaga kesehatan tulang dan sendi. Agar lebih sehat, pastikan Anda menambahkan gula secukupnya atau tidak menggunakannya sama sekali.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Utami, R. B., Damayanti, D. F., & Rodiah, D. (2020). The effectiveness of curcuma longa drink in decreasing the intensity of dysmenorrhea. Biomedical and Pharmacology Journal, 13(4), 2055-2060.

Mulyani, S., Harsojuwono, B. A., & Puspawati, G. A. K. D. (2014). Potensi minuman kunyit asam (Curcuma domestica Val.-Tamarindus indica L.) sebagai minuman kaya antioksidan. Agritech, 34(1), 65-71.

Komakech, R., Kim, Y. G., Matsabisa, G. M., & Kang, Y. (2019). Anti-inflammatory and analgesic potential of Tamarindus indica Linn.(Fabaceae): a narrative review. Integrative Medicine Research, 8(3), 181-186.

Akbari, M., Lankarani, K. B., Tabrizi, R., Ghayour-Mobarhan, M., Peymani, P., Ferns, G., … & Asemi, Z. (2019). The effects of curcumin on weight loss among patients with metabolic syndrome and related disorders: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Frontiers in pharmacology, 10, 649.

Varì, R., Scazzocchio, B., Silenzi, A., Giovannini, C., & Masella, R. (2021). Obesity-associated inflammation: does curcumin exert a beneficial role?. Nutrients, 13(3), 1021.

Asmat, U., Abad, K., & Ismail, K. (2016). Diabetes mellitus and oxidative stress—A concise review. Saudi pharmaceutical journal, 24(5), 547-553.

Pivari, F., Mingione, A., Brasacchio, C., & Soldati, L. (2019). Curcumin and type 2 diabetes mellitus: prevention and treatment. Nutrients, 11(8), 1837.

Sharifi-Rad, J., Rayess, Y. E., Rizk, A. A., Sadaka, C., Zgheib, R., Zam, W., … & Martins, N. (2020). Turmeric and its major compound curcumin on health: bioactive effects and safety profiles for food, pharmaceutical, biotechnological and medicinal applications. Frontiers in pharmacology, 11, 1021.

Kuru, P. (2014). Tamarindus indica and its health related effects. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 4(9), 676-681.

Catanzaro, M., Corsini, E., Rosini, M., Racchi, M., & Lanni, C. (2018). Immunomodulators inspired by nature: a review on curcumin and echinacea. Molecules, 23(11), 2778.

Lopresti, A. L., Smith, S. J., Rea, A., & Michel, S. (2021). Efficacy of a curcumin extract (Curcugen™) on gastrointestinal symptoms and intestinal microbiota in adults with self-reported digestive complaints: a randomised, double-blind, placebo-controlled study. BMC Complementary Medicine and Therapies, 21(1), 1-17.

Kaputk. (2023). Tamarind Just Might Be Your New Favorite Fruit. Retrieved 11 October 2023, from https://health.clevelandclinic.org/tamarind/ 

Purwaningsih, N. V., Widyastuti, R., Maulidiyanti, E. T. S., Saputro, T. A., Rohmayani, V., & Ainutajriani, A. (2023). Potential of Seed Powder (Tamarindus indica L.) on Cholesterol Levels. Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology), 6(1), 15-18.

Cox, F. F., Misiou, A., Vierkant, A., Ale-Agha, N., Grandoch, M., Haendeler, J., & Altschmied, J. (2022). Protective effects of curcumin in cardiovascular diseases—Impact on oxidative stress and mitochondria. Cells, 11(3), 342.

Versi Terbaru

13/10/2023

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Sakit Perut Setelah Minum Jamu? Ini Dia Alasannya

8 Manfaat Brotowali, Si Jamu Pahit yang Punya Banyak Khasiat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 13/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan