Fimbriae merupakan salah satu jaringan dalam sistem reproduksi wanita. Bagian dari tuba falopi ini memiliki struktur berbentuk seperti rambut yang berperan penting dalam menangkap sel telur setelah ovulasi dan memandunya masuk ke tuba falopi.
Apa itu fimbriae dan fungsinya?
Fimbriae adalah bagian dari tuba falopi yang berbentuk seperti rumbai atau berbentuk jari-jari yang terletak di dekat ovarium.
Struktur jaringan ini memiliki panjang yang bervariasi dan terdiri dari jaringan yang fleksibel dan bersilia (rambut-rambut kecil).
Pada sistem reproduksi wanita, setiap bulan fimbriae akan menangkap sel telur yang dilepaskan salah satu ovarium selama ovulasi.
Struktur seperti rambut kecil yang melapisi fimbria yang disebut silia akan berdetak cepat ke arah rahim. Gerakan berdetak ini menyapu sel telur ke tuba falopi, tempat sel telur dapat dibuahi oleh sperma.
Begitu sel telur berada di dalam tuba falopi, sel telur siap dibuahi jika Anda berhubungan intim dan sperma mencapainya.
Fimbriae hanyalah sebagian kecil dari tuba falopi, tetapi memainkan peran penting dalam pembuahan.
Jadi, fungsi fimbriae pada sistem reproduksi wanita yaitu memungkinkan ovarium dan tuba falopi bekerja secara sinkron.
Di mana letak fimbria?

Dalam tubuh wanita terdapat dua tuba falopi, satu di sisi kanan dan lainnya di sisi kiri.
Tuba falopi memiliki empat bagian, yaitu intramural (bagian tuba yang paling dekat dengan rahim), isthmus, ampulla, dan infundibulum (bagian tuba yang paling dengan dengan ovarium).
Nah, fimbria adalah bagian terluar dari infundibulum. Setiap tuba falopi memanjang dari rahim dan berakhir dengan fimbria, di dekat ovarium.
Saat tidak berovulasi, fimbria berada lebih jauh dari ovarium dibandingkan saat wanita sedang ovulasi.
Saat wanita siap melepaskan sel telur, fimbria bergerak lebih dekat ke tuba falopi sehingga dapat dengan mudah menangkap sel telur dan dengan lembut menyapunya ke tuba falopi.
Kondisi yang mengganggu proses kerja fimbriae
Fimbria yang mengalami gangguan bisa berpotensi pada kemandulan. Pasalnya, tanpa kemampuan untuk bergerak bebas, fimbriae tidak dapat mendorong sel telur ke tuba falopi.
Jika jaringan ini tidak dapat terbuka, tuba falopi akan tersumbat sehingga sel telur tidak dapat melewati tuba falopi lalu dibuahi oleh sperma.
Berikut ini beberapa kondisi yang dapat mengganggu kerja fimbriae dan berhubungan dengan fertilitas.
1. Salpingitis
Salpingitis adalah peradangan pada tuba falopi, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri penyebab umumnya adalah klamidia dan gonore, tetapi bisa juga akibat infeksi lainnya.
Jika tidak ditangani, salpingitis bisa menyebabkan kerusakan tuba falopi, meningkatkan risiko infertilitas, kehamilan ektopik, atau pembentukan hydrosalpinx.
2. Pysalping
Pyosalping adalah kondisi di mana terdapat penumpukan nanah di dalam tuba falopi akibat infeksi, biasanya karena Penyakit Radang Panggul (PID).
Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri panggul, demam, dan infertilitas jika tidak ditangani dengan baik.
3. Hidrosalping
Hydrosalping adalah kondisi di mana tuba falopi tersumbat dan terisi cairan akibat infeksi atau peradangan sebelumnya, seperti akibat PID, endometriosis, atau operasi panggul.
Cairan ini bisa mengganggu proses pembuahan dan meningkatkan risiko infertilitas atau kehamilan ektopik.
4. Kanker ovarium
Sebagian besar kanker ovarium jenis high-grade serous carcinoma (HGSC) sebenarnya tidak berasal langsung dari ovarium, tetapi dari tuba falopi, khususnya di area fimbriae.
Hal ini tertulis dalam salah satu penelitian dalam jurnal Clinical Obstetrics and Gynecology.
Fimbriae sering terpapar cairan peritoneal (cairan di rongga perut) dan mengalami stres akibat ovulasi berulang, sel-sel di fimbriae bisa mengalami mutasi dan berubah menjadi sel kanker.
Cara menjaga kesehatan fimbriae

Menjaga kesehatan fimbriae berarti juga menjaga kesehatan tuba falopi dan sistem reproduksi secara keseluruhan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan.
- Mencegah infeksi menular seksual. Fimbriae dapat mengalami kerusakan akibat infeksi, terutama oleh klamidia atau gonore. Untuk mencegahnya, sebaiknya hindari berganti-ganti pasangan seksual dan gunakan kondom saat berhubungan intim.
- Menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi. Hindari membilas vagina dengan cairan pembersih karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik. Gunakan pakaian dalam berbahan katun agar area vagina tetap kering dan tidak lembap.
- Terapkan pola hidup sehat untuk menjaga kesuburan. Konsumsi makanan sehat, hindari merokok dan alkohol, serta lakukan olahraga secara rutin untuk menjaga berat badan ideal dan keseimbangan hormon.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara rutin. Jika mengalami gejala seperti nyeri panggul, keputihan abnormal, atau menstruasi tidak teratur, segera konsultasikan dengan dokter.
Demikian informasi tentang fimbriae. Dengan mengetahui fungsi dan perannya, Anda bisa lebih memahami pentingnya kesehatan sistem reproduksi wanita.
Jika Anda memiliki risiko tinggi terhadap gangguan tuba falopi atau kanker ovarium, berkonsultasilah dengan dokter untuk langkah pencegahan yang tepat.
Rangkuman
- Fimbriae adalah bagian dari tuba falopi yang berbentuk seperti rumbai atau jari-jari di dekat ovarium.
- Struktur ini berperan penting dalam menangkap sel telur setelah ovulasi dan memandunya masuk ke tuba falopi agar dapat dibuahi oleh sperma.
- Fimbriae memungkinkan ovarium dan tuba falopi bekerja secara sinkron, terutama saat ovulasi, di mana fimbriae bergerak lebih dekat untuk menangkap sel telur.
- Jika terjadi gangguan pada fimbriae, seperti salpingitis (peradangan tuba falopi), pyosalping (penumpukan nanah), hidrosalping (penyumbatan cairan), atau bahkan kanker ovarium yang berasal dari sel-sel fimbriae yang bermutasi, proses reproduksi dapat terganggu dan meningkatkan risiko infertilitas.
[embed-health-tool-ovulation]