Sistem limbik adalah bagian otak yang memiliki peran vital dalam kehidupan manusia. Bila sistem ini rusak, berbagai gangguan bisa terjadi yang dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Memangnya, apa fungsi dari sistem limbik dan apa yang akan terjadi jika bagian dari sistem ini rusak? Berikut ulasan lengkapnya untuk Anda.
Apa itu sistem limbik?
Sistem limbik adalah kumpulan struktur yang berperan dalam pemrosesan emosi, memori, dan perilaku.
Kumpulan struktur ini berada di bagian dalam otak, tepatnya di bawah korteks serebral dan di atas batang otak.
Berikut adalah beberapa fungsi sistem limbik secara umum yang diketahui.
- Terlibat dalam pemrosesan dan pengaturan emosi.
- Pembentukan dan penyimpanan memori atau ingatan.
- Berperan dalam proses belajar.
- Terlibat dalam respons tubuh terhadap stres (fight or flight response).
- Membantu mengatur sistem saraf otonom, yaitu yang mengontrol fungsi tubuh yang tak disadari, seperti haus, lapar, atau detak jantung.
Struktur sistem limbik dan fungsinya
![anatomi otak](https://cdn.hellosehat.com/2017/11/shutterstock_1723941679.jpg)
Sebagai kumpulan struktur, sistem limbik terdiri dari beberapa bagian otak, termasuk hippocampus, amigdala, dan hipotalamus, serta area lain di sekitarnya yang juga terlibat.
Masing-masing bagian memiliki fungsinya tersendiri yang saling berhubungan dan membentuk sistem ini.
Lebih lengkap, berikut adalah struktur dari sistem limbik dengan fungsinya masing-masing.
1. Hippocampus
Hippocampus adalah bagian otak yang berbentuk menyerupai kuda laut yang melengkung.
Bagian otak ini berada di dalam area otak, tepatnya di dua sisi atau belahan (hemisfer) otak, yaitu otak kiri dan kanan.
Pada dasarnya, hippocampus merupakan pusat memori di otak. Di bagian ini, ingatan jangka pendek dibentuk kemudian disimpan menjadi ingatan jangka panjang di korteks serebral.
Tak hanya itu, hippocampus menghubungkan ingatan dengan berbagai indra, berperan penting dalam kemampuan spasial, serta terkait dengan emosi dan pembelajaran.
2. Amigdala
Amigdala adalah bagian sistem limbik yang berbentuk seperti kacang almond, yang berada di sebelah hippocampus.
Fungsi utamanya adalah mengatur respons emosional, seperti perasaan bahagia, takut, marah, dan cemas.
Namun, tak hanya itu, amigdala juga berperan mengaitkan emosional dengan ingatan. Bagian ini memainkan peran penting dalam menentukan seberapa kuat ingatan itu untuk disimpan.
Selain itu, amigdala berperan membentuk ingatan baru yang khusus terkait dengan rasa takut.
Ingatan yang menakutkan ini kemudian menyebabkan tindakan penghindaran ketika sesuatu yang memicu ketakutan tersebut terjadi.
Inilah yang kemudian dikenal dengan respon fight or flight (melawan atau lari).
3. Hipotalamus
Hipotalamus adalah bagian kecil otak yang terletak di bawah talamus di kedua sisi ventrikel ketiga.
Ventrikel adalah area di otak besar yang berisi cairan serebrospinal dan berada tepat di atas kelenjar pituitari.
Fungsi hipotalamus adalah melepaskan hormon yang berperan dalam berbagai emosi, termasuk rasa sakit, lapar, haus, kesenangan, perasaan seksual, marah, dan agresi.
Selain itu, bagian ini mempertahankan keadaan homeostasis dengan mengatur sebagian besar fungsi otonom, seperti detak jantung, suhu tubuh, tekanan darah, dan pernapasan.
4. Cingulate gyrus
![anak takut suara keras](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/08/b50b4f51-anak-takut-suara-keras.jpg)
Cingulate gyrus adalah bagian dari otak besar yang paling dekat dengan tiga struktur sistem limbik di atas, tepatnya berada di atas corpus callosum.
Bagian otak ini menyediakan jalur dari talamus ke hippocampus.
Adapun fungsinya membantu mengatur emosi, perilaku, dan rasa sakit, serta bertanggung jawab untuk mengendalikan fungsi motorik otonom.
Cingulate gyrus pun terlibat dalam proses ketakutan dan respon terhadap pengalaman yang tidak menyenangkan.
5. Basal ganglia
Basal ganglia adalah sekelompok struktur otak yang berada di dasar otak depan dan di atas otak tengah.
Kelompok struktur ini terdiri dari nukleus kaudatus, putamen, globus pallidus, dan substansia nigra.
Fungsi utamanya adalah untuk mengatur gerakan volunter, termasuk gerakan mata, serta membantu menjaga keseimbangan dan postur tubuh.
Selain itu, bagian otak ini terlibat dalam perilaku berulang dan pemusatan perhatian, yang terkait dengan perilaku adiktif dan pembentukan kebiasaan.
6. Area tegmental ventral
Area tegmental ventral (the ventral tegmental area) adalah bagian dari batang otak (tepat di bawah talamus) yang terdiri dari jalur dopamin.
Jalur dopamin pada area otak memengaruhi kesenangan yang mungkin atau tidak dirasakan seseorang.
Adapun orang-orang yang mengalami kerusakan di bagian otak ini cenderung sulit mendapat kesenangan hidup dan sering beralih ke alkohol, obat-obatan, dan perjudian.
7. Korteks prefrontal
Korteks prefrontal adalah bagian dari lobus frontal (bagian dari korteks serebral) yang juga terkait dengan sistem limbik.
Bagian otak ini terlibat dalam pembuatan perencanaan dan pengambilan tindakan yang terkait dengan masa depan.
Tak hanya itu, korteks prefrontal juga terlibat dengan jalur dopamin yang sama dengan area tegmental ventral, yang berperan dalam kesenangan dan kecanduan.
Berbagai gangguan yang terjadi pada sistem limbik
![penyebab demensia pada orang usia muda](https://cdn.hellosehat.com/2020/11/penyebab-demensia-pada-orang-muda.jpg)
Bagian-bagian otak dalam sistem limbik bisa mengalami kerusakan akibat penyebab tertentu.
Melansir Simply Psychology, dampak yang terjadi dari kerusakan otak ini bisa berbeda, tergantung pada bagian mana yang terkena.
Misalnya, kerusakan pada amigdala dapat memengaruhi pemrosesan ketakutan seseorang sehingga penderitanya tidak mampu mengenali situasi yang menakutkan atau berbahaya.
Pada kondisi ini, penderitanya sering melakukan tindakan yang berisiko dan menempatkan posisi dirinya dalam situasi bahaya.
Sementara kerusakan pada hippocampus dapat memengaruhi memori dan menyebabkan kekurangmampuan seseorang dalam mempelajari sesuatu.
Adapun kerusakan pada hipotalamus dapat memengaruhi produksi hormon tertentu yang dapat berpengaruh pada suasana hati dan emosi.
Berikut adalah beberapa gangguan, termasuk penyakit saraf yang bisa terjadi akibat kerusakan pada sistem limbik.