backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Berbagai Jenis dan Fungsi Hormon Reproduksi pada Wanita

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Mengenal Berbagai Jenis dan Fungsi Hormon Reproduksi pada Wanita

    Hormon memegang peran penting dalam setiap fungsi tubuh, termasuk sistem reproduksi wanita. Peran hormon dalam proses reproduksi wanita meliputi menstruasi, hubungan seks, ovulasi, kehamilan, melahirkan, hingga menyusui. Nah, untuk mengontrol fungsi-fungsi tersebut, setiap wanita memiliki beberapa jenis hormon. Setiap jenis hormon ini mempunyai fungsinya masing-masing.

    Apa itu hormon reproduksi wanita?

    Hormon adalah bahan kimia yang membantu mengoordinasikan seluruh fungsi dalam tubuh Anda.

    Bahan kimia ini diproduksi oleh kelenjar endokrin serta berperan membawa pesan melalui darah ke organ, kulit, otot, dan jaringan lainnya.

    Pesan ini memberi tahu pada organ atau jaringan tubuh mengenai apa yang harus dilakukan.

    Sebagaimana namanya, hormon reproduksi wanita adalah bahan kimia yang berperan penting dalam sistem reproduksi wanita.

    Hormon reproduksi ini diproduksi oleh kelenjar adrenal dan gonad. Pada wanita, gonad berarti ovarium yang juga berperan dalam membuat sel telur.

    Ovarium mulai memproduksi hormon reproduksi sejak awal masa pubertas atau remaja.

    Saat awal pubertas, kelenjar pituitari (hipofisis) di bagian otak mulai membuat hormon yang merangsang ovarium untuk menghasilkan hormon reproduksi.

    Selanjutnya, menjelang akhir pubertas, anak perempuan mulai melepaskan sel telur sebagai bagian dari periode bulanan atau yang disebut dengan siklus menstruasi.

    Pada masa inilah, seorang gadis berkembang menjadi wanita dewasa secara seksual.

    Selain pada menstruasi, hormon reproduksi wanita juga berperan dalam fungsi tubuh wanita lainnya, termasuk perkembangan seksual, hasrat seksual, kehamilan, melahirkan, hingga menyusui.

    Apa saja jenis dan fungsi hormon reproduksi pada wanita?

    hormon testosteron pada wanita

    Sebagaimana penjelasan sebelumnya, wanita memiliki beberapa hormon yang berperan dalam sistem reproduksinya.

    Berikut adalah berbagai jenis hormon terkait reproduksi pada wanita dengan fungsi yang berbeda-beda:

    1. Estrogen

    Estrogen adalah satu dari dua hormon utama pada wanita yang diproduksi di ovarium. Namun, kelenjar adrenal dan sel-sel lemak pun memproduksi hormon ini meski dalam jumlah kecil.

    Pada masa kehamilan, plasenta juga memproduksi hormon ini untuk membantu menjaga kesehatan ibu hamil.

    Hormon estrogen berperan penting dalam membentuk fisik seorang gadis pada masa pubertas, seperti pertumbuhan payudara, serta memulai dan mengontrol siklus menstruasi.

    Selain itu, hormon ini punya fungsi penting dalam proses persalinan, membantu menjaga kadar kolesterol, serta kesehatan tulang, otak, jantung, kulit, dan jaringan lainnya.

    Kadar estrogen berubah-ubah sepanjang bulan. Tingkat estrogen yang rendah biasanya terjadi pada wanita menopause, tetapi kondisi medis lainnya juga bisa menimbulkan kondisi ini.

    Sementara kelebihan kadar estrogen biasanya terjadi karena ada masalah pada menstruasi, kelebihan berat badan, atau kondisi medis lainnya.

    2. Progesteron

    Progesteron adalah jenis hormon utama wanita lainnya. Sama seperti estrogen, progesteron diproduksi oleh kelenjar adrenal dan ovarium, tepatnya di korpus luteum.

    Saat hamil, plasenta juga memproduksi hormon ini. Hormon progesteron berperan dalam siklus menstruasi dan proses pembuahan.

    Pada pembuahan, hormon ini membantu mempersiapkan endometrium (dinding rahim) untuk menerima dan mengembangkan sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.

    Ketika kehamilan terjadi, progesteron juga bekerja untuk menjaga kehamilan serta mendorong kelenjar penghasil susu untuk memproduksi ASI.

    Hormone Health Network menyebutkan bahwa wanita yang memiliki kadar progesteron rendah akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau sulit untuk hamil.

    Adapun wanita dengan kadar progesteron rendah dan berhasil hamil, berisiko tinggi mengalami keguguran atau kelahiran prematur.

    3. Testosteron

    Testosteron mungkin identik dengan hormon pada pria. Namun nyatanya, ovarium dan kelenjar adrenal wanita pun memproduksi hormon testosteron meski dalam jumlah kecil.

    Seperti yang dimiliki pria, hormon testosteron pada wanita pun memiliki fungsi penting dalam reproduksi wanita.

    Fungsi ini terkait mengontrol naik dan turunnya hasrat seksual serta menjaga ovarium agar berfungsi sebagaimana mestinya.

    Tak hanya itu, testosteron juga memainkan peran penting pada kesehatan tulang wanita.

    4. Oksitosin

    Jenis hormon pada wanita lainnya adalah oksitosin. Hormon ini diproduksi oleh bagian otak hipotalamus dan kelenjar hipofisis.

    Pada wanita, hormon oksitosin berperan penting dalam proses persalinan. Hormon ini merangsang otot-otot rahim untuk berkontraksi sebagai tanda mulainya persalinan.

    Setelah bayi lahir, oksitosin berperan dalam proses laktasi. Pada proses laktasi, hormon oksitosin berperan dalam memproduksi ASI dan mengalirkan ASI ke payudara.

    Saat bayi mengisap payudara ibu, hormon oksitosin menyebabkan ASI keluar sehingga bayi dapat menyusu dengan mudah.

    Begitu bayi berhenti menyusu, produksi hormon oksitosin berhenti dan kemudian dilepas kembali pada waktu menyusu berikutnya.

    5. Luteinizing hormone (LH)

    Luteinizing hormone (LH) adalah hormon yang diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar hipofisis.

    Hormon ini berperan dalam mengontrol fungsi gonad yang meliputi ovarium pada wanita atau testis pada pria.

    Pada wanita, hormon LH membantu mengontrol siklus menstruasi. Hormon ini juga berperan dalam ovulasi, yaitu memicu pelepasan sel telur dari ovarium.

    Jika terjadi pembuahan, hormon LH akan merangsang korpus luteum untuk menghasilkan progesteron guna mempertahankan kehamilan.

    Seseorang yang memiliki kadar hormon LH berlebih umumnya terkait dengan kondisi infertilitas.

    Pada wanita, kadar LH yang terlalu tinggi sering terkait dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

    Namun, kondisi genetik tertentu, seperti sindrom Turner atau sindrom Klinefelter, juga bisa menyebabkan kadar LH yang tinggi.

    6. Follicle-stimulating hormone (FSH)

    Hormon yang berperan dalam sistem reproduksi wanita lainnya adalah follicle-stimulating hormone (FSH). Hormon LH dan FSH sama-sama diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak.

    Mirip dengan LH, fungsi hormon FSH pada wanita adalah membantu mengontrol siklus menstruasi dan berperan dalam proses ovulasi.

    Hormon ini merangsang perkembangan folikel ovarium yang matang dan mengontrol produksi sel telur pada wanita.

    Kadar hormon FSH berubah sepanjang siklus menstruasi. Tingkat tertinggi dari hormon ini terjadi tepat sebelum ovulasi atau ketika sel telur dilepaskan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan