🔥 Diskusi Menarik

Kesehatan mental seorang anak

Dok gimana caranya untuk mengakhiri tanpa menyadari dan cepat ?

saya sudah cape untuk hidup, saya merasakan hal yang saya hadapi sangat berat. Saya dalam lingkungan keluarga yang tidak cemara . Sewaktu kecil saya sebagai korban KDRT dari orang tua saya dan hingga saya dewasa yang berumur 20 tahun saya masih mempunyai rasa trauma tersebut dan rasa sakit yang amat dalam.

kekerasan yang saya alami saat saya kecil, saya pernah di geret dari ruang tamu hingga teras luar karna saya tidak nurut dengan omongan mereka, saya pernah di injak perutnya karena mreka berantem, saya pernah di dorong dari motor ntah alasannya krna apa, dan kekerasan lainnya.

hingga saat itu saya di titipkan oleh mreka ke keluarga di kampung. Dan saat ini saya merasa cape di hidup saya krna saya tidak pernah di harga in ataupun di banggakan atas prestasi yang telah saya capai, dan beda hal nya dengan kakak saya yang bisa meraih pencapaian nya dan membuat mreka selalu bangga walaupun pencapaian nya hal terkecil, saya merasa hal yang udh membuat beban mreka sedikit tidak berat itu bukan hal yang wah sekali bagi mereka. Dan saya di mata mreka itu adalah seseorang yang selalu serba salah, saya melakukan kesalahan hal yang seperti itu langsung seakan akan itu sangat besar . Sedangkan kakak saya yang melakukan banyak hal kesalahan yang lumayan besar dan sangat besar bagi mreka cuman masalah kecil yang di anggap remeh.

saya juga pernh memikirkan bagaimana caranya saya tidak merasakan hal ini lagi, saya sudah cape di banding bandingkan , di anggap ank yang tidak berguna, saya cape mendengarkan kata kata kasar yang sering mreka lontarkan kepada saya, adik saya ketika mreka emosi.

saya sebagai anak yang merasakan kekerasan sejak dini, tidak akan ingin adik saya merasakan hal yang sama seperti saya di rasakan juga oleh adik saya.

saya cuman ingin mempunyai tempat cerita, rumah yang dimana saya itu bisa di anggap ada dan bangga, saya sudah cape untuk kembali lagi di titik 0 saya.

saya hanya ingin berhenti dari kehidupan ini.

sejak kecil saya tidak pernah mempunyai teman karena mreka melarang saya untuk bergaul dengan lingkungan sekitar, saya berteman dengan siapapun di mata mreka hanya berfikir teman teman saya membawa pengaruh buruk buat kehidupan saya, padahal yang membuat saya seperti ini krna mreka , alesan , penyebanya dan kunci nya hanya mreka

cape dengan semua ini

6
26
9 komen

9 komentar

Saya turut bersimpati dg apa yg kamu alami tapi tlg jgn pernah berpikir utk mengakhiri hidup krn hidup kamu berharga, emg ga mudah utk bisa berpikir jernih dan positif dalam situasi seperti itu tp ttp paksa utk berpikir positif, cari teman atau keluarga yg bs dipercaya utk menceritakan segala keluh kesah agar dapat meringankan beban di hati. Kalau sampai saat ini kamu masih mengalami kekerasan silahkan datang ke kantor polisi utk melaporkannya tapi sebelumnya kumpulkan semua bukti2 kekerasan yg kamu alami utk melengkapi laporan. Ingat tidak seorangpun dimuka bumi ini yg boleh mengalami kekerasan apalagi kekerasan yg dilakukan orang tua terhadap anak krn kewajiban orang tua adalah melindungi dan menyayangi anaknya. Jangan takut untuk bersuara dan membela kehidupan kita sendiri krn tidak pernah ada kekerasan yang dimaklumi apalagi kekerasan orang tua terhadap anak, ajak seseorang yg bs dipercaya utk datang ke unit PPA di kantor polisi terdekat. Jangan pernah membiarkan kekerasan terus menerus terjadi pada diri anda apalagi sudah ada undang-undang yg mengatur ttg kekerasan dalam keluarga/rumah tangga krn hidup anda sangat berharga dan jangan pernah putus asa hrs ttp semangat menjalani hidup serta tidak lupa perbanyak ibadah kepada Allah SWT / Tuhan YME krn hanya kepadaNYA lah kita memohon pertolongan dan perlindungan

6 hari yang lalu
Suka
Balas
1

Halo, dulu saya pernah ada di fase saya selalu bilang "Lebih baik gua mati atau dia yang mati. Kalau gua mati, biar tau rasa mereka ga ada yang nafkahin. Kalau dia yang mati, ya syukurlah, hidup jadi lebih tenang. ". Pernah saking stressnya punya ortu yang punya penyakit mental tapi ga disadari, saya sampai telat mens selama 2 bulan atau lebih. Dan itu pun makin stress karena nyokap notice, karena dia hafalin kapan saya jadwalnya mens kapan belum. Dia bilang saya hamil, dan pas udah mens lagi dia bilang saya udah gugurin. Semuanya mendorong saya buat pengen banget keluar dari rumah, tapi ya ga berani, karena saya masih mikirin, gaji saya pas-pasan, karena harus nafkahin mereka dan bayarin utang-utangnya. Bahkan maksa ambil rumah subsidi atas nama saya. Yang mana, mereka ga punya penghasilan, kecuali dari saya. Akhirnya saya keluar rumah, karena saya menikah. Itu sudah lebih tenang, karena ga harus dengar mereka berantem atau ditudung hamil atau berhubungan sama ayah sendiri. Sampe saya tidurpun dijagain. Padahal hal-hal kayak gitu ga ada sama sekali. Sekarang sudah aman dari tuduhan kayak gitu. Sedikit stress karena mereka sering berkunjung ke rumah, karena suami kabur ga kuat sama mereka. |

Intinya, kalau kamu udah kerja, coba cari kost-kost'an yang murah untuk kamu hidup sendiri. Gausah pedulikan mereka, putus kontak juga gapapa, kalau itu buat kamu damai. Ga harus minta validasi mereka kalau kamu udah achieve ini itu. Diam diam saja dan biarkan kamu menikmati hasil dari kesuksesanmu. Mereka cuma sebatas keluarga yang jadi jalur kamu bisa menikmati dunia ini. Ingat, mereka hanya akan mencari kekuranganmu dari semua achievement yang kamu capai. Dan terus membesarkan masalah kecil yang kamu buat. Kalau kata orang jaman sekarang, toxic.


Sehat selalu ya. Kamu gak sendiri kok. Kamu berhak merasa bahagia dengan adikmu juga tentunya.

1 minggu yang lalu
Suka
Balas

Kenali gejala mental, baca buku dan posisikan kamu ada di bagian yang mana. Dan ingat Cari orang yang kamu anggap bisa mendengarkan. Ketika kamu bercerita dia hanya diam namun memperhatikan. Tentunya sulit sekali mencari orang yg seperti itu. Bisa juga Video motivasi mengenai kesehatan mental. Perbanyak melihat keadaan yang paling menderita di lingkungan sekitar kamu. Bantu mereka sekecil apapun itu. Kamu akan liat betapa berartinya diri kamu buat orang lain. Aku yakin itu

1 minggu yang lalu
Suka
Balas

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga.

Sebaiknya memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.

Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 minggu yang lalu
Suka
Balas

terkadang kita selalu melihat penilaian kita sendiri tanpa melihat penilaian orang lain yang tampak berbeda dengan pandangan kita. saya dulu nakal juga seperti anda kalo cuman di seret dan di injak bagian perut itu hal biasa. bahkan dlu saya di bagian kepala saya di injak, dan beberapa piring kaca pecah setelah di lemparkan ke kepala saya hingga berdarah. saat saya dewasa baru saya sadar untuk apa smua itu dan sekrang saya menjalani hidup ini dengan baik dan lebih bijaksana lagi. tapi jika anda ingin kabur dan mengakhiri semua dengan instan berarti benar anda letak permasalahan anda sendiri.

2 minggu yang lalu
Suka
Balas

jawaban anda bagus dan sangat membantu pecundang diatas. anda yang belum merasakan kekerasan sejak kecil mungkin tidak akan tahu bagaimana melewati neraka itu. saya menjadi keras seperti ini karena didikan yang diberikan kepada saya. dan saya bosan mengeluh dan mencla mencle apalagi di forum online. tinggal jalani aja hidup ini bila dunia yang tidak cocok untuk pecundang diatas maka berubah lah mengikuti dunia.

1 minggu yang lalu
Suka
Balas

Anda hanya butuh cari orang yang bisa mendengarkan anda cerita, ceritakan ke sosok yg anda bisa percaya, ingat jangan juga marah ketika yang mendengarkan memberikan nasihat. abaikan saja nasihatnya. Teruskan saja bercerita. karena mencari seseorang yg mudah mendengarkan itu sulit. kita juga gk bisa menyalahkan orang lain. Jika kamu orang yg RELIGIUS, hanya Tuhan yang bisa mendengarkan dengan baik. Kamu butuh curhat, bisa juga menulis, membuat story, tapi ingat jangan harapkan timbal balik atau views seseorang. jikapun kamu butuh perhatian orang lain. gunakan akun anonim. Saya rasa kamu cerita di komunitas ini juga itu cara sederhana yang efektif

1 minggu yang lalu
Suka
Balas

[mention+id="9977045"+name="Pengen kurus"]

Mohon maaf sebelumnya tetapi menurut saya jawaban anda kurang membantu. Pertama, tidak semua orang mungkin seperti anda. Mengatakan masalah mereka tidak sebanding dengan pengalaman anda tidak akan membantu mereka merasa lebih baik, karena anda terkesan meremehkan masalah mereka. Dipukul atau ditampar tidak penting mana yang lebih parah, dua-duanya tidak patut dilakukan apalagi ke anak. Justru sebaliknya, anda dapat menggunakan apa yang anda alami untuk berempati, mungkin yang mereka butuhkan adalah telinga untuk didengar.

Kedua, mengatakan kekerasan (abuse) mereka lebih sepele daripada anda, anda beresiko membiarkan mereka menerima kekerasan itu padahal itu bisa berakibat fatal.

Ketiga, anda menyebutkan bahwa anda lebih kuat karena kekerasan yang anda alami, tetapi itu kemungkinan bisa menjadi survivorship bias, karena tidak semua orang hidupnya menjadi lebih baik seperti anda.

Terakhir, kalimat anda yang terakhir cenderung victim blaming, dimana anda malah menyalahkan korban kekerasan dan penderitaan yang mereka alami adalah karena salah mereka sendiri. Apa yang anda dan op alami dua-duanya tidak seharusnya dialami oleh siapa pun dan untuk op, saya berharap dan berdoa agar anda dan op dapat terbebas dari kekerasan yang anda alami.

Untuk op, ingatlah bahwa anda berharga, dan sangat berat masalah yang and alami.

Tetap berharap dan berdoa untuk bisa menemukan kehidupan yang lebih baik. Jika anda punya keluarga yang bisa dipercaya, ceritakan kepada mereka masalah dan kekerasan yang anda alami.


Cari bantuan profesional/ psikiater jika memungkinkan.

Saya ada beberapa kontak yang bisa anda hubungi:

Lisa suicide prevention help line: 08113855472

Kementrian kesehatan: 119 (ekstensi 8)


OP, hidup anda dan pribadi anda sangat berharga. Tidak ada yang bisa menggantikan anda, Tuhan membawa kita ke dunia karena setiap kita disayangi dan dihargai. Saya harap anda dapat menemukan sebuah keluarga/ lingkungan yang lebih menyayangi dan menghargai anda apa adanya.



2 minggu yang lalu
Suka
Balas
1

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat menyesal mendengar apa yang Anda alami. Situasi yang Anda hadapi sangat berat dan menyakitkan. Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian, dan ada cara untuk mendapatkan dukungan dan bantuan.
  1. Bicarakan Perasaan Anda: Mencari seseorang yang bisa Anda percayai untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman Anda bisa sangat membantu. Ini bisa berupa teman, anggota keluarga yang Anda percayai, atau seorang profesional seperti psikolog atau konselor.

  2. Dukungan Profesional: Menghubungi seorang profesional kesehatan mental bisa menjadi langkah yang sangat baik. Mereka dapat membantu Anda mengatasi trauma yang Anda alami dan memberikan strategi untuk mengelola perasaan Anda.

  3. Kelompok Dukungan: Mencari kelompok dukungan untuk orang-orang yang telah mengalami kekerasan atau trauma bisa memberikan Anda ruang untuk berbagi pengalaman dan mendengar dari orang lain yang telah melalui hal yang sama.

  4. Aktivitas Positif: Cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang Anda nikmati atau yang dapat meningkatkan suasana hati Anda, seperti olahraga, seni, atau hobi lainnya. Ini bisa membantu mengalihkan pikiran dari perasaan negatif.

  5. Cintai Diri Sendiri: Berlatih untuk mengurangi kritik terhadap diri sendiri. Ingatlah bahwa Anda berharga dan layak mendapatkan cinta dan penghargaan, terlepas dari apa yang orang lain katakan.

  6. Jaga Kesehatan Fisik: Kesehatan mental dan fisik saling terkait. Pastikan Anda cukup tidur, makan dengan baik, dan berolahraga secara teratur.

  7. Jangan Ragu untuk Mencari Bantuan Darurat: Jika Anda merasa sangat tertekan atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, penting untuk segera mencari bantuan. Hubungi layanan darurat atau pergi ke rumah sakit terdekat.

Ingatlah bahwa perjalanan untuk menyembuhkan diri dari trauma memerlukan waktu dan kesabaran. Anda tidak perlu menghadapi ini sendirian. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain atau hal lain yang ingin Anda diskusikan?

2 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan