backup og meta

Likopen, Pigmen Sayur dan Buah Bersifat Antioksidan

Likopen, Pigmen Sayur dan Buah Bersifat Antioksidan

Tubuh manusia memerlukan zat gizi yang berasal dari asupan makanan. Pasalnya, ada beberapa kandungan gizi yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh, salah satunya likopen.

Apa itu likopen?

Likopen atau lycopene adalah senyawa fitonutrien atau senyawa khas pada tanaman yang memberikan warna atau pigmen merah dan jingga pada sayur dan buah. 

Senyawa ini tergolong karotenoid dan bersifat antioksidan. Pigmen ini bisa Anda temukan pada tomat, semangka, dan jambu biji.

Dalam tubuh, antioksidan menangkal radikal bebas untuk melindungi Anda dari berbagai risiko penyakit degeneratif, seperti radang sendi, penyakit jantung, hingga kanker.

Manfaat likopen untuk kesehatan

Berikut manfaat likopen yang bisa Anda dapatkan untuk kesehatan.

1. Membantu mencegah kanker

Studi terbitan Biomedicine & Pharmacotherapy (2020) menjelaskan bahwa likopen bersifat antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas penyebab kanker prostat.

Selain itu, senyawa ini membantu menghancurkan sel kanker. Senyawa ini pun bisa mengurangi peradangan atau inflamasi yang muncul pada kanker prostat.

Tak hanya itu, lycopene juga membantu menghambat perkembangan sel kanker payudara dan endometrium.

2. Menjaga tulang tetap sehat dan kuat

Peran likopen sama pentingnya dengan vitamin K dan kalsium dalam menjaga tulang tetap sehat dan kuat. 

Sifat antioksidan lycopene membantu menangkal stres oksidatif yang menyebabkan kerapuhan tulang. 

Selain itu, senyawa ini membantu peningkatan jumlah sel tulang. Hal ini membantu mengganti tulang yang sudah tua dengan tulang yang baru.

3. Menjaga kesehatan jantung

manfaat likopen untuk jantung

Manfaat likopen juga membantu mengurangi penyakit jantung.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Maturitas pada tahun 2011 menyimpulkan bahwa konsumsi suplemen lycopene dosis tinggi (minimal 25 mg per hari) dapat menurunkan kolesterol.

Studi ulasan ini juga menyebutkan konsumsi suplemen mampu menurunkan tekanan darah sistolik.

Penurunan kadar kolesterol mampu mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis yang bisa menimbulkan berbagai komplikasi, seperti stroke.

Penurunan tekanan darah saat hipertensi dapat melindungi Anda dari risiko dan menjaga jantung tetap sehat. 

4. Meringankan nyeri neuropati

Neuropati adalah kondisi nyeri kronis yang disebabkan oleh kerusakan saraf dan kerusakan jaringan lunak. Kondisi ini kerap dijumpai pada pasien diabetes.

Dalam penelitian yang diterbitkan di European Journal of Pain (2011), peningkatan asupan makanan yang mengandung lycopene berpotensi meringankan rasa nyeri kronis yang diakibatkan oleh neuropati.

Studi ini menduga bahwa likopen membantu mengurangi pelepasan senyawa yang bisa memicu rasa sakit, yaitu necrosis factor-a (TNF-a) dan nitric oxide

Meski demikian, riset ini masih diteliti pada tikus sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek pada manusia.

5. Menjaga kemampuan otak

Berbagai studi melaporkan bahwa kadar likopen yang rendah di dalam tubuh berkaitan dengan penurunan fungsi kognitif lansia.

Lycopene juga menunjukkan sifat neuroprotektif atau melindungi saraf di otak. Berikut beberapa kemungkinan cara kerja lycopene pada otak.

  • Melindungi dari radikal bebas.
  • Menekan jumlah senyawa pemicu peradangan.
  • Menurunkan jumlah penumpukan protein bernama amiloid pada otak yang bisa memicu pikun.

Manfaat likopen ini penting untuk pasien penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.

6. Melindungi kulit dari kerusakan

Manfaat likopen baik untuk melindungi dari kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari.

Mengutip studi terbitan Nutrients (2021), mengonsumsi pasta tomat yang mengandung 16 gram lycopene dicampur dengan minyak zaitun membantu mengurangi penanda kulit rusak yang ada di dalam tubuh.

Khasiat ini berasal dari sifat antioksidannya. Dalam hal ini, antioksidan mampu menangkal radikal bebas yang ditimbulkan dari sinar UV.

Tanda-tanda kerusakan kulit akibat sinar matahari

  • Kulit kering.
  • Kerutan kasar.
  • Warna kulit tidak rata.
  • Hilangnya elastisitas kulit.

7. Menjaga kesehatan paru-paru

Paru-paru akan mengalami berbagai penyakit akibat paparan asap rokok. 

Nah, likopen ternyata bisa melindungi paru-paru dari kerusakan akibat asap rokok, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) hingga kanker.

Manfaat ini berasal dari sifat antioksidan dan antiradangnya. Dalam hal ini, likopen bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan kanker serta senyawa penyebab peradangan.

Selain itu, senyawa ini mengurangi risiko kerusakan kantung udara pada paru-paru. Kondisi ini kerap dijumpai pada PPOK.

Walaupun demikian, manfaat ini masih memerlukan studi lebih lanjut karena beberapa riset masih menggunakan tikus.

Senyawa ini juga membantu menurunkan risiko radang sendi hingga tukak lambung.

8. Menjaga mata tetap sehat

Radikal bebas dapat menyebabkan masalah kesehatan mata. 

Likopen mungkin memiliki kemampuan untuk mencegah atau menunda perkembangan katarak pada sebagian besar kasus.

Kandungan ini juga memiliki efek perlindungan terhadap degenerasi makula terkait usia. Kondisi ini adalah penyebab utama kebutaan pada orang lanjut usia. 

Pada tahun 2012, sebuah artikel dalam jurnal Experimental Biology and Medicine menyatakan bahwa konsumsi lycopene melindungi tubuh dari degenerasi makula berkat sifat anti-peradangannya. 

Senyawa ini ditemukan dapat memperlambat radikal bebas pada sel mata yang dapat menyebabkan degenerasi makula. Meski begitu, bukti ilmiahnya masih terbatas.

Likopen dan karotenoid lainnya juga mungkin berguna dalam pengobatan glaukoma.

Cara mengonsumsi likopen

cara mengonsumsi likopen dengan memasak wortel

Anda bisa mengonsumsi likopen dalam bentuk suplemen dan mengonsumsi sayur dan buah berwarna merah dan jingga. 

Sebagai makanan kaya antioksidan, asupan dalam jumlah besar bisa didapatkan dari tomat.

Agar zat gizi terjaga, Anda bisa memilih metode memasak mengukus atau merebus.

Bila mengonsumsi suplemen likopen, pilihlah suplemen yang sudah terdaftar BPOM dan perhatikan cara pemakaiannya.

Peringatan sebelum konsumsi likopen

Hati-hati mengonsumsi likopen dalam bentuk suplemen bila Anda memiliki kondisi berikut.

  • Ibu hamil: terlalu banyak dosis suplemen sebabkan lahir prematur dan berat bayi lahir rendah.
  • Pasien yang menjalani bedah: senyawa ini menghambat pembekuan darah sehingga meningkatkan risiko perdarahan.
  • Menyusui: lycopene bisa terserap ke ASI dan dikonsumsi bayi.

Pastikan Anda mengonsumsi likopen secukupnya. Jika terlalu banyak, Anda bisa mengalami lycopenemia.

Kondisi ini bisa membuat kulit Anda tampak kemerahan atau kekuningan. Meski begitu, ini tidak berbahaya.

Likopen adalah senyawa pewarna alami merah dan jingga pada sayur dan buah. Senyawa ini bersifat antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari berbagai masalah kesehatan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What’s Lycopene?. (2022). Retrieved 3 October 2022, from https://www.poison.org/articles/lycopene-171

Kristi Wempen, R. D. N. (2021, July 27). The wonders of watermelon. Mayo Clinic Health System. Retrieved October 3, 2022, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/the-wonders-of-watermelon

Khan, U. M., Sevindik, M., Zarrabi, A., Nami, M., Ozdemir, B., Kaplan, D. N., Selamoglu, Z., Hasan, M., Kumar, M., Alshehri, M. M., & Sharifi-Rad, J. (2021). Lycopene: Food Sources, Biological Activities, and Human Health Benefits. Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 2021. https://doi.org/10.1155/2021/2713511

Mirahmadi, M., Azimi-Hashemi, S., Saburi, E., Kamali, H., Pishbin, M., & Hadizadeh, F. (2020). Potential inhibitory effect of lycopene on prostate cancer. Biomedicine & Pharmacotherapy, 129, 110459. https://doi.org/10.1016/j.biopha.2020.110459

Qi, W. J., Sheng, W. S., Peng, C., Xiaodong, M., & Yao, T. Z. (2021). Investigating into anti-cancer potential of lycopene: Molecular targets. Biomedicine & Pharmacotherapy, 138, 111546. https://doi.org/10.1016/j.biopha.2021.111546

Gupta, S. K., Trivedi, D., Srivastava, S., Joshi, S., Halder, N., & Verma, S. D. (2003). Lycopene attenuates oxidative stress induced experimental cataract development: an in vitro and in vivo study. Nutrition, 19(9), 794-799. https://doi.org/10.1016/s0899-9007(03)00140-0

Khachik, F., Carvalho, L., Bernstein, P. S., Muir, G. J., Zhao, D. Y., & Katz, N. B. (2002). Chemistry, distribution, and metabolism of tomato carotenoids and their impact on human health. Experimental Biology and Medicine, 227(10), 845-851. https://doi.org/10.1177/153537020222701002

Ried, K., & Fakler, P. (2011). Protective effect of lycopene on serum cholesterol and blood pressure: Meta-analyses of intervention trials. Maturitas, 68(4), 299-310. https://doi.org/10.1016/j.maturitas.2010.11.018

Kuhad, A., Sharma, S., & Chopra, K. (2008). Lycopene attenuates thermal hyperalgesia in a diabetic mouse model of neuropathic pain. European Journal of Pain, 12(5), 624-632. https://doi.org/10.1016/j.ejpain.2007.10.008

Walallawita, U. S., Wolber, F. M., Ziv-Gal, A., Kruger, M. C., & Heyes, J. A. (2020). Potential Role of Lycopene in the Prevention of Postmenopausal Bone Loss: Evidence from Molecular to Clinical Studies. International Journal of Molecular Sciences, 21(19). https://doi.org/10.3390/ijms21197119

Walallawita, U. S., Wolber, F. M., Ziv-Gal, A., Kruger, M. C., & Heyes, J. A. (2020). Potential Role of Lycopene in the Prevention of Postmenopausal Bone Loss: Evidence from Molecular to Clinical Studies. International Journal of Molecular Sciences, 21(19). https://doi.org/10.3390/ijms21197119

Geng, R., Kang, G., Huang, K., & Tong, T. (2021). Boosting the Photoaged Skin: The Potential Role of Dietary Components. Nutrients, 13(5). https://doi.org/10.3390/nu13051691

Mustra Rakic, J., & Wang, X. (2020). Role of lycopene in smoke-promoted chronic obstructive pulmonary disease and lung carcinogenesis. Archives of Biochemistry and Biophysics, 689, 108439. https://doi.org/10.1016/j.abb.2020.108439

Cheng, J., Miller, B., Balbuena, E., & Eroglu, A. (2020). Lycopene Protects against Smoking-Induced Lung Cancer by Inducing Base Excision Repair. Antioxidants, 9(7). https://doi.org/10.3390/antiox9070643

Mustra Rakic, J., & Wang, X. (2020). Role of lycopene in smoke-promoted chronic obstructive pulmonary disease and lung carcinogenesis. Archives of Biochemistry and Biophysics, 689, 108439. https://doi.org/10.1016/j.abb.2020.108439

Amyloidosis – Harvard Health. (2018). Retrieved 3 October 2022, from https://www.health.harvard.edu/a_to_z/amyloidosis-a-to-z

Crowe-White, K. M., Phillips, T. A., & Ellis, A. C. (2019). Lycopene and cognitive function. Journal of Nutritional Science, 8. https://doi.org/10.1017/jns.2019.16

Alien, C., Smith, A., Clinton, S., & Schwartz, S. (2002). Tomato Consumption Increases Lycopene Isomer Concentrations in Breast Milk and Plasma of Lactating Women. Journal of The American Dietetic Association, 102(9), 1257-1262. https://doi.org/10.1016/s0002-8223(02)90278-6

Mozos I, Stoian D, Caraba A, Malainer C, Horbańczuk JO, Atanasov AG. Lycopene and Vascular Health. Front Pharmacol. 2018;9:521. Published 2018 May 23. https://doi.org/10.3389/fphar.2018.00521

Banerjee, S., Jeyaseelan, S., & Guleria, R. (2009). Trial of lycopene to prevent pre‐eclampsia in healthy primigravidas: Results show some adverse effects. Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, 35(3), 477-482. https://doi.org/10.1111/j.1447-0756.2008.00983.x

Shaw JA, Koti M. Orange discoloration of the palms. Canadian Medical Association Journal. 2009;180(8):895-895. https://doi.org/10.1503/cmaj.071335

Versi Terbaru

11/10/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

9 Manfaat Asam Kandis untuk Tubuh dan Kandungan Gizinya

Tomat Disebut-sebut Bikin Pria Lebih Subur, Benarkah?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 11/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan