Hubungan antara amygdala dan struktur-struktur otak ini mengaitkan fungsi kognitif (berpikir, belajar, dan mengingat) dengan fungsi fisiologis tubuh (seperti pernapasan, detak jantung, sentuhan, atau penciuman).
Hal ini memungkinkan amygdala untuk mengatur respon fisiologis berdasarkan informasi kognitif yang ada.
Contoh yang paling terkenal dari respons ini adalah fight-or-flight response saat seseorang menghadapi rasa takut atau suatu hal yang dianggap mengancam.
Peran amigdala dalam menghadapi ancaman
Salah satu fungsi amigdala yang paling terkenal adalah sebagai pengatur respon terhadap ancaman (fight-or-flight response).
Respons ini membantu seseorang bertindak dalam situasi yang mengancam atau penuh tekanan (stres).
Saat seseorang berada dalam situasi yang mengancam atau penuh tekanan, amygdala mengirimkan informasi ke bagian lain dari otak untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi ancaman tersebut.
Respons ini bisa berupa perlawanan (fight) atau menjauh dari ancaman tersebut (flight).
Pada fight-or-flight response ini, amigdala juga memberi tahu hipotalamus untuk melepaskan hormon kortisol dan adrenalin.
Pelepasan hormon ini memengaruhi fungsi fisiologis lain yang terkait dengan sistem saraf otonom (tak sadar), seperti pernapasan, tekanan darah, dan detak jantung.
Inilah mengapa saat seseorang merasa takut, stres, atau terancam akan mengalami kenaikan tekanan darah dan detak jantung.
Pada saat yang sama, Anda pun mulai bernapas lebih cepat atau tersengal- sengal.
Meski demikian, amygdala tidak hanya memberi respons terhadap sesuatu hal yang negatif dan mengancam.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar