3. Menggosok gigi terlalu keras
Hindari menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras atau menggosok gigi terlalu kasar. Pasalnya, kebiasaan ini bisa menghilangkan enamel pelindung gigi secara permanen.
Lambat laun, kebiasan ini bisa menyebabkan gigi sensitif, pembentukan lubang, hingga gusi turun. Sebaiknya, pilih bulu sikat yang halus dengan bagian kepala sikat yang ramping supaya mudah bergerak di dalam mulut.
Selain itu, pilihlah gagang sikat yang panjang agar mampu menjangkau gigi geraham belakang Anda. Pastikan Anda juga menggosok gigi dengan benar.
4. Menggigit pensil atau kuku
Apakah Anda pernah tanpa sadar menggigit ujung pensil saat berusaha meningkatkan konsentrasi? Seperti mengunyah es, kebiasaan ini juga bisa menyebabkan gigi rusak atau retak.
Sebagai gantinya, Anda bisa makan permen atau permen karet tanpa gula. Ketika mengunyah permen, produksi air liur akan meningkat sehingga melindungi enamel gigi.
Selain menggigit pensil, kebiasaan menggigit kuku juga bisa menyebabkan kerusakan gigi. Gigi depan pun akan berisiko lebih tinggi untuk patah.
Kuman dan bakteri di bawah kuku juga bisa masuk ke mulut dan menyebabkan gigi berlubang atau infeksi gusi.
5. Menggertakkan gigi

Beberapa orang memiliki kebiasaan menggertakkan gigi. Hal ini paling sering terjadi di alam bawah sadar seperti saat Anda tertidur.
Kebiasaan yang dikenal sebagai bruxism ini dapat menyebabkan sakit pada sendi rahang, sakit kepala dan sakit gigi yang parah. Biasanya, respons itu muncul karena adanya stres emosional.
6. Memakai tusuk gigi
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar