Otak termasuk salah satu organ yang paling penting di dalam tubuh manusia. Pasalnya, ini merupakan bagian yang juga mengatur berbagai bagian tubuh lainnya. Tanpa otak yang sehat, fungsi tubuh mungkin akan mengalami gangguan. Untuk lebih memahami tentang anatomi dan fungsi otak, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu otak manusia?
Otak adalah organ vital dan kompleks yang dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak (meninges).
Organ ini terdiri dari sejumlah jaringan dan miliaran sel saraf pendukung serta terhubung dengan sumsum tulang belakang.
Bersama dengan sumsum tulang belakang dan saraf, otak menjadi pusat perintah dan sistem saraf manusia.
Sebagai bagian dari sistem saraf, otak memiliki banyak fungsi penting.
Organ ini mengontrol semua yang terjadi di tubuh, seperti pikiran, ingatan, ucapan, perasaan, penglihatan, pendengaran, gerakan lengan dan kaki, serta fungsi organ di dalam tubuh lainnya, termasuk detak jantung dan pernapasan.
Beberapa saraf di otak langsung menuju bagian tubuh tertentu, seperti mata, telinga, dan bagian kepala lainnya.
Namun, beberapa saraf lainnya terhubung ke bagian tubuh melalui sumsum tulang belakang untuk mengontrol kepribadian, indera, serta fungsi tubuh lain, seperti bernapas hingga berjalan.
Bagian dan fungsi otak manusia
Bagian-bagian otak saling bekerja sama untuk menjalankan sistem tubuh. Namun, setiap bagian memiliki fungsi spesifik yang masing-masing berbeda.
Berikut penjelasan mengenai bagian otak tersebut dan fungsinya.
1. Otak besar
Fungsi otak besar atau cerebrum adalah mengatur gerakan dan koordinasi gerakan, sentuhan, penglihatan, pendengaran, penilaian, penalaran, pemecahan masalah, emosi, serta pembelajaran.
Otak kanan dan kiri dipisahkan oleh alur yang disebut dengan fisura longitudinal.
Kedua sisi otak ini disatukan di bagian bawah oleh korpus kalosum, yang berfungsi untuk mengirimkan pesan dari satu bagian otak ke bagian lainnya.
2. Otak kecil
Fungsi cerebellum atau otak kecil adalah mengontrol dan mengoordinasikan gerakan, menjaga keseimbangan, serta mempertahankan postur tubuh.
Bagian otak ini penting untuk membantu seseorang melakukan tindakan yang cepat dan berulang, seperti bermain video game.
Selain itu, otak kecil juga berperan dalam gerakan motorik halus, seperti melukis.
3. Batang otak
Bagian otak ini mengandung serabut saraf yang berfungsi membawa sinyal ke dan dari seluruh bagian tubuh.
Berdasarkan fungsinya, batang otak manusia terdiri dari tiga struktur, yaitu otak tengah, pons, dan medula oblongata.
Otak tengah berperan dalam mengatur gerakan mata, sedangkan pons terlibat dengan koordinasi gerakan mata dan wajah, sensasi wajah, pendengaran, dan keseimbangan.
Sementara itu, medula oblongata adalah bagian otak yang mengontrol tekanan darah, pernapasan, irama jantung, dan gerakan menelan.
4. Bagian dan struktur otak manusia lainnya
Selain tiga struktur utama di atas, anatomi otak juga terdiri dari bagian penting lainnya dengan fungsinya masing-masing. Berikut adalah bagian-bagian otak tersebut.
- Thalamus. Bagian otak manusia yang berada di paling tengah atau di atas batang otak yang bertindak sebagai penjaga gerbang untuk pesan yang melewati antara sumsum tulang belakang dan belahan otak.
- Hipothalamus. Struktur kecil yang juga berada di otak tengah, tepatnya di bawah thalamus yang berperan dalam mengontrol fungsi tubuh, seperti makan, perilaku seksual, dan tidur, serta mengatur suhu tubuh, emosi, sekresi hormon, dan gerakan.
- Sistem limbik. Sistem di dalam otak yang berperan dalam kontrol emosi manusia dan terdiri dari hipotalamus, bagian dari talamus, amigdala, dan hipocampus.
- Kelenjar pituitari. Kelenjar kecil yang berada di dasar otak (di belakang hidung) dan berfungsi untuk mengontrol sekresi hormon, berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta mengoordinasikan fungsi berbagai organ tubuh (ginjal, payudara, dan rahim) dan kelenjar lain (kelenjar tiroid, gonad, dan adrenal).
- Ventrikel. Terdiri dari empat ruang atau rongga di dalam otak yang saling terhubung satu sama lain oleh saluran atau lorong yang sempit dan berisi cairan otak atau disebut cairan serebrospinal.
- Kelenjar pineal. Kelenjar yang berada di dalam ventrikel otak yang berperan dalam pematangan seksual manusia. Meski demikian, fungsi pasti lainnya dari kelenjar ini pada manusia masih belum jelas.
- Cairan serebrospinal. Cairan yang mengalir di dalam dan sekitar empat ruang ventrikel otak dan di antara dua selaput lapisan otak (meninges) serta sumsum tulang belakang. Fungsi cairan ini untuk melindungi otak dari cedera otak serta sumsum tulang belakang dari cedera tulang belakang.
- Struktur sel otak manusia. Terdiri dari dua jenis sel, yaitu neuron dan sel glia. Neuron berperan dalam mengirim dan menerima impuls atau sinyal saraf, sementara sel glia memberikan dukungan dan nutrisi, memelihara homeostasis, membentuk mielin, serta memfasilitasi transmisi sinyal dalam sistem saraf.
- Saraf kranial. Saraf 12 pasang saraf yang dapat dilihat di permukaan bawah otak dengan fungsi yang berbeda. Beberapa saraf kranial membawa informasi dari organ indera ke otak. Ada pula yang mengontrol otot dan beberapa lainnya lagi terhubung ke kelenjar atau organ dalam manusia, seperti jantung dan paru-paru.
Perkembangan otak manusia
Otak terbentuk dan berkembang sejak manusia masih berada di dalam kandungan hingga usia dewasa.
Perkembangan otak ini dimulai dari bagian belakang otak dan terus berlanjut ke depan atau bagian lobus frontal.
Dilansir dari laman University of Washington, selama masa perkembangan di dalam kandungan, 250.000 neuron (sel-sel saraf) ditambahkan setiap menitnya.
Setiap neuron akan terhubung dengan neuron lainnya untuk membentuk sistem saraf dengan bantuan serat yang disebut dendrit dan akson.
Sel-sel saraf ini kemudian terus berkembang saat bayi dilahirkan hingga kemudian menurun pada usia tertentu.
Penyakit pada otak manusia
Dalam kondisi sehat, otak akan bekerja dengan cepat dan normal sebagaimana mestinya.
Namun, beberapa penyakit atau kelainan di otak bisa muncul sehingga dapat mengganggu fungsi otak Anda dan menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti sakit kepala, pusing, atau tanda lainnya yang terkait dengan sistem saraf.
Beberapa penyakit atau kelainan yang mungkin terjadi di otak manusia, di antaranya sebagai berikut.
1. Cedera otak
Cedera otak adalah cedera terkait otak yang memengaruhi seseorang secara fisik, emosional, dan sikap. Ada dua bentuk cedera yang mungkin terjadi, yaitu cedera traumatik dan nontraumatik.
Cedera traumatik umumnya disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kecelakaan dan jatuh.
Sementara itu, cedera nontraumatik terjadi karena kerusakan pada otak akibat faktor internal, seperti kekurangan oksigen. Beberapa contoh cedera nontraumatik, yaitu stroke, meningitis, ensefalitis, kejang, dan tumor otak.
2. Demensia dan Alzheimer
Demensia adalah sindrom yang melibatkan kehilangan memori dan penurunan fungsi intelektual yang cukup parah sehingga mengganggu kemampuan individu untuk melakukan tugas rutin.
Sementara itu, penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum dan berkembang paling cepat pada lansia.
3. Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah kelainan otak yang menyebabkan tubuh gemetar (tremor) dan kesulitan berjalan, bergerak, dan koordinasi.
Kondisi ini disebabkan oleh penurunan produksi dopamin, zat kimia otak yang penting untuk koordinasi gerak.
4. Epilepsi
Epilepsi adalah kelainan yang terjadi ketika aktivitas otak menjadi tidak normal dan menyebabkan kejang hingga kehilangan kesadaran.
Penyebabnya beragam, termasuk cedera kepala, genetik, infeksi, atau gangguan perkembangan otak, tetapi sering kali penyebab spesifiknya tidak diketahui.
5. Gangguan mental
Gangguan mental atau sering disebut dengan penyakit kejiawaan adalah kondisi medis yang berkembang dan memengaruhi otak.
Kondisi ini dapat mengganggu pemikiran, perasaan, suasana hari, fungsi sehari-hari, dan kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain.
Beberapa tipe gangguan mental yang mungkin terjadi seperti, depresi, kecemasan, atau gangguan psikotik seperti skizofrenia.
Fakta dan mitos tentang otak manusia
Terlepas dari anatomi dan fungsinya, otak juga memiliki sejumlah mitos menarik yang perlu Anda tahu kebenarannya.
Berikut adalah mitos tersebut dan kebenarannya.
Benarkah manusia hanya menggunakan 10% kemampuan otaknya?
Anda mungkin pernah mendengar ungkapan bahwa manusia hanya menggunakan sekitar 10 persen kemampuan otaknya.
Meski demikian, ini hanyalah mitos belaka. Manusia benar-benar menggunakan setiap bagian otaknya secara aktif setiap waktu.
Asal mitos tersebut mungkin berakar dari aspek kekurangan diri setiap manusia yang merasa belum benar-benar memanfaatkan seluruh kemampuan otaknya secara maksimal.
Apakah benar otak lebih besar artinya lebih pintar?
Banyak orang menyebut, orang yang punya ukuran otak lebih besar berarti lebih pintar. Meski demikian, hal ini tidak sepenuhnya benar.
Faktanya, ukuran otak yang besar bukanlah jaminan bagi seseorang untuk memiliki IQ yang tinggi.
Dari berbagai penelitian disimpulkan, volume otak mungkin berperan dalam tingkat kecerdasan, tetapi hubungan tersebut sangat kecil.
Fakta menarik lain tentang otak
Selain mitos di atas, ada beberapa fakta menarik lain tentang otak yang mungkin belum Anda tahu. Berikut fakta-fakta tersebut.
- Sekitar 60 persen otak manusia terbuat dari lemak. Asam lemak ini sangat penting untuk kinerja otak, karena itu penting pula untuk menambah nutrisi asam lemak ke otak.
- Kapasitas penyimpanan otak manusia hampir tidak terbatas. Penelitian menunjukkan, otak manusia terdiri dari sekitar 86 miliar neuron yang saling membentuk koneksi dan bisa bergabung untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan.
- Informasi otak bergerak hingga 268 mil per jam.
- Semakin keras Anda berpikir, semakin banyak oksigen yang akan digunakan otak Anda dari darah, hingga mencapai 50 persen.
- Otak manusia memiliki kemampuan untuk menghasilkan daya sekitar 23 watt (cukup untuk menyalakan lampu). Daya ini bisa didapat dengan istirahat yang cukup, sedangkan kurang tidur dapat meningkatkan penumpukan protein di otak, yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
- Otak memiliki kemampuan untuk belajar dan tumbuh seiring bertambahnya usia. Proses ini disebut dengan neuroplasticity, yang perlu dilatih secara teratur, seperti dengan mempelajari hal baru yang membuat Anda berpikir.
Kesimpulan
[embed-health-tool-bmi]