Hello Dok. Saya ingin bertanya. Jadi saya pernah membaca mengenai agama seperti dua sisi mata uang. Bisa membantu penyintas depresi tetapi bisa juga memperburuk.
Orientasi beribadah Intrinsik, menurut psikologi membuat lebih sehat jiwa. Sedangkan yg berorientasi ekstrinsik cenderung tidak sehat jiwa. Selama setahun saya mencoba mempraktikkan, ternyata kesehatan jiwa saya memang sangat baik, meski saya seorang penyintas depresi psikotik.
Tetapi selama 4 bulan, karena keluarga saya cenderung ekstrinsik. Bapak saya penyintas bipolar, yang sholat tarawih pun full satu bulan. Ditambah adik saya yg seorang pegawai pajak, dan kebetulan berhijrah, dan pulang kampung. Membuat saya merasa sendiri dan merasa berbeda. I'm very insecure. Tentang ibadah saya yg tdk sempurna. Meskipun kemajuan saya sbg penyintas sangat pesat.
Saya pun merenung, merasa orientasi ekstrinsik adalah kebenaran, yg saya tinggalkan. Dan itu sudah melekat dari kecil. Akhirnya saya kembali ke ekstrinsi