Gigi yang tidak dirawat dengan benar akan mudah rusak karena adanya penumpukan bakteri di dalam mulut. Jika dibiarkan, hal ini bisa mengakibatkan infeksi hingga ke saraf gigi. Kondisi ini dikenal dengan pulpitis.
Apa itu pulpitis?
Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi (bagian gigi terdalam yang berisi saraf dan pembuluh darah) dan jaringan periradikuler yang mengelilingi akar gigi.
Kondisi ini menyebabkan sakit gigi, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Dalam beberapa kasus, pulpitis bisa diobati. Namun, jika peradangan sudah parah, pulpa gigi tidak bisa disembuhkan seperti semula lagi.
Peradangan pada pulpa cukup umum terjadi, terutama pada mereka yang kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Kondisi ini juga dapat terjadi jika seseorang membiarkan lubang pada giginya sehingga bakteri menyebar dan lama-kelamaan menjalar ke bagian saraf pulpa.
Selain menyebabkan rasa sakit, radang pulpa gigi dapat menyebar dan menyebabkan komplikasi, seperti infeksi pada ruang fascia pada kepala dan leher.
Tanda dan gejala pulpitis
Gejala utama pulpitis ialah rasa sakit yang menusuk tajam dan intens. Masalah gigi ini biasanya menjadi penyebab sakit gigi ringan saat makan.
Rasa sakit bisa cepat mereda setelah pemicunya (misalnya makanan yang terlalu manis atau panas) dijauhkan dari gigi atau mulut.
Namun, nyeri terkadang dapat bertambah parah sepanjang hari. Gejala ini bisa memperlihatkan seberapa parah peradangan yang terjadi.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih serius dan memunculkan gejala berikut.
- Sakit yang berdenyut .
- Nyeri berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam.
- Nyeri bisa muncul tiba-tiba atau karena mengonsumsi makanan panas atau dingin.
- Pada tahap lanjut, jaringan ikat di sekitar gigi terpengaruh dan nyeri biasanya muncul pada satu tempat saja.
- Nyeri biasanya bertambah parah pada malam hari.
Pada kondisi peradangan serius, mungkin masih ada gejala lain yang tidak disebutkan, seperti nyeri muncul tiba-tiba disertai gusi bernanah dan pembengkakan jaringan.
Kondisi seperti ini memerlukan diagnosis serta perawatan lanjutan.
Radang pulpa gigi sering kali juga berkaitan dengan beberapa gangguan sistemik (memengaruhi keseluruhan tubuh), seperti:
- demam yang tidak diketahui asalnya,
- pertumbuhan bakteri pada katup jantung dan alat prostetik,
- kelahiran prematur pada anak dengan berat badan rendah, serta
- bertambahnya risiko penyakit jantung koroner dan cerebrovascular.
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jenis pulpitis
Pulpitis dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan seberapa parah tingkat infeksinya. Ini akan menentukan pengobatan yang dibutuhkan.
Berikut adalah jenis pulpitis menurut Canadian Dental Association.
1. Pulpitis reversibel
Pulpitis reversibel adalah peradangan pulpa yang dapat membaik begitu penyebabnya telah ditangani.
Contohnya, jika pulpa gigi meradang karena pembusukan telah mencapai ujung saraf, ini bisa diobati dengan menghilangkan pembusukan dan tambal gigi. Pada tahap ini, pulpa bisa kembali ke kondisi normal.
2. Pulpitis irreversible
Pulpitis irreversible akan membuat seseorang merasakan nyeri pada giginya secara tiba-tiba. Rasa nyeri bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Pada tahap ini, dibutuhkan perawatan yang lebih intens karena peradangan tidak akan sembuh meski penyebabnya telah diatasi.
Pengangkatan jaringan pulpa yang mati sampai pencabutan gigi biasanya menjadi solusi untuk irreversible pulpitis.
Jika didiamkan, infeksi pada pulpa dapat menyebabkan abses (kantong berisi nanah) pada akar gigi. Infeksi pun dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Kapan harus periksa ke dokter?
Anda harus menghubungi dokter jika mengalami gejala peradangan pulpa seperti berikut.
- Nyeri yang tidak hanya terasa pada gigi.
- Nyeri berlangsung konstan dan berdenyut, juga terasa lebih parah saat berbaring.
- Gigi terasa nyeri dan terusuk ketika ada rangsangan panas atau dingin.
- Perubahan warna yang jelas pada gigi.
- Pembengkakan pada gusi atau bagian wajah di dekat gigi yang bermasalah.
Apabila nyeri perlahan mereda tetapi tidak kunjung hilang, Anda mungkin mengalami penyakit gigi kronis.
Salah satu gejalanya yaitu nyeri yang datang tiba-tiba atau tidak kunjung hilang beberapa menit setelah rangsangan dihilangkan.
Penyebab pulpitis
Pulpitis terjadi ketika lapisan enamel dan dentin pelindung pulpa gigi rusak sehingga bakteri masuk ke dalam jaringan pulpa.
Beberapa penyebab peradangan pada pulpa yang paling umum yakni:
- infeksi bakteri,
- cedera saat operasi gigi dan mulut,
- trauma pada gigi, misalnya akibat abrasi gigi atau kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism), serta
- kecacatan bentuk gigi.
Apa yang membuat saya risiko terkena radang pulpa gigi?
Anak-anak dan orang dewasa memiliki risiko lebih tinggi mengalami peradangan pulpa. Namun, semuanya ditentukan oleh kualitas perawatan gigi dan kebiasaan dalam membersihkan mulut.
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko terjadinya pulpitis reversibel maupun irreversible. Beberapa contohnya yaitu kebersihan mulut yang tidak terjaga serta terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula.
Diagnosis pulpitis
Diagnosis dini akan sangat membantu untuk mengetahui tingkat kerusakan gigi dan peradangan. Berikut beberapa cara diagnosis yang kerap digunakan dokter gigi.
1. Tes kepekaan terhadap panas dan dingin
Ini merupakan tes pertama yang biasa disarankan dokter saat seseorang mengeluhkan tentang peradangan pulpa.
Metode ini salah satunya dilakukan dengan menyemprotkan suhu dingin pada area gigi yang sensitif dan meradang selama 5–10 detik.
2. Rontgen gigi
Rontgen gigi digunakan untuk mendeteksi kerusakan yang sudah melibatkan tulang medullary dan kortikal.
Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk memeriksa adanya karies, hasil perbaikan gigi yang buruk, dan perawatan saluran akar yang sudah pernah dilakukan.
3. Tes perkusi gigi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengetuk bagian tertentu pada gigi. Ketika melakukan tes, dokter harus memperhatikan gerakan pasien saat merasakan sakit.
2. Tes palpasi
Palpasi merupakan pemeriksaan dengan cara meraba. Tes ini digunakan untuk mengetahui kondisi gigi akut atau kronis, suhu pada daerah gigi yang sakit, keras atau lunaknya suatu pembengkakan, dan ada atau tidaknya retakan.
2. Tes pulpa elektrik
Pemeriksaan ini menggunakan suatu alat yang menghantarkan arus elektrik dengan frekuensi yang berbeda-beda.
Pengobatan pulpitis
Pengobatan pulpitis biasa dipilih berdasarkan tingkat keparahannya.
Dokter gigi dapat mengangkat karies yang ada, meletakkan pelindung pulpa yang cocok, dan melakukan perbaikan permanen pada gigi.
Pada kasus radang pulpa yang lebih serius, pengobatan mungkin melibatkan perawatan saluran akar gigi atau operasi cabut gigi.
Jika dokter memilih melakukan pencabutan gigi, pastikan Anda mengikuti segala perawatan setelah cabut gigi agar pemulihan berjalan dengan baik.
Pencegahan pulpitis
Gaya hidup sangat berperan dalam mencegah pulpitis dan menjaganya supaya tidak semakin parah. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
- Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari.
- Berkumur dengan obat kumur antiseptik.
- Membersihkan gigi dengan benang gigi (dental flossing).
- Menjaga pola makan sehat, terutama dengan makan makanan yang baik untuk gigi.
Selain itu, lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter gigi. Jika gigi tampak memiliki lubang kecil, dokter dapat langsung menambalnya untuk mengurangi risiko pulpitis.
Semua tentang pulpitis
- Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi akibat penumpukan gigi pada pulpa.
- Pulpitis terbagi menjadi reversible pulpitis dan irreversible pulpitis.
- Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan langkah pencegahan terbaik.