Penggunaan kateter disarankan kurang dari 30 hari. Kateter ini dipasangkan ke kandung kemih melalui uretra atau lubang kecil pada perut.
Ujung kateter dilengkapi sebuah balon kecil yang akan mengembang di dalam saluran kemih. Balon ini berfungsi menjaga posisi selang agar tidak bergeser.
2. Kateter kondom (kateter eksternal)
Pemasangan kateter jenis ini diperuntukkan bagi pria yang tidak punya masalah aliran urine, tapi belum mampu buang air kecil dengan normal akibat gangguan pada kondisi fisik atau mental.
Seperti namanya, kateter urine ini dipasang di luar tubuh dan berbentuk seperti kondom untuk menutupi kepala penis pasien.
Kateter kondom perlu diganti setiap hari bila tidak didesain untuk penggunaan jangka panjang.
Dibandingkan dengan indwelling catheter, kateter kondom lebih nyaman dan memiliki risiko infeksi yang lebih kecil.
Namun, pemakaian kateter ini dapat meningkatkan risiko iritasi kulit karena sering dilepas dan dipasang kembali.
3. Kateter intermiten (jangka pendek)
Kateter intermiten diperuntukkan bagi pasien yang belum mampu buang air kecil untuk sementara karena operasi.
Begitu kandung kemih dan saluran kemih kembali berfungsi normal, kateter urine akan dilepas.
Alat ini dapat dipasang sendiri di rumah atau dengan bantuan perawat. Selang dipasang melalui sayatan kecil pada uretra atau lubang kecil yang dibuat di bawah perut.
Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memahami cara memasangnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar