backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Amigdala, Bagian Kecil Otak yang Berperan dalam Rasa Takut

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Mengenal Amigdala, Bagian Kecil Otak yang Berperan dalam Rasa Takut

    Setiap orang pasti pernah merasa takut. Saat ini terjadi, bagian-bagian tertentu pada sistem saraf, termasuk otak, berperan memberi respons terhadap ketakutan tersebut. Nah, dari sekian banyak bagian otak dan saraf ini, amigdala adalah salah satunya. Untuk mengenal lebih jelas mengenai bagian otak ini, berikut ulasannya untuk Anda.

    Apa yang dimaksud amigdala?

    Amigdala (amygdala) adalah bagian dalam anatomi otak yang berhubungan dengan proses emosi, perilaku, dan memori.

    Bagian otak ini berbentuk seperti kacang almond. Letak amigdala jauh di dalam lobus temporal, yaitu bagian dari korteks serebral yang berada di tengah otak.

    Di area tengah otak ini, amygdala berada di sebelah hippocampus, yaitu bagian otak yang berhubungan dengan pembentukan memori.

    Bersama hippocampus, amigdala merupakan bagian dari sistem limbik.

    Adapun sistem limbik itu sendiri adalah struktur di dalam otak yang terlibat dalam respons perilaku dan emosional.

    Selain hippocampus dan amygdala, sistem limbik juga terdiri dari talamus, hipotalamus, dan ganglia basal.

    Struktur dan fungsi dari amigdala

    Amygdala berada di dua sisi otak, yaitu otak kanan dan kiri.

    Bagian kanan terlibat dengan emosi negatif, sedangkan yang sebelah kiri berhubungan dengan emosi negatif dan positif.

    Masing-masing belahan amygdala memiliki tiga bagian. Setiap bagian terhubung dengan struktur otak lainnya yang memiliki fungsi berbeda.

    Melansir dari laman Simply Psychology, ketiga bagian tersebut, yaitu:

    • Kelompok subnukleus medial (tengah) yang berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan korteks (berkaitan dengan fungsi olfaktorius atau indera penciuman).
    • Grup basolateral (bawah dan ke samping) yang terhubung dengan beberapa korteks serebral, terutama lobus frontal.
    • Kelompok inti tengah dan anterior (depan) yang terhubung dengan batang otak, hipotalamus, dan struktur sensorik.

    Hubungan antara amygdala dan struktur-struktur otak ini mengaitkan fungsi kognitif (berpikir, belajar, dan mengingat) dengan fungsi fisiologis tubuh (seperti pernapasan, detak jantung, sentuhan, atau penciuman).

    Hal ini memungkinkan amygdala untuk mengatur respon fisiologis berdasarkan informasi kognitif yang ada.

    Contoh yang paling terkenal dari respons ini adalah fight-or-flight response saat seseorang menghadapi rasa takut atau suatu hal yang dianggap mengancam.

    Peran amigdala dalam menghadapi ancaman

    Salah satu fungsi amigdala yang paling terkenal adalah sebagai pengatur respon terhadap ancaman (fight-or-flight response).

    Respons ini membantu seseorang bertindak dalam situasi yang mengancam atau penuh tekanan (stres).

    Saat seseorang berada dalam situasi yang mengancam atau penuh tekanan, amygdala mengirimkan informasi ke bagian lain dari otak untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi ancaman tersebut.

    Respons ini bisa berupa perlawanan (fight) atau menjauh dari ancaman tersebut (flight).

    Pada fight-or-flight response ini, amigdala juga memberi tahu hipotalamus untuk melepaskan hormon kortisol dan adrenalin.

    Pelepasan hormon ini memengaruhi fungsi fisiologis lain yang terkait dengan sistem saraf otonom (tak sadar), seperti pernapasan, tekanan darah, dan detak jantung.

    Inilah mengapa saat seseorang merasa takut, stres, atau terancam akan mengalami kenaikan tekanan darah dan detak jantung.

    Pada saat yang sama, Anda pun mulai bernapas lebih cepat atau tersengal- sengal.

    Meski demikian, amygdala tidak hanya memberi respons terhadap sesuatu hal yang negatif dan mengancam.

    Bagian otak ini juga berperan sebagai pengatur respons terhadap sesuatu hal yang menyenangkan.

    Pembentukan memori

    Selain fight-or-flight response, amigdala juga memiliki fungsi sebagai pembentuk memori. Bagian otak ini berperan dalam proses terbentuknya ingatan, terutama yang bersifat emosional.

    Bersama hippocampus, amygdala membuat ingatan atau memori Anda lebih mudah diingat. Semakin emosional suatu memori atau ingatan, semakin besar kemungkinannya untuk diingat.

    Ingatan yang emosional umumnya bersifat permanen, sedangkan yang biasa-biasa saja dan tanpa ikatan emosional sering kali mudah terlupakan.

    Misalnya, momen ketika melahirkan seorang anak biasanya membuat seorang ibu bahagia. Karena itulah, umumnya seorang ibu akan terus mengingat momen-momen ketika melahirkan.

    Bukan hanya yang menyenangkan, memori buruk juga seringkali sulit terlupakan karena melibatkan sisi emosional, misalnya, ketika seseorang mengalami pelecehan seksual.

    Terkait dengan memori negatif inilah, peran amygdala bisa membawa pengaruh buruk pada kehidupan seseorang.

    Sebab, bagian otak ini membuat seseorang sulit untuk menghilangkan ingatan yang sudah membekas dalam dirinya.

    Berperan dalam keterampilan sosial

    kepribadian ENTP

    Amigdala juga berperan dalam keterampilan sosial karena perannya dalam proses pembelajaran, memori, dan emosi.

    Melansir laman GoodTherapy, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan amygdala yang lebih besar cenderung memiliki lingkaran sosial yang lebih besar dan aktif.

    Ambil contohnya, memiliki jumlah kontak dan kelompok sosial yang lebih banyak.

    Artinya, semakin besar amygdala seseorang, maka ia memiliki teman atau kelompok pertemanan yang lebih banyak.

    Apa yang terjadi jika amigdala rusak?

    Fungsi amygdala bisa terganggu jika bagian otak ini mengalami kerusakan atau memiliki struktur yang berbeda.

    Umumnya, seseorang yang mengalami kerusakan amygdala tidak dapat menggambarkan ekspresi ketakutan dengan benar.

    Ia dapat menggambarkan berbagai ekspresi wajah, tetapi tidak dengan rasa takut. Namun, pada beberapa orang, rasa takut ini bisa direspon secara berlebihan.

    Bahkan, ia menafsirkan banyak situasi sebagai ancaman, meski sebenarnya ini hanyalah situasi yang biasa bagi kebanyakan orang.

    Selain itu, kondisi ini juga bisa mengganggu kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan atau tindakan yang aman dan rasional terhadap suatu risiko atau ancaman.

    Adapun hal ini dapat menimbulkan berbagai gangguan mental, seperti gangguan kecemasan, kecanduan, depresi, post traumatic stress disorder (PTSD), obsessive compulsive disorder (OCD), dan fobia.

    Selain itu, beberapa gejala lain juga bisa terjadi pada orang yang mengalami kerusakan amigdala. Berikut adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa muncul.

    • Sulit membentuk ingatan, terutama yang terkait dengan emosional (gangguan memori).
    • Kecemasan yang berlebihan bila mengalami hiperaktivitas amygdala. 
    • Merasa sedikit cemas atau tidak cemas sama sekali terhadap situasi mengancam jika mengalami amygdala yang kurang aktif.
    • Mudah tersinggung jika terjadi hiperaktivitas amygdala. 

    Begitulah serangkaian informasi mengenai amigdala, salah satu bagian dari tubuh dengan fungsi yang tak kalah penting dengan bagian lainnya. Semoga bermanfaat!

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan