2. Penggunaan obat pengencer darah
Berbagai obat pengencer darah, seperti aspirin, warfarin, clopidogrel bisulfate, dan obat anti-inflamasi nonsteroid ternyata juga dapat menjadi penyebab sering mimisan.
Obat pengencer darah akan mengubah kemampuan darah untuk menggumpal dan juga membeku. Akibatnya, perdarahan di hidung tidak dapat terhindarkan dan sulit dihentikan, karena itu terjadilah mimisan.
Obat-obatan tersebut biasanya digunakan untuk kondisi penyakit yang berisiko menyebabkan pembekuan darah serta kondisi jantung tertentu, misalnya fibrilasi atrium.
3. Mengalami cedera pada hidung

Cedera pada hidung yang tidak disengaja juga dapat membuat pembuluh darah di lubang hidung rusak hingga akhirnya berdarah.
Kondisi ini biasanya umum ditemukan sebagai penyebab mimisan pada anak yang terjadi secara tiba-tiba. Anak-anak cenderung sering menggaruk atau menggosok hidungnya. Ditambah lagi, pembuluh darah di area hidung anak masih lemah, sehingga berpotensi mengalami mimisan ketika terjadi benturan keras atau terkena pukulan yang cukup keras.
Orang dewasa juga berisiko mengalami cedera yang dapat mengakibatkan mimisan, misalnya setelah terbentur atau terpukul benda keras. Namun, pembuluh darah di hidung orang dewasa bisa dibilang lebih kuat atau normal, sehingga jarang sekali mengalami mimisan setelah menggaruk atau menggesek hidung.
4. Sering mengorek lubang hidung
Siapa di sini yang masih memelihara kebiasaan mengupil? Nah, ternyata mengorek upil dari hidung terlalu keras juga berpotensi menjadi penyebab mimisan. Terlebih lagi jika Anda lupa memotong kuku yang terlalu panjang, sehingga kuku yang masuk ke lubang hidung berisiko melukai pembuluh darah di dalam hidung.
Tidak hanya itu saja, mengupil juga kebiasaan yang kurang baik untuk kebersihan hidung, meski tujuannya adalah untuk membersihkan hidung Anda. Hal ini dikarenakan jari Anda mungkin membawa masuk kuman melalui lubang hidung Anda.
Akibatnya, Anda bisa terkena penyakit atau infeksi dari kuman yang terbawa tadi, seperti pilek atau sinusitis. Penyakit-penyakit tersebut justru bisa membuat hidung Anda lebih rentan mengalami perdarahan, lho.
5. Masalah kesehatan tertentu
Penyebab mimisan yang paling ditakutkan adalah karena adanya masalah kesehatan tertentu. Kondisi kesehatan yang umum dikaitkan dengan mimisan adalah masalah hidung dan pernapasan, seperti:
Apabila mimisan terjadi disertai dengan gejala lain, seperti sakit kepala, Anda mungkin perlu mewaspadai penyakit lain sebagai penyebab kondisi tersebut. Beberapa di antaranya adalah penyakit ginjal, hati, konsumsi alkohol berlebih, hingga masalah kesehatan lainnya yang dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk membekukan darah.
Masalah kesehatan yang umumnya menjadi penyebab mimisan adalah hipertensi dan gagal jantung kongestif. Bahkan, alergi rhinitis juga bisa menjadi pemicu sering mimisan akibat lapisan hidung yang mengalami iritasi.
Penyakit yang menyebabkan gangguan pembekuan darah juga berisiko mengakibatkan penderitanya lebih mudah mengalami perdarahan di hidung. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan kondisi ini adalah hemofilia dan penyakit Von Willebrand.
6. Stres
Kondisi pikiran yang terbebani stres diduga turut memicu terjadinya mimisan. Sebuah artikel dari jurnal Rhinology melaporkan bahwa mimisan juga bisa terjadi saat tubuh mengalami stres dan kecemasan kronis.
Bahkan, orang-orang yang sering stres dan cemas berlebihan lebih berisiko mengalami mimisan kronis yang sifatnya kambuhan dan sering muncul tiba-tiba. Stres atau kecemasan tidak mengakibatkan mimisan secara langsung. Biasanya terdapat kondisi lain yang menyertai stres atau kecemasan Anda yang menyebabkan mimisan.
7. Kehamilan

Mimisan cenderung lebih sering terjadi selama masa kehamilan. Anda tidak perlu panik dan khawatir, karena mimisan ringan dengan intensitas sesekali saat hamil, umumnya tidak berbahaya bagi kondisi ibu dan janin.
Perubahan hormon biasanya merupakan penyebab mimisan pada ibu hamil yang paling umum. Sering mimisan tiba-tiba saat hamil biasanya bukan hal yang mengkhawatirkan secara berlebihan.
Tingginya kadar hormon saat hamil, dapat meningkatkan aliran darah estrogen dan progesteron pada semua selaput lendir di dalam tubuh ibu hamil, termasuk pada hidung.
Selaput ini kemudian akan membengkak dan melebar hingga menekan pembuluh darah di dalamnya. Akibatnya, pembuluh darah bisa pecah dan membuat hidung mimisan saat hamil.
Ditambah lagi, fase kehamilan dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung menjadi melebar, dan meningkatkan suplai darah pada hidung ibu hamil. Akibatnya, pembuluh darah di sekitar hidung mudah pecah dan mengakibatkan mimisan.
8. Kanker
Sebagian besar mimisan akan berhenti dengan sendirinya tanpa perawatan medis yang serius. Namun, sering mengalami mimisan juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit serius, seperti kanker.
Penyebab mimisan bisa menjadi gejala beberapa penyakit kanker. Berikut adalah tiga jenis penyakit kanker yang sering dikaitkan dengan gejala mimisan.
Karsinoma nasofaring
Karsinoma nasofaring adalah kanker yang terjadi pada nasofaring, terletak di bagian atas faring (tenggorokan), di belakang hidung. Karsinoma sel skuamosa atau squamous cell carcinoma (SCC) adalah jenis kanker yang paling umum di daerah ini. SCC timbul dari jaringan lapisan hidung.
Mimisan berulang adalah gejala umum dari karsinoma nasofaring. Kanker ini tak hanya menyebabkan mimisan, tapi juga menyebabkan ingus yang keluar selalu mengandung bercak darah.
Leukemia
Penyebab sering mimisan juga bisa menjadi gejala leukemia. Orang dengan leukemia sering pula mengalami memar dan juga mudah berdarah.
Leukemia merupakan kanker sel darah putih, yang menghambat darah putih dalam melawan infeksi. Ketika seseorang memiliki leukemia, sumsum tulangnya tidak mampu memproduksi sel-sel darah merah yang cukup dan trombosit untuk memasok kebutuhan tubuh.
Limfoma
Limfoma berkembang pada limfosit (tipe sel darah putih) yang melawan infeksi. Limfosit yang abnormal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini akan mengurangi ketahanan terhadap faktor berbahaya dari luar.
Karena kelenjar getah bening dan jaringan limfatik lainnya terjadi di seluruh tubuh, limfoma dapat muncul di hampir semua bagian tubuh, termasuk hidung atau sinus (bagian rongga hidung yang berisi udara di belakang tulang wajah). Pertumbuhan jaringan limfoid di hidung atau sinus dapat mengikis bagian dalam pembuluh darah dan menjadi penyebab mimisan.
Pertolongan pertama saat mimisan terjadi

Jika Anda atau anak mengalami mimisan, kunci utamanya adalah tetap tenang dan jangan panik. Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasi mimisan, apapun penyebab utamanya:
1. Duduk tegak arahkan tubuh ke depan
Kebanyakan orang saat terjadi mimisan malah berbaring atau menengadahkan kepalanya ke belakang. Hal tersebut merupakan posisi yang salah dan tidak dianjurkan.
Cara yang benar adalah pastikan posisi Anda tetap tegak dan arahkan tubuh Anda sedikit ke depan. Hal ini dapat mencegah darah kembali masuk ke hidung atau saluran napas. Jika Anda berbaring, darah malah akan masuk kembali dan bisa menyumbat jalan napas.
Ketika darah masih mengalir, jangan sengaja mencoba untuk bersin atau mengeluarkan darah dari hidung. Hal tersebut malah dapat membuat mimisan sulit berhenti dan merangsang darah yang mulai mengering untuk kembali mengalir lagi.
2. Pencet cuping hidung selama 10 menit
Untuk mengatasi mimisan, pencet cuping hidung Anda dengan menggunakan jari Anda (ibu jari dan jari telunjuk) selama 10 menit. Tindakan tersebut bertujuan untuk memberikan penekanan pada titik perdarahan agar darah berhenti mengalir.
Ketika Anda sedang memencet hidung untuk menghentikan perdarahan, Anda dapat mencoba bernapas melalui mulut untuk sementara.
3. Kompres dingin
Anda juga dapat meletakkan kompres dingin pada hidung Anda agar darah lebih cepat berhenti. Namun, jangan langsung menempelkan es batu ke hidung. Bungkus es batu dengan kain lembut atau handuk, baru tempelkan ke hidung untuk mengatasi mimisan.
4. Jika mimisan belum juga berhenti, segera ke dokter
Jika darah terus mengalir lebih dari 20 menit dan tindakan yang telah Anda lakukan belum memberikan hasil, Anda sebaiknya segera ke dokter untuk diberikan penanganan medis lebih lanjut. Anda mungkin akan diberikan obat untuk mimisan yang sesuai dengan penyebab mimisan Anda.
Selain itu, apabila Anda kesulitan untuk bernapas, kehilangan banyak darah akibat mimisan, menelan banyak darah hingga muntah, dan mimisan terjadi akibat kecelakaan serius, sebaiknya Anda juga berobat ke dokter untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar