Apa yang membuat saya risiko terkena radang pulpa gigi?
Anak-anak dan orang dewasa memiliki risiko lebih tinggi mengalami peradangan pulpa. Namun, semuanya ditentukan oleh kualitas perawatan gigi dan kebiasaan dalam membersihkan mulut.
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko terjadinya pulpitis reversibel maupun irreversible. Beberapa contohnya yaitu kebersihan mulut yang tidak terjaga serta terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula.
Diagnosis pulpitis

Diagnosis dini akan sangat membantu untuk mengetahui tingkat kerusakan gigi dan peradangan. Berikut beberapa cara diagnosis yang kerap digunakan dokter gigi.
1. Tes kepekaan terhadap panas dan dingin
Ini merupakan tes pertama yang biasa disarankan dokter saat seseorang mengeluhkan tentang peradangan pulpa.
Metode ini salah satunya dilakukan dengan menyemprotkan suhu dingin pada area gigi yang sensitif dan meradang selama 5–10 detik.
2. Rontgen gigi
Rontgen gigi digunakan untuk mendeteksi kerusakan yang sudah melibatkan tulang medullary dan kortikal.
Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk memeriksa adanya karies, hasil perbaikan gigi yang buruk, dan perawatan saluran akar yang sudah pernah dilakukan.
3. Tes perkusi gigi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengetuk bagian tertentu pada gigi. Ketika melakukan tes, dokter harus memperhatikan gerakan pasien saat merasakan sakit.
2. Tes palpasi
Palpasi merupakan pemeriksaan dengan cara meraba. Tes ini digunakan untuk mengetahui kondisi gigi akut atau kronis, suhu pada daerah gigi yang sakit, keras atau lunaknya suatu pembengkakan, dan ada atau tidaknya retakan.
2. Tes pulpa elektrik
Pemeriksaan ini menggunakan suatu alat yang menghantarkan arus elektrik dengan frekuensi yang berbeda-beda.
Pengobatan pulpitis
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar