backup og meta

9 Pilihan Cara Mengobati Gusi yang Sering Berdarah

9 Pilihan Cara Mengobati Gusi yang Sering Berdarah

Gusi berdarah awalnya mungkin hanya tampak bengkak dan terasa perih. Namun jika dibiarkan terus menerus, kondisi ini dapat menjadi tempat bermulanya infeksi. Berikut pilihan obat yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi gusi berdarah sebelum semakin parah.

Pilihan obat untuk mengatasi gusi berdarah

Ada banyak penyebab gusi rentan berdarah. Peradangan pada gusi (gingivitis), karena jarang menyikat gigi, cedera atau benturan keras di mulut, infeksi (virus, jamur, atau bakteri), hingga kondisi medis tertentu adalah beberapa penyebabnya.

Kondisi ini merupakan hal yang umum terjadi, namun Anda juga harus tetap berhati-hati karena bisa jadi husi berdaraha adalah tanda masalah kesehatan lainnya.

Dari banyak kasus, gusi yang bengkak dan berdarah adalah tanda dari penyakit gusi. Namun, untuk meminimalisir terjadinya infeksi, atasi dengan cara mengobati yang aman.

Maka dari itu, cara pengobatan gusi berdarah sebenarnya akan tergantung pada penyebabnya. Berikut berbagai pilihan obat untuk mengatasi gusi berdarah yang paling umum.

1. Obat pereda nyeri

obat untuk gusi berdarah

Gusi berdarah tidak selalu disertai dengan rasa sakit dan ngilu. Namun, Anda bisa minum obat pereda nyeri sebagai obat untuk gusi berdarah.

Obat jenis ini bermanfaat untuk meredakan atau bahkan mencegah rasa sakit yang timbul.

Obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen di apotek cukup ampuh untuk mengobati sakit skala ringan, seperti akibat gusi berdarah.

Pastikan Anda minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Agar tidak salah dosis, baca baik-baik dulu aturan pakai obatnya sebelum Anda minum.

Bila masih kurang paham atau kurang yakin mengenai penggunaannya, jangan ragu bertanya langsung pada apoteker atau dokter.

2. Antibiotik

obat untuk gusi berdarah

Apabila penyebab gusi Anda berdarah karena infeksi bakteri, dokter gigi dapat meresepkan antibiotik sebagai obat untuk gusi berdarah.

Antibiotik dapat mematikan bakteri jahat penyebab infeksi dalam mulut sehingga mencegah infeksi berkembang semakin parah.

Penting untuk dipahami bahwa antibiotik tidak boleh diminum asal-asalan. Dokter akan menentukan jenis antibiotik mana yang paling cocok untuk kondisi Anda, serta memberitahu cara pakai serta menakar dosisnya dengan tepat.

Hal tersebut perlu diperhatikan karena antibiotik yang digunakan sembarangan dan tidak sesuai anjuran dokter dapat membuat penyakit jadi lebih sulit diobati.

Maka dari itu, selalu minum obat apa pun sesuai dengan aturan pakainya. Tanyakan langsung ke dokter bila Anda merasa khawatir tentang efek samping dari suatu obat yang sedang Anda minum.

3. Larutan hidrogen peroksida

hidrogen peroksida

Larutan hidrogen peroksida adalah pilihan obat kumur untuk mengatasi gusi berdarah. Hidrogen peroksida bisa mematikan bakteri penyebab infeksi, sekaligus melunturkan plak dan menghentikan perdarahan di gusi.

Anda dapat membeli obat ini di apotek tanpa resep dokter. Jangan menggunakan larutan hidrogen peroksida murni sebagai obat kumur karena dapat menyebabkan iritasi di mulut.

Encerkan sedikit larutan hidrogen peroksida dalam segelas air, kemudian kumur 30 detik. Buang air bekas kumuran setelahnya. Lalu, bilas mulut dengan meneguk air putih.

Pilihan pengobatan untuk gusi berdarah lainnya

Selain dengan pilihan obat medis di atas, ada pula beragam pilihan obat untuk gusi berdarah lainnya untuk mengatasi gusi berdarah dengan cara rumahan. Beberapa cara di bawah ini mungkin dapat menjadi pertolongan pertama sebelum Anda berobat ke dokter gigi.

1. Kumur air dingin

Minum Air Dingin atau Es Saat Flu

Berkumur pakai air dingin merupakan langkah tercepat untuk mengobati gusi berdarah.

Suhu dingin dari air diklaim dapat membantu penyempitan pembuluh darah dalam gusi sehingga menghentikan perdarahan. Melambatnya aliran darah menuju lokasi cedera juga dapat mengurangi zat pemicu radang dan mengempiskan bengkak serta meredakan nyeri.

Selain berkumur pakai air dingin, Anda juga bisa menempelkan es batu yang dibungkus kain tipis pada sisi yang bermasalah. Kompres selama 15-20 menit. Jika ingin diulang, beri jeda 10 menit dulu sebelum mulai mengompres lagi.

2. Kumur air garam

obat untuk gusi berdarah

Anda juga bisa mencoba berkumur air garam sebagai obat untuk menghentikan gusi berdarah.

Cara ini telah dikenal sejak zaman nenek moyang untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk masalah pada gigi dan mulut.

Garam efektif membantu meredakan peradangan dan pembengkakan di gusi. Sifat antibakteri yang dimiliki garam juga berperan penting untuk melawan bakteri penyebab infeksi di dalam mulut.

Kuncinya, jangan gunakan terlalu banyak garam sebagai obat kumur. Cukup pakai 1/2 sendok teh garam dan larutkan dalam segelas air putih hangat.

Kumur-kumur selama beberapa menit lalu buang airnya. Anda dapat berkumur setidaknya 2-3 kali dalam sehari atau hingga pembengkakan gusi menyusut.

3. Lebih rajin sikat gigi

cara menyikat gigi

Meski gusi sedang nyut-nyutan tidak karuan, Anda tidak boleh sampai lupa untuk menyikat gigi. Hal ini dikarenakan cara ini pun menjadi obat untuk mengatasi gusi berdarah.

Malas atau jarang sikat gigi justru akan memperparah masalah, karena semakin banyak bakteri yang bersemayam di gusi. Sikatlah gigi dua kali sehari (pagi dan malam sebelum tidur) setiap hari.

Agar lebih aman gunakan sikat yang berbulu halus dan lembut, serta pasta gigi dengan kandungan fluoride.

Pastikan juga cara menggosok gigi Anda sudah tepat. Jangan menggosok gigi terlalu keras. Alih-alih cepat sembuh, cara seperti ini justru bisa bikin gusi semakin berdarah.

4. Menjaga asupan vitamin C dan vitamin K

suplemen vitamin c cara mengatasi anemia

Gusi sering berdarah tanpa sebab mungkin artinya Anda kurang asupan vitamin C dan K. Kalau sudah begini, selain mengonsumsi suplemen, perbanyaklah makan makanan tinggi vitamin C dan vitamin K sebagai obat alami mengatasi gusi berdarah.

Vitamin C mempunyai manfaat untuk menguatkan sistem imun sekaligus melawan bakteri penyebab gusi meradang. Vitamin C bisa Anda dapat dari buah segar seperti jeruk, mangga, jambu biji, atau stroberi.

Sementara vitamin K juga sama pentingnya untuk mencegah dan mengatasi gusi berdarah. Mengapa? Vitamin ini bekerja meningkatkan pembekuan darah sehingga perdarahan di gusi cepat mereda.

Anda bisa mendapatkan asupan vitamin K dari brokoli, bayam, atau sawi hijau.

5. Berhenti merokok

bahaya rokok

Semua orang tahu bahwa rokok berdampak buruk bagi kesehatan, juga bagi kesehatan gigi dan mulut. Rokok dapat menghambat daya tahan tubuh untuk melawan infeksi penyebab gusi berdarah.

Tidak hanya itu saja, rokok juga dapat membuat mulut kering dan terasa asam. Kondisi mulut seperti ini membuat bakteri di dalamnya lebih mudah berkembang biak dan memperparah infeksinya.

Oleh karena itu, berhenti merokok adalah solusi dan obat paling ampuh untuk mengatasi gusi berdarah. Coba mulailah pelan-pelan dengan mengurangi sebatang rokok dari hari ke hari.

Buat Anda yang tidak merokok tapi selalu dekat dengan asapnya, risiko mengalami hal yang sama juga tetap ada. Jadi, sebisa mungkin hindari paparan asap rokok dari lingkungan sekitar.

6. Konsumsi makanan untuk gusi berdarah

Selain dengan perawatan gigi, Anda juga perlu memperhatikan makanan yang Anda konsumsi saat sedang mengalami gusi berdarah.

Makanan yang pertama adalah daging. Tidak sembarangan daging bisa Anda makan jika Anda mengalami kondisi gusi berdarah. Pastikan Anda memilih daging tanpa lemak. 

Joe Tagliarini, seorang dokter gigi dari Comprehensive Dental Health, mengatakan bahwa daging sapi, daging kambing, dan tiram kaya akan kandungan seng. Mineral dalam kandungan daging sapi berfungsi sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan meningkatkan sistem imun yang bisa melawan penyakit gusi. 

Kandungan vitamin B6 yang tinggi pada daging dan makanan laut seperti ikan dapat membantu Anda untuk melawan penyakit gusi.

Kombinasi biji-bijian utuh dengan susu dan jus jeruk juga sangat menyehatkan dan baik untuk gusi. Kalsium dari susu akan membentuk gigi yang sehat dan kuat. Sementara kandungan vitamin C dari jus jeruk membantu gusi untuk melakukan penyembuhan sendiri.

Segera ke dokter jika gusi sering berdarah dan dalam jumlah yang banyak

Gusi yang tidak berhenti berdarah lebih dari 7 hari harus segera diperiksakan ke dokter gigi.

Ingat, ada banyak sekali faktor pemicu gusi berdarah. Mulai dari hal yang sebenarnya bisa dihindari, seperti menyikat gigi terlalu keras, hingga tanda dari kondisi medis serius yang harus segera mendapatkan penanganan.

Maka dari itu, jangan pernah sepelekan gusi berdarah yang Anda alami. Pada prinsipnya, segera cek ke dokter gigi apabila setelah minum obat gusi masih berdarah, dan disertai dengan tanda-tanda seperti:

  • Darah yang mengalir terlalu banyak.
  • Perdarahan berlangsung selama berhari-hari.
  • Nyeri dan ngilu parah di bagian gusi yang bermasalah.
  • Mengalami gejala lain seperti demam tinggi, bau mulut yang tak sedap, serta kesulitan mengunyah serta menggigit makanan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

(2020). Home Remedies for Bleeding Gums. Retrieved 1 April 2020, from https://www.webmd.com/oral-health/features/bleeding-gums-home-remedies#1

Woolston, Chris. Dental Emergencies. (2020). Retrieved 1 April 2020, from https://consumer.healthday.com/encyclopedia/dental-health-11/misc-dental-problem-news-174/dental-emergencies-645351.html

Gum disease . (2018). Retrieved 1 April 2020, from https://www.nhs.uk/conditions/gum-disease/

Higuera, Valencia. How to Stop Bleeding Gums: 10 Methods to Try. (2020). Retrieved 1 April 2020, from https://www.healthline.com/health/how-to-stop-bleeding-gums#1

(2020). The Basics of Gum Problems. Retrieved 1 April 2020, from https://www.webmd.com/oral-health/guide/gum-problem-basics-sore-swollen-and-bleeding-gums#1

Roth, Erica. What You Need to Know About Bleeding Gums. (2020). Retrieved 1 April 2020, from https://www.healthline.com/health/bleeding-gums

Versi Terbaru

23/12/2020

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Rina Nurjanah


Artikel Terkait

Awas, Sakit Gusi dan Mulut Bisa Semakin Parah jika Diabaikan

Ibu Rentan Alami Sakit Gigi Saat Hamil, Apa Sebabnya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 23/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan