backup og meta

Faktanya, Rokok Herbal Tak Kalah Bahaya dari Rokok Tembakau

Faktanya, Rokok Herbal Tak Kalah Bahaya dari Rokok Tembakau

Rokok herbal menjadi salah satu produk yang seringkali dianggap lebih sehat dan jadi pilihan saat ingin berhenti merokok. Ya, banyak orang yang mencari cara supaya bisa menyetop kebiasaan merokok dengan rokok ini. Padahal, menjadikan rokok herbal sebagai alternatif cara berhenti merokok tembakau adalah keputusan yang keliru. Mengapa begitu?

Apa itu rokok herbal?

bahaya asap rokok

Dilansir dari National Cancer Institute, rokok herbal adalah jenis rokok yang mengandung campuran bunga, tumbuhan, dan bahan alami lainnya. 

Sekilas, rokok ini terlihat seperti rokok biasa. Bedanya, rokok ini tidak mengandung tembakau atau nikotin seperti rokok pada umumnya.

Oleh sebab itu, rokok ini biasanya tidak menimbulkan kecanduan nikotin, seperti rokok tembakau atau vape.

Belum ada peraturan resmi tentang rokok yang terbuat dari bahan alami ini. Namun, perlu diingat bahwa embel-embel herbal atau alami bukan berarti rokok ini aman untuk tubuh.

Jenis herbal yang biasa dijadikan rokok

Ada banyak tanaman yang kerap digunakan sebagai isian rokok, berikut di antaranya:

  • daun teratai,
  • akar licorice,
  • melati,
  • kelopak mawar,
  • bunga semanggi merah, dan
  • ginseng.

Selain berbagai herbal yang telah disebutkan, damiana juga termasuk dalam daftar tumbuhan yang sering digunakan sebagai isian rokok. 

Damiana adalah sejenis tanaman herbal yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari mengobati sakit kepala, mengompol, depresi, hingga sembelit.

Tumbuhan dengan nama latin Turnera diffusa ini umum ditemukan di negara-negara bagian Amerika Selatan. 

Bagian daun dan batangnya sering digunakan untuk membuat obat guna menyembuhkan sejumlah penyakit.

Pada dasarnya, penggunaan daun damiana tidak menimbulkan efek samping, asal digunakan dengan cara yang tepat. 

Namun, daun damiana bisa menimbulkan masalah kesehatan jika digunakan sembarangan, seperti dijadikan rokok herbal.

Alih-alih mendapatkan manfaat, rokok herbal justru berisiko menimbulkan efek samping berbahaya yang tak jauh berbeda dengan jenis rokok lainnya.

Tanaman herbal tidak selalu aman untuk dikonsumsi, terlebih bila Anda tidak konsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanannya pada tubuh Anda.

Apa saja bahaya rokok herbal untuk tubuh?

Rokok damiana sebagai salah satu rokok herbal konon dapat menciptakan sensasi rileks dan euforia ringan pada penikmatnya. 

Padahal, hanya sedikit bukti ilmiah yang mendukung tingkat efektivitas rokok damiana.

Efek rokok yang satu ini sebenarnya sama saja dengan rokok tembakau atau jenis rokok pada umumnya. 

Bahkan, efek samping rokok damiana bisa melebihi efek rokok lainnya bila digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Sekali pun Anda jarang merokok, misalnya termasuk seorang social smoker, risiko bahaya dari rokok herbal juga tetap mengintai kesehatan Anda.

dampak rokok

Berikut berbagai efek yang muncul dari rokok herbal, terutama damiana:

1. Bersifat toksik

Tanaman damiana mengandung sejumlah senyawa kimia yang disebut glikosida sianogenik. Senyawa kimia ini bisa melepaskan hidrogen sianida, yaitu zat beracun yang dapat merusak tubuh. 

Senyawa ini pula yang memengaruhi kinerja otak dan sistem saraf perokok damiana dalam jangka waktu yang lama.

Pada asap rokok, hidrogen sianida bisa menyebabkan berbagai masalah pada sistem saraf pusat. Masalah yang akan muncul misalnya lemah otot, sakit kepala, pusing, dan muntah.

Sementara itu, untuk perokok herbal berat, paparan hidrogen sianida berisiko membuat jantung berdebar, sesak napas, gemetar, pingsan hingga masalah tiroid.

Hidrogen sianida dalam asap rokok memang tidak akan membuat penderitanya mengalami keracunan atau kematian dalam waktu singkat.

 Namun, racun yang menumpuk di dalam setiap isapan rokok dapat merusak tubuh secara perlahan.

2. Kanker paru-paru dan sejumlah penyakit berat lainnya

Walaupun daun herbal ini tidak mengandung tembakau atau nikotin seperti jenis rokok lainnya, rokok herbal tetap memberikan efek yang berbahaya untuk tubuh. 

Sama seperti rokok tembakau, rokok alami ini menghasilkan tar, abu, dan karbon monoksida yang apabila terus menumpuk dapat menyebabkan kanker paru.

Orang normal saja tidak dianjurkan untuk merokok herbal, apalagi bagi Anda yang memiliki masalah pada gula darah dan sedang rutin minum obat. 

Komplikasi penyakit pun dapat terjadi bila Anda mengidap penyakit Parkinson atau Alzheimer tetapi memilih untuk mengisap rokok yang satu ini.

3. Alergi

Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi yang berlebihan terhadap asap rokok damiana dan tanaman lainnya. 

Tanda-tanda reaksi alergi yang tergolong serius di antaranya sulit bernapas, gatal-gatal, dan pembengkakan di wajah atau mulut.

Bila hal ini terjadi, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan perawatan medis darurat. 

Reaksi alergi terhadap sejumlah produk herbal dapat menyebabkan syok anafilaktik yang mengancam jiwa. Pasalnya, kondisi ini dapat menurunkan tekanan darah dan pernapasan secara tiba-tiba.

Apakah rokok herbal alternatif baik untuk berhenti merokok?

Rokok herbal disebut-sebut lebih sehat karena semua bahannya dianggap alami.

Rokok ini dipasarkan karena tidak memiliki bahan kimia atau zat aditif tambahan dan digulung dengan filter kapas 100 persen.

Memang benar, rokok jenis ini tidak mengandung nikotin dan sejumlah bahan kimia lainnya. Sayangnya, tidak ada bukti bahwa rokok ini lebih sehat atau lebih aman dibandingkan dengan rokok lain. 

School of Public Health University of Minnesota menyebutkan bahwa asap dari semua rokok, baik yang rokok herbal, elektrik atau vape, maupun shisha mengandung banyak sekali bahan kimia penyebab kanker.

Asap rokok “alami” tanpa tembakau tetap mengeluarkan tar, partikel halus, dan karbon monoksida yang berbahaya bagi kesehatan. 

Rokok sebagai risiko kanker paru

Partikel-partikel halus dari rokok ini bisa masuk ke paru-paru terdalam dan mengiritasi saluran pernapasan.

Oleh karena itu, rokok alami ini tidak bisa dijadikan alternatif untuk Anda yang berhenti merokok. 

Pasalnya, pengganti rokok tembakau seharusnya tidak memiliki risiko yang sama atau bahkan lebih buruk dari rokok.

Daripada menjatuhkan pilihan dari rokok herbal yang tentu saja keliru, lebih baik lakukan cara-cara lain yang lebih sehat untuk berhenti merokok.

Anda bisa menggunakan obat di apotek untuk membantu berhenti merokok, makan makanan untuk berhenti merokok, hingga terapi untuk berhenti merokok misalnya terapi pengganti nikotin.

Namun, sebaiknya tetap konsultasikan lebih lanjut ke dokter untuk membantu Anda menemukan cara berhenti merokok yang tepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

NCI Dictionary of Cancer Terms. (2021). Retrieved 22 March 2021, from https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/herbal-cigarette

Is Any Type of Tobacco Product Safe?. (2021). Retrieved 22 March 2021, from https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/tobacco-and-cancer/is-any-type-of-smoking-safe.html

Are organic or natural cigarettes safer to smoke?. (2021). Retrieved 22 March 2021, from https://truthinitiative.org/research-resources/traditional-tobacco-products/are-organic-or-natural-cigarettes-safer-smoke

Baig, S., Byron, M., Lazard, A., & Brewer, N. (2018). “Organic,” “Natural,” and “Additive-Free” Cigarettes: Comparing the Effects of Advertising Claims and Disclaimers on Perceptions of Harm. Nicotine & Tobacco Research, 21(7), 933-939. doi: 10.1093/ntr/nty036

Cigarettes marketed as “natural” and “organic” are loaded with nicotine and toxicants, just like other cigarettes – School of Public Health – University of Minnesota. (2019). Retrieved 22 March 2021, from https://www.sph.umn.edu/news/cigarettes-marketed-as-natural-and-organic-are-loaded-with-nicotine-and-toxicants-just-like-other-cigarettes/

Szewczyk, K., & Zidorn, C. (2014). Ethnobotany, phytochemistry, and bioactivity of the genus Turnera (Passifloraceae) with a focus on damiana—Turnera diffusa. Journal Of Ethnopharmacology, 152(3), 424-443. doi: 10.1016/j.jep.2014.01.019

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Adakah Batas Aman Merokok yang Masih Diperbolehkan?

Rokok Filter vs Kretek: Mana yang Lebih Berbahaya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan