backup og meta

Abses Ginjal

Abses Ginjal

Definisi

Apa itu abses ginjal?

Abses ginjal adalah jenis penyakit ginjal berupa sekumpulan nanah yang mengkristal seperti batu kerikil di sekitar ginjal. Nanah ini muncul akibat infeksi jaringan lunak di sekitar ginjal atau infeksi jaringan ginjal periferal. 

Kondisi ini adalah penyakit langka dan disebabkan oleh trauma dan infeksi yang berhubungan dengan batu ginjal. 

Abses renal dibagi menjadi dua jenis, yaitu abses mikroskopik dan makroskopik. Abses mikroskopik adalah nanah yang menempel di jaringan renal. Jenis yang satu ini biasanya cukup langka dan dapat berujung pada gagal ginjal

Sementara itu, abses makroskopik adalah kumpulan nanah yang terlihat di jaringan renal. Penyakit ini biasanya disertai dengan infeksi ginjal akut (pielonefritis) dan menyebabkan vasospasme serta peradangan ginjal. 

Seberapa umum kondisi ini?

Penyakit abses ginjal dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia dan jenis kelamin. Meski begitu, penyandang diabetes lebih berisiko dan menempati sepertiga dari keseluruhan kasus. 

Kondisi ini sebenarnya bisa ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Selalu diskusikan dengan dokter urologi untuk mengetahui informasi lebih lanjut. 

Tanda-Tanda dan Gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejalanya?

Beberapa tanda dan gejala dari abses ginjal yaitu:

  • demam,
  • tubuh gemetar dan menggigil,
  • sakit perut,
  • berat badan turun,
  • nyeri saat buang air kecil,
  • kencing berdarah (hematuria), serta
  • lebih sering berkeringat.

Kapan saya harus ke dokter?

Diagnosis dan perawatan dini dapat mencegah penyakit ini salah satunya dengan diet gagal ginjal. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter begitu mengalami beberapa gejala penyakit ginjal di atas. 

Apabila Anda memiliki tanda atau gejala yang tidak disebutkan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Penyebab

Apa penyebab abses ginjal?

Umumnya, abses ginjal disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi ginjal. Bakteri ini masuk melalui darah atau urine yang kembali ke ginjal. Setelah masuk di ginjal, bakteri pun menyebar ke jaringan sekitarnya. 

Kondisi ini bukan penyakit umum, melainkan terjadi akibat kondisi kesehatan lainnya, yaitu:

  • infeksi saluran kemih (ISK),
  • bakteremia, yaitu penyebaran bakteri melalui darah,
  • infeksi mycoplasma,
  • batu saluran kemih menyebabkan kerusakan pada ureter yang disertai dengan infeksi,
  • peradangan ginjal menyebabkan infeksi pada ginjal yang dapat membentuk nanah, serta
  • vesicoureteral reflux, aliran urine kembali ke ginjal dari kandung kemih.

Pada beberapa kasus, penyakit ini disebabkan oleh infeksi di bagian tubuh lainnya. Sebagai contoh, abses pada kulit yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat suntik dapat membentuk nanah di ginjal. 

Faktor pemicu

Apa yang meningkatkan risiko saya mengalami kondisi ini?

Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena abses ginjal, yaitu:

  • diabetes,
  • kehamilan,
  • pasien berusia di atas 65 tahun,
  • penyakit autoimun, dan
  • batu ginjal.

Daftar Pantangan Pasien Sakit Ginjal yang Perlu Dihindari

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana penyakit ini didiagnosis?

Jika dokter mencurigai Anda mengalami abses ginjal, biasanya akan dilakukan tes fisik terlebih dahulu. Kemudian, Anda akan diminta untuk menjalani pemeriksaan ginjal untuk menentukan pilihan pengobatan sebagai berikut.

  • Tes urine untuk menemukan protein, darah, atau bakteri dalam urine
  • Tes darah untuk melihat jumlah hemoglobin, sel darah putih, dan lainnya
  • Rontgen jika di sekitar ginjal terdapat jumlah nanah cukup banyak
  • Ultrasonik untuk melihat ukuran ginjal, apakah normal atau tidak
  • CT scan dan MRI untuk membedakan abses di dalam ginjal dengan di luar ginjal

Apa saja cara mengobati abses ginjal?

Setelah hasil pemeriksaan sudah keluar, pengobatan penyakit ginjal ini bergantung pada ukuran dan kondisi abses. Berikut beberapa pilihan perawatan yang akan Anda terima.

Antibiotik

Salah satu cara mengobati abses ginjal adalah memakai antibiotik, baik dalam bentuk oral maupun suntikan. Antibiotik lebih sering diberikan langsung ke darah melalui IV (intravena).

Lama obat yang akan digunakan tergantung pada kondisi kesehatan dan bakteri yang ada di urine Anda. Jika gejala infeksi ginjal sudah mulai membaik, Anda mungkin tetap memerlukan antibiotik dalam jangka waktu seminggu. 

Selalu ikuti instruksi pemakaian obat dari dokter dan habiskan antibiotik yang diberikan agar infeksi benar-benar hilang. 

Abses ginjal diobati dengan antibiotik yang diberikan melalui darah melalui IV (“intravena”) dan / atau dengan mengeluarkan nanah dari abses.

Mengeluarkan nanah dari abses

Selain pemberian antibiotik, abses ginjal juga dapat diatasi dengan mengeluarkan nanah dari jaringan di sekitar ginjal. 

Metode ini biasanya menggunakan bantuan kateter urine yang dimasukkan lewat jarum di kulit di atas ginjal. Kemudian, dokter akan melihat apakah jarum sudah ada di ginjal atau belum dengan sinar X-ray. 

Meski menjadi pengobatan yang sering digunakan, beberapa tahun belakangan ini antibiotik dinilai lebih efektif, terutama ketika penyakit dideteksi sejak awal. 

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hartung, M.P & Jeremy Jones. (n.a). Renal Abscess. Radiopaedia. Retrieved 18 September 2020, from https://radiopaedia.org/articles/renal-abscess 

What is kidney (renal) abscess?. (n.a). Urology Care Foundation. Retrieved 18 September 2020, from https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/kidney-(renal)-abscess 

Shah, S.M. (2019). Perirenal Abscess. Medline Plus. Retrieved 18 September 2020, from https://medlineplus.gov/ency/article/001274.htm

Picture designed by Freepik. Retrieved 25 September 2020.

Versi Terbaru

16/11/2020

Ditulis oleh Rena Widyawinata

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Pielonefritis (Infeksi Ginjal)

Ensefalopati Uremikum


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Rena Widyawinata · Tanggal diperbarui 16/11/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan