Depresi

Hai dok

Saya sulit berkomunikasi dengan lawan jenis, saya tidak bisa mengobrol dengan nyaman dengan lawan jenis bahkan dengan ayah atau kakak laki-laki saya. Saya juga tidak punya kepercayaan untuk menjalin hubungan dengan seorang laki-laki. Dulu saya pernah mengalami bully dan pelecehan saat SD, itu membuat saya kurang percaya diri dan sulit berbicara dengan nyaman pada seorang laki-laki. Saya sudah memiliki pacar tapi saya belum bisa mempercayai apakah benar dia menyukai saya dengan tulus ataukah karna dia penasaran dengan saya saja, dan saya selalu bersikap dingin dengannya dan tidak pernah mengungkapkan apa yang saya rasa padanya jika dia tidak bertanya dahulu. Bagaimana cara mengatasinya?

dok saya kalau lagi kesel ke anak suka tidak bisa nahan rasa kesal. itu sebab apa ya? terus apa akan ada dampak terhadap anak ke masa depannya? bagaimana cara penanganannya?

Kenapa ya dok. Saya sangat tidak PD jika tidak mendapat validasi dari ortu. Padahal saya sudah mendapat pelajaran, jika selalu mengejar validasi ortu tdk baik untuk kesehatan mental saya sbg penyintas depresi psikotik. Latar belakang saya sbg sindrome gadis baik. Dan beban masa kecil sbg anak pertama dan anak kades yg hrs jadi panutan. Tidakbisa saya hilangkan. Rasa tidak aman jika beda pendapat ortu. Seolah" Saya seorang anak kecil, yg akan dijewer jika jadi anak tidak baik. Padahal kenyataannya saya sudah dewasa, 32 tahun. Tdk akan ada yg memarahi saya, krn saya bukanlah seorang anak kecil. Sayasudahbanyak perubahan dibanding dulu seoramg people pleaser sejati. Tetapi ada satu masa saya supit lepas tentang people pleaser. Apalagi jika itu berhubungan dg ortu. Bukannya ingin jadi anak durhaka. Saya hy ingin sehat, dan masih berjuang dengan depresi saya.

Ada orang yang tidak mau menikah karena merasa lebih bahagia hidup sendiri dan tidak mau report dengan urusan keluarga. Tapi ada yang ingin menikah karena ingin dinafkahi karena tidak bisa cari nafkah sendiri. Jadi sebenarnya menikah atau tdk itu plus minusnya apa saja? Lalu kalau public figure yg altruisme umumnya tidak berpikir tentang menikah spt paus, Ibu Teresa, dll. Tapi seberapa bahagianya kehidupan mereka krn hrs tdk pernah berhubungan seks atau menikah jikalau ingin jadi biarawati atau pastor? Lalu skripsi thesis saya masuk Indonesia One research di google. Jadi apakah dijadikan referensi bagi orang yang ingin membuat skripsi thesis? Apakah kuliah S-3 itu hrs mandiri dan melakukan penelitian sendiri tdk boleh meniru org lain? Di S-2 kebanyakan paper atau ujian tulis komprehensif jadi tdk bisa nyontek lagi. Kalo di S-1 msh bisa tapi buat skripsi tidak boleh nyontek hrs pemikiran sendiri.

Kenapa dalam pikiran saya selalu ingin membunuh dan menyakiti orang lain ?

permisi, saya remaja yg baru berusia 16 tahun, saya sering merasa tiba tiba takut pada hal yg belum terjadi, saya sering merasa khawatir yg berlebihan pada sesuatu. saya juga tidak bisa mengontrol emosi saya yg selalu tinggi, sehingga membuat saya hampir setiap sedih selalu selfharm yaitu barcode atau menjambak rambut saya sendiri, saya jujur sangat bingung dengan kondisi saya yg seperti ini, kedua lengan saya tidak pernah bersih, slalu saja ada bekas siletan/barcode

Saya berusia 21 tahun dan didiagnosa depresi oleh psikiater. Awalnya saya tidak menyangka depresi karena saya mengalami cemas setiap hari dan sangat susah untuk dikendalikan. Saya pikir saya terserang anxienty karena cemas tersebut. Karena susah tidur saya diresepkan obat tidur oleh dokter. Tetapi saya sering kali bangun tengah malam tanpa alasan atau karena mimpi buruk. Saya sering kali mimpi akan dibunuh, atau dimimpi tersebut saya selalu pada keadaan yang membuat saya cemas dan takut. Apakah kondisi tersebut normal atau bagaimana yah?