Ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak disarankan untuk asal minum obat-obatan. Ini karena apa yang dikonsumsi ibu saat menyusui dapat masuk ke dalam ASI sehingga mengalir ke dalam tubuh bayi. Supaya bisa cepat sembuh dan lancar menyusui si kecil, ibu perlu tahu obat yang aman untuk diminum di masa ini.
Nah, apa saja daftar obat yang aman untuk ibu menyusui? Cari tahu penjelasan lengkapnya, yuk!
Pilihan obat yang aman untuk ibu menyusui
Pemberian ASI eksklusif merupakan hak bagi setiap bayi karena ada beragam manfaat ASI yang bisa diperoleh bayi dan ibunya.
Namun terkadang, ada masalah ibu menyusui dan tantangan menyusui yang mungkin terjadi, salah satunya saat ibu sakit.
Ketika sakit selama masa menyusui, ibu tentu tetap harus minum obat dan istirahat yang cukup guna memulihkan kondisi kesehatannya.
Jangan khawatir untuk minum obat selama menyusui. Tidak ada mitos ibu menyusui yang membenarkan konsumsi obat dilarang selama diminum sesuai aturan dan anjuran yang tepat.
Sayangnya, tidak semua obat boleh diminum oleh ibu menyusui. Melansir dari laman Mayo Clinic, hampir semua obat yang masuk ke dalam tubuh ibu mengalir di darah dan ASI sampai batas tertentu.
Meski sebagian besar kadar obat yang ada di dalam ASI tergolong rendah dan tidak berisiko bagi bayi, ada obat yang bisa memengaruhi ASI bayi.
Itulah mengapa tidak semua obat aman untuk diminum ibu yang sedang menyusui.
Paparan obat yang masuk ke dalam ASI bisa menimbulkan risiko yang lebih buruk bagi bayi prematur, bayi baru lahir, dan bayi dengan kondisi medis tertentu.
Jadi, sebaiknya ketahui obat apa saja yang aman untuk ibu menyusui dalam berbagai kondisi.
1. Dekongestan
Jika ibu menyusui sedang sakit flu dan butuh minum obat, sebagian besar obat flu aman untuk diminum.
Namun, hati-hati saat memilihnya, terutama obat yang dijual bebas tanpa resep dokter. Ada obat flu yang mengandung kombinasi beberapa zat dalam satu kemasannya.
Obat flu kombinasi inilah yang harus dihindari karena mungkin ada kandungan dalam obat tersebut yang tidak aman untuk ibu menyusui.
Sebaiknya, pilihlah obat flu dan pilek yang hanya mengandung satu bahan aktif untuk ibu menyusui, salah satunya dekongestan.
Obat dekongestan digunakan untuk melegakan hidung tersumbat karena flu dan pilek. Namun, teliti lagi kandungan zat obatnya.
Ini karena di pasaran tak jarang dijual obat dengan kandungan yang berisiko mengganggu produksi ASI ibu menyusui, seperti obat pseudoephedrin atau phenylephrine.
Jadi, ibu menyusui perlu berhati-hati dan lebih teliti sebelum minum obat.
Meski begitu, obat flu dan pilek yang mengandung dekongestan aman diminum untuk ibu menyusui.
Dengan catatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter mengenai konsumsi obat dekongestan untuk ibu menyusui dan minum sesuatu aturannya.
Anda dapat beralih ke dekongestan semprot sebagai alternatif lain. Hindari menggunakan obat dalam jangka waktu yang terlalu lama dengan dosis berlebihan.
Gunakan dosis sesuai aturan pakai selama Anda menyusui.
2. Antihistamin
Gejala flu mungkin bisa disebabkan oleh reaksi alergi. Maka, ibu menyusui memerlukan obat flu yang juga mengandung antihistamin.
Obat antihistamin masuk dalam daftar obat flu yang aman buat ibu menyusui. Anda dapat memilih antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk, seperti loratadine and fexofenadine.
3. Obat antivirus
Obat flu lainnya yang aman untuk ibu menyusui yakni antivirus.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), obat ini tergolong aman bagi ibu menyusui asalkan diminum sesuai anjuran.
Namun, penting dipahami bahwa obat antivirus untuk mengatasi flu tidak boleh diminum sembarangan oleh ibu menyusui.
Pasalnya, obat flu untuk ibu menyusui ini harus ditebus pakai resep dokter.
Jadi, obat flu yang tergolong aman untuk ibu menyusui ini tidak dijual bebas di toko obat atau apotek.
Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan obat flu ini selama masa menyusui.
4. Paracetamol atau acetaminophen
Obat flu dan pilek dengan kandungan paracetamol atau acetaminophen juga masuk dalam daftar obat yang aman buat ibu menyusui.
Ibu menyusui juga bisa minum obat paracetamol untuk meredakan sakit gigi.
Menurut NHS, obat flu dan sakit gigi ini aman dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Obat dengan kandungan paracetamol atau acetaminophen dinilai aman untuk ibu menyusui karena karena tidak mengganggu produksi ASI.
Efek yang diberikan dari obat dengan kandungan paracetamol atau acetaminophen kepada bayi pun tidak begitu kuat.
Jika ibu menyusui juga minum obat flu lainnya, pastikan bahwa obat yang diminum tidak mengandung campuran paracetamol lagi karena dapat menggandakan dosis obat.
Alih-alih cepat sembuh, obat yang diminum melebih dosis yang disarankan justru dapat memicu masalah serius, sepeti gagal ginjal.
Jadi sebaiknya, baca dengan teliti tabel komposisi setiap obat flu dan pilek yang aman untuk ibu menyusui.
Menariknya lagi, paracetamol atau acetaminophen tidak hanya mampu mengobati sakit gigi, tapi juga sakit kepala dan demam.
Ya, paracetamol adalah salah satu pilihan obat sakit kepala untuk ibu menyusui yang aman.
Paracetamol bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu hormon yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit di dalam tubuh.
Paracetamol termasuk ke dalam kelas obat analgesik yang biasanya digunakan untuk meredakan sakit kepala ringan hingga sedang.
Selalu konsultasikan dengan apoteker atau dokter agar obat paracetamol yang Anda minum tidak dikombinasikan dengan obat lain.
5. Ibuprofen
Sakit gigi di masa menyusui tentu terasa tidak nyaman. Di samping harus menahan nyeri pada gigi, Anda masih harus menjalani aktivitas lainnya dalam mengurus si kecil.
Ada berbagai macam pilihan obat sakit gigi untuk ibu menyusui, meliputi ibuprofen dan acetaminophen.
Ibuprofen adalah obat golongan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID). Ibuprofen memiliki berbagai fungsi, salah satunya dapat membantu meredakan nyeri akibat sakit gigi.
Itu sebabnya, obat ibuprofen bisa menjadi pilihan untuk mengobati sakit gigi pada ibu menyusui karena tidak berisiko membahayakan bayi.
Selain itu, ibuprofen juga merupakan obat yang bisa digunakan untuk meredakan sakit kepala, demam, dan pilek yang disebabkan oleh infeksi sinus saat ibu menyusui.
Ibuprofen biasanya digunakan untuk meredakan rasa sakit kepala yang tergolong ringan hingga sedang.
Ibuprofen juga umum digunakan untuk mengatasi sakit kepala tegang dan migrain pada ibu menyusui.
Obat sakit kepala ini dianggap aman dan bahkan disebut-sebut sebagai pilihan terbaik untuk ibu menyusui.
Dianggap demikian karena zat dari obat ibuprofen yang masuk ke dalam ASI tidak tidak terlalu banyak bahkan hampir tidak terdeteksi.
Namun, ibuprofen dilarang bagi ibu menyusui bila memiliki kondisi lain seperti asma dan maag.
Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum minum obat ibuprofen untuk ibu menyusui.
Jangan lupa, pastikan Anda mematuhi aturan minum dan anjuran dosis penggunaan obat.
Jika ibuprofen dan paracetamol merupakan obat sakit kepala yang aman untuk ibu menyusui, ada jenis obat lain yang tidak disarankan yakni aspirin.
Meski cukup ampuh mengobati sakit kepala, aspirin tidak disarankan untuk ibu menyusui. Aspirin dapat masuk ke dalam ASI dan mungkin membahayakan bayi.
6. Dextromethorphan
Ibu menyusui masih dapat menyembuhkan penyakit batuk menggunakan obat batuk tanpa resep atau over-the-counter (OTC).
Namun, penggunaan obat batuk untuk ibu menyusui ini tetap harus dikonfirmasi keamanannya kepada dokter terlebih dahulu.
Ibu menyusui bisa mengonsumsi obat dextromethorphan yang tergolong aman untuk meredakan batuk.
Obat dextromethorphan bekerja dengan cara mengurangi frekuensi batuk, khususnya jenis batuk kering.
Obat dextromethorphan ampuh meredakan batuk kering yang disebabkan oleh kondisi post-nasal drip.
Post-nasal drip adalah saat sistem pernapasan di bagian atas, yaitu hidung, memproduksi lendir berlebih sehingga masuk ke tenggorokan bagian belakang dan menimbulkan batuk.
Akan tetapi, obat dextromethorphan tidak direkomendasikan bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit asma, bronkitis, diabetes, dan penyakit diabetes.
Jika diminum dalam kondisi tersebut, obat dextromethorphan dapat memperburuk kesehatan Anda.
7. Lozenges
Obat batuk lain yang aman dikonsumsi ibu menyusui yakni lozenges. Jenis obat batuk ini kandungannya tidak mudah larut ke dalam ASI.
Obat batuk jenis lozenges yang mengandung zat antibakteri atau benzydamine dapat meredakan rasa nyeri pada tenggorokan yang kering akibat batuk.
Bahkan, lozenges juga bisa membantu memulihkan nyeri dan rasa tidak nyaman di tenggorokan akibat adanya radang tenggorokan.
Ya, lagi-lagi, ibu menyusui tetap perlu minum obat untuk mengatasi keluhan terkait kesehatan, termasuk saat mengalami radang tenggorokan.
Atas dasar inilah lozenges dinilai sebagai obat yang aman ibu menyusui minum saat sedang batuk dan sakit tenggorokan.
8. Oralit
Diare adalah gangguan pencernaan dengan banyak penyebab. Umumnya, gangguan pencernaan ini disebabkan oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri penyebab diare seperti E. colli.
Maka sebelum bertambah parah, segera obati diare dengan cara yang tepat, misalnya dengan minum obat oralit yang aman untuk ibu menyusui.
Oralit adalah obat pertolongan pertama yang aman untuk mengatasi diare pada ibu hamil.
Oralit tersedia dalam sediaan serbuk yang harus dilarutkan dengan air matang atau dalam sediaan obat cair siap minum.
Larutan ini terbuat dari campuran garam, gula, dan air yang mengandung senyawa natrium klorida (NaCl), kalium klorida (CaCl2), glukosa anhidrat, dan natrium bikarbonat.
Obat ini bekerja mengisi ulang cairan dan kandungan elektrolit serta mineral dalam tubuh yang hilang akibat diare.
Oralit akan mengembalikan kadar cairan tubuh dalam 8-12 jam setelah dikonsumsi. Selain bisa dibeli di apotek, obat diare untuk ibu menyusui ini juga bisa Anda buat sendiri.
Caranya dengan melarutkan 6 sendok teh gula pasir dan 1/2 sdt garam dalam 1 liter air. Aduk merata, dan minum segelas tiap 4-6 jam sekali.
9. Loperamide
Loperamide adalah obat diare generik yang memperlambat gerak usus agar menghasilkan bentuk feses yang lebih padat.
Loperamide merupakan salah satu obat diare yang aman untuk ibu menyusui.
Ini karena hanya sedikit kadar obat loperamide yang bisa masuk ke dalam ASI sehingga tidak berisiko membahayakan bayi.
Namun, ibu menyusui konsultasi ke dokter lebih dulu agar tahu berapa dosis obat diare ini yang tepat untuk kondisinya.
Jika konsumsi obat loperamide lebih dari 2 hari, memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah, dan bayi prematur, sebaiknya juga bicarakan dengan dokter.
Jangan minum obat melebihi dosis karena berisiko memicu masalah jantung berupa aritmia.
Selain itu, obat diare ini juga bisa menimbulkan efek samping melemahkan untuk ibu menyusui, seperti pusing, sakit kepala, sulit fokus, dan mual-muntah.
10. Antasida
Sama halnya dengan berbagai kondisi medis yang ibu alami selama menyusui, maag yang kambuh tiba-tiba juga perlu diobati segera.
Obat maag yang bisa menjadi pilihan untuk ibu menyusui yakni antasida. Antasida adalah obat maag yang bekerja dengan cara menetralkan kadar asam di dalam tubuh.
Obat antasida biasanya bisa Anda peroleh dengan bebas di apotek atau toko obat.
Obat antasida pada dasarnya aman diminum oleh ibu menyusui untuk membantu meredakan gejala maag yang muncul.
Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk tetap berkonsultasi dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu.
11. H-2 receptor blockers
H-2 receptor blockers adalah obat yang mampu menghambat produksi asam di dalam lambung agar jumlahnya tidak meningkat.
Obat h-2 receptor blockers bisa didapatkan dengan bebas di apotek maupun melalui resep dokter.
Penggunaan obat untuk mengatasi maag yakni h-2 receptor blockers pada ibu menyusui diyakini tidak menimbulkan risiko dan efek samping bagi bayi.
Namun lagi-lagi, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter perlu dilakukan guna memastikan keamanan penggunaan obat ini untuk meredakan maag pada ibu menyusui.
Selama masa menyusui, Anda bisa rutin menggunakan pompa ASI untuk membantu meningkatkan produksi ASI.
Jangan lupa terapkan cara menyimpan ASI yang tepat agar awet untuk rutin diberikan ASI sesuai jadwal menyusui bayi.
[embed-health-tool-vaccination-tool]