backup og meta

8 Manfaat Brotowali, Si Jamu Pahit yang Punya Banyak Khasiat

8 Manfaat Brotowali, Si Jamu Pahit yang Punya Banyak Khasiat

Walaupun mempunyai rasa yang pahit, brotowali memiliki manfaat meredakan berbagai keluhan kesehatan. Tanaman ini merupakan semak merambat dengan daun berbentuk hati dengan batang yang memiliki tonjolan-tonjolan di sekitarnya. Bagian yang dimanfaatkan yaitu daun, batang, dan akarnya. 

Kandungan brotowali

Brotowali atau yang memiliki nama ilmiah Tinospora crispa merupakan tanaman dari keluarga Menispermaceae. Tanaman ini banyak ditemukan di Asia Tenggara dan India bagian timur laut.

Brotowali termasuk dalam obat herbal tradisional yang sudah dimanfaatkan selama bertahun-tahun oleh masyarakat Indonesia untuk menyembuhkan penyakit, salah satunya diabetes melitus.

Manfaat ini berkat kandungan yang ada pada brotowali, seperti:

  • alkaloid,
  • flavonoid,
  • glikosida flavon,
  • triterpenoid,
  • diterpen,
  • glikosida,
  • lakton,
  • sterol,
  • lignan,
  • adenosin,
  • uridin, 
  • salsolinol, 
  • higenamin,
  • tiramin, dan
  • nukleosida.

Daftar manfaat brotowali untuk kesehatan

Ada beberapa potensi brotowali untuk kesehatan yang ditemukan dalam sejumlah penelitian. Berikut ini penjelasannya.

1. Meredakan hipertensi

Brotowali adalah tumbuhan yang telah lama digunakan oleh masyarakat Asia sebagai pengobatan tradisional hipertensi (tekanan darah tinggi).

Hal ini berkat senyawa yang ada pada brotowali, yaitu adenosin, uridin, salsolinol, dan higenamine. Senyawa ini diyakini memiliki efek relaksasi pada pembuluh darah dan dapat mengurangi tekanan darah.

Namun, hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut untuk membuktikan efektivitasnya pada manusia.

Pasalnya, pengobatan hipertensi bukan sebatas pada obat herbal saja, tetapi juga perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat, manajemen stres, dan olahraga teratur.

2. Meredakan diabetes

manfaat bulu tangkis untuk diabetes

Jamu brotowali diklaim oleh masyarakat memiliki potensi untuk dijadikan sebagai pengobatan diabetes.

Obat herbal untuk diabetes melitus ini mengandung senyawa yang disebut polipeptida-p, yang memiliki efek menurunkan kadar gula darah.

Beberapa studi laboratorium dan penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa ekstrak brotowali dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peningkatan kadar gula darah setelah makan.

3. Mengobati penyakit kulit

Selain diminum, brotowali dapat digunakan sebagai obat luar untuk mengobati penyakit kulit, seperti kudis. Sifat antioksidan dan antiradikal kuat yang terkandung dalam brotowali terbukti dapat membantu mengobati penyakit kulit. 

Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutics mengatakan bahwa batang brotowali sama ampuhnya dengan permethrin atau obat kudis. 

Hal ini karena kandungan berberine di dalam brotowali. Kandungan ini memiliki sifat antibakteri dan antijamur sehingga membunuh tungau parasit penyebab kudis dan mencegah penyebarannya.

4. Mengurangi risiko kanker

Brotowali juga bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya kanker. Manfaat ini berkat kandungan flavonoid yang ada pada brotowali 

Flavonoid memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.

Ini adalah manfaat penting karena kerusakan oksidatif pada DNA sel dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.

Flavonoid juga memiliki sifat antiradang yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis berkaitan dengan perkembangan beberapa jenis kanker. 

5. Melawan bakteri

Manfaat brotowali selanjutnya yaitu dapat melawan bakteri. Hal ini berkat kandungan etanol di dalam brotowali. 

Dikutip dalam penelitian Frontiers in Pharmacology, kandungan etanol dalam brotowali dapat melawan bakteri S. pneumoniae, S. aureus, S. flexneri, and C. diphtheria.

S. pneumoniae merupakan bakteri penyebab radang paru-paru, sinusitis, dan meningitis. S aureus penyebab infeksi kulit, infeksi tulang, dan pernapasan.

Sementara itu, S. flexneri adalah penyebab utama shigellosis. Bakteri C. diphtheriae menyebabkan penyakit difteri.

6. Mencegah penyakit kardiovaskular

Brotowali juga dapat mencegah berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Hal ini berkat kandungan flavonoid dan fenol yang ada pada brotowali.

Senyawa ini memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat merusak sel-sel pembuluh darah dan memicu peradangan yang dapat berkontribusi pada penyakit kardiovaskular.

Mengonsumsi daun atau ekstrak brotowali yang kaya akan flavonoid juga telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). 

7. Mencegah aterosklerosis

Aterosklerosis adalah kondisi medis yang ditandai oleh penumpukan plak di dalam arteri. Plak ini terdiri dari kolesterol, lemak, sel-sel darah putih, dan jaringan lainnya.

Untuk mencegahnya, konsumsi ekstrak brotowali yang mengandung statin dan flavonoid. Kedua senyawa ini dapat menekan jumlah kolesterol dan trigliserida yang dapat mencegah terjadinya plak pada arteri.

Namun, selain mengonsumsi ekstrak brotowali, jangan lupa lakukan diet sehat, berhenti merokok, dan rutin berolahraga untuk mencegah terjadinya penyakit aterosklerosis.

8. Meredakan infeksi saluran pencernaan

clover honey untuk saluran pencernaan

Manfaat brotowali juga dapat meredakan infeksi saluran pencernaan berkat kandungan alkaloid, flavonoid, dan saponin. Kandungan ini memiliki sifat antiradang yang bermanfaat bagi orang yang mengalami radang saluran pencernaan, seperti penyakit Crohn.

Selain itu, ketiga kandungan tersebut dapat membantu mengendurkan otot-otot di saluran pencernaan sehingga meredakan kram perut dan diare.

Alkaloid, flavonoid, dan saponin juga mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Pertumbuhan bakteri baik berkontribusi pada kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.

Aturan pakai brotowali

Untuk mendapatkan berbagai manfaat brotowali di atas, Anda dapat mengonsumsi air rebusan daun brotowali untuk dikonsumsi.

Jika brotowali dimanfaatkan untuk penyakit kulit, tempelkan daun brotowali yang sudah diremas-remas di area kulit yang bermasalah.

Anda juga dapat membeli ekstrak brotowali yang sudah dikemas melalui offline atau online. Brotowali yang dijual di pasaran tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk ekstrak, kapsul, teh, atau bubuk. Ikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan obat herbal.

Untuk memastikan keamanannya, sebaiknya Anda konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat herbal.

Efek samping brotowali

Mengonsumsi jamu brotowali secara umum aman dalam dosis yang tepat dan dengan pengawasan. 

Namun, seperti halnya dengan banyak herbal dan suplemen lainnya, beberapa orang dapat mengalami efek samping. Efek samping yang mungkin muncul dari penggunaan brotowali termasuk:

  • gangguan pencernaan,
  • reaksi alergi, 
  • penurunan gula darah,
  • tekanan darah rendah, dan
  • interaksi dengan obat-obatan.

Pemakaian berlebihan brotowali juga dapat meningkatkan risiko keracunan pada hati dan ginjal. Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak menggunakan brotowali dalam dosis tinggi dan waktu lama.

Catatan akhir

Brotowali memang memiliki potensi untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum pemakaian, terutama jika Anda sedang dalam pengobatan penyakit tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi efek samping atau menurunkan efektivitas obat yang sedang dikonsumsi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ahmad, W., Jantan, I., & Bukhari, S. (2016). Tinospora crispa (L.) Hook. f. & Thomson: A Review of Its Ethnobotanical, Phytochemical, and Pharmacological Aspects. Frontiers In Pharmacology, 7. doi: 10.3389/fphar.2016.00059

Praman, S., Mulvany, M., Williams, D., Andersen, R., & Jansakul, C. (2012). Hypotensive and cardio-chronotropic constituents of Tinospora crispa and mechanisms of action on the cardiovascular system in anesthetized rats. Journal Of Ethnopharmacology, 140(1), 166-178. doi: 10.1016/j.jep.2012.01.006

Arifah, F. H., Nugroho, A. E., Rohman, A., & Sujarwo, W. (2023). A Bibliometric Analysis to Preclinical Studies of Tinospora Crispa (L.) Hook. F. & Thomson as An Antidiabetic. Indonesian Journal of Pharmacy/Majalah Farmasi Indonesia, 34(1).

Castillo, A., Osi, M., Ramos, J., De Francia, J., Dujunco, M., & Quilala, P. (2013). Efficacy and safety of Tinospora cordifolia lotion in Sarcoptes scabiei var hominis-infected pediatric patients: A single blind, randomized controlled trial. Journal Of Pharmacology And Pharmacotherapeutics, 4(1), 39-46. doi: 10.4103/0976-500x.107668

SHAH, Z., Hasan, M., Kadir, K., Arshad, M., & Amom, Z. (2021). The Effects of Tinospora crispa Aqueous Extract on C-Reactive Protein Level and Development of Atherosclerotic Plaques. International Journal Of Progressive Sciences And Technologies, 26(1), 25-35. Retrieved from https://ijpsat.org/index.php/ijpsat/article/view/2931

Muslimin, L., Hazrah, N., & Jamaluddin, A. (2018). Sensitivity test of Escherichia coli againts extract of Tinospora crispa. Proceedings Of The 1St International Conference In One Health (ICOH 2017). doi: 10.2991/icoh-17.2018.21.

Thomas, A., Rajesh, E. K., & Kumar, D. S. (2016). The Significance of Tinospora crispa in Treatment of Diabetes Mellitus. Phytotherapy research : PTR, 30(3), 357–366. https://doi.org/10.1002/ptr.5559

Versi Terbaru

27/09/2023

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Ketahui 7 Manfaat Beta Karoten dan Sumber Makanannya

Sakit Perut Setelah Minum Jamu? Ini Dia Alasannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 27/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan