Asam kojic (kojic acid) adalah salah satu kandungan yang kerap ditemukan pada produk skincare, seperti serum dan pelembap wajah.
Bahan aktif yang satu ini bermanfaat untuk memutihkan kulit. Namun, apakah asam kojic aman bagi kulit yang sensitif? Cari tahu di sini.
Apa itu asam kojic?
Asam kojic adalah bahan yang ampuh untuk mencerahkan kulit. Senyawa ini terbuat dari beberapa jenis jamur, di antaranya Acetobacter, Penicillium, dan Aspergillus.
Awalnya, kojic acid hanyalah produk sampingan fermentasi makanan yang digunakan dalam sake Jepang, kecap, dan anggur beras.
Namun, sejak 1988, para ahli menyatakan bahwa kojic acid aman untuk keperluan kosmetik.
Seperti apa cara kerja kojic acid?
Melansir riset terbitan Journal of Cutaneous and Aesthetic Surgery, tubuh manusia menghasilkan enzim tirosinase.
Enzim ini membantu memproduksi melanin atau pigmen pada kulit yang membuatnya terlihat lebih gelap.
Asam kojic untuk kulit bekerja dengan cara menghambat produksi enzim tirosinase.
Bila tubuh menghambat enzim tirosinase, kadar melanin pada kulit berkurang sehingga kulit terlihat lebih cerah.
Apa saja manfaat asam kojic untuk kulit?
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari kojic acid.
1. Mengurangi tanda penuaan
Salah satu tanda penuaan kulit adalah munculnya bintik-bintik atau flek hitam.
Saat menua, pigmen melanin kerap muncul berlebihan dan menyebar tidak merata. Hal ini membuat timbul noda-noda hitam.
Asam kojic cocok sebagai perawatan anti-aging karena mampu menyamarkan noda hitam.
Karena mampu menghambat enzim tirosinase, senyawa ini bisa mengurangi produksi melanin sehingga noda hitam tampak samar.
Selain itu, kojic acid bekerja sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari radikal bebas.
Dalam hal ini, sinar ultraviolet merupakan radikal bebas yang mampu memicu proses penuaan kulit. Jadi, asam kojic melindungi kulit dari efek sinar matahari.
2. Bekerja sebagai antibakteri
Menurut riset terbitan Scientific Committee on Consumer Products, kojic acid membantu membunuh bakteri, seperti Staphylococcus aureus dan E. coli.
Kojic acid bekerja dengan cara merusak membran sel bakteri sehingga bakteri mati.
Kedua bakteri ini mampu menginfeksi kulit. Namun, butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas asam kojic dalam mengatasi infeksi kulit.
3. Mencegah infeksi jamur
Ada banyak produk skincare antijamur yang menambahkan asam kojic untuk kulit untuk meningkatkan efektivitasnya.
Melansir jurnal Molecules, penelitian menemukan bahwa kojic acid mampu menghambat patogen jamur, seperti Aspergillus, Acremonium, dan Scedosporium.
Ketiga jamur ini bisa menginfeksi kulit pada orang yang mengalami gangguan imun.
Kojic acid mampu mengobati infeksi jamur lainnya, seperti kurap, atau kutu air.
4. Menyamarkan melasma
Melasma adalah masalah yang membuat timbulnya bercak cokelat keabu-abuan pada kulit. Umumnya, kondisi ini timbul di wajah, terutama pipi, hidung, dahi, dan dagu.
Pembentukan melasma bisa disebabkan oleh kerusakan sel melanosit (pembentuk pigmen kulit atau melanin) akibat paparan sinar matahari.
Tak hanya itu, meningkatnya hormon estrogen dan progesteron saat hamil juga memicu munculnya melasma.
Karena mampu mengurangi melanin, produk skincare dengan kojic acid membantu menyamarkan melasma.
Melansir jurnal Indian Journal of Dermatology, efektivitas asam kojic untuk mengatasi melasma meningkat bila produk ini juga mengandung asam azelat dan vitamin C untuk kulit.
Namun, Anda tidak bisa memadukan produk yang mengandung ketiga bahan aktif tersebut begitu saja. Hal ini justru berisiko menyebabkan masalah kulit lainnya.
5. Menyamarkan bekas luka
Saat luka, kulit mengalami peradangan. Pada masa penyembuhan, tak jarang bekas luka terlihat kehitaman. Kondisi ini disebut dengan hiperpigmentasi pasca-inflamasi.
Peradangan ternyata turut memicu produksi melanin berlebih. Lagi-lagi, sebagai senyawa pencerah, asam kojic mampu mengurangi bekas luka kehitaman.
Namun, perlu diingat bahwa kandungan ini hanya bekerja menyamarkan warna bekas luka, bukan teksturnya.