Ditambah lagi, fase kehamilan dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung menjadi melebar, dan meningkatkan suplai darah pada hidung ibu hamil. Akibatnya, pembuluh darah di sekitar hidung mudah pecah dan mengakibatkan mimisan.
8. Kanker
Sebagian besar mimisan akan berhenti dengan sendirinya tanpa perawatan medis yang serius. Namun, sering mengalami mimisan juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit serius, seperti kanker.
Penyebab mimisan bisa menjadi gejala beberapa penyakit kanker. Berikut adalah tiga jenis penyakit kanker yang sering dikaitkan dengan gejala mimisan.
Karsinoma nasofaring
Karsinoma nasofaring adalah kanker yang terjadi pada nasofaring, terletak di bagian atas faring (tenggorokan), di belakang hidung. Karsinoma sel skuamosa atau squamous cell carcinoma (SCC) adalah jenis kanker yang paling umum di daerah ini. SCC timbul dari jaringan lapisan hidung.
Mimisan berulang adalah gejala umum dari karsinoma nasofaring. Kanker ini tak hanya menyebabkan mimisan, tapi juga menyebabkan ingus yang keluar selalu mengandung bercak darah.
Leukemia
Penyebab sering mimisan juga bisa menjadi gejala leukemia. Orang dengan leukemia sering pula mengalami memar dan juga mudah berdarah.
Leukemia merupakan kanker sel darah putih, yang menghambat darah putih dalam melawan infeksi. Ketika seseorang memiliki leukemia, sumsum tulangnya tidak mampu memproduksi sel-sel darah merah yang cukup dan trombosit untuk memasok kebutuhan tubuh.
Limfoma
Limfoma berkembang pada limfosit (tipe sel darah putih) yang melawan infeksi. Limfosit yang abnormal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini akan mengurangi ketahanan terhadap faktor berbahaya dari luar.
Karena kelenjar getah bening dan jaringan limfatik lainnya terjadi di seluruh tubuh, limfoma dapat muncul di hampir semua bagian tubuh, termasuk hidung atau sinus (bagian rongga hidung yang berisi udara di belakang tulang wajah). Pertumbuhan jaringan limfoid di hidung atau sinus dapat mengikis bagian dalam pembuluh darah dan menjadi penyebab mimisan.
Pertolongan pertama saat mimisan terjadi

Jika Anda atau anak mengalami mimisan, kunci utamanya adalah tetap tenang dan jangan panik. Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasi mimisan, apapun penyebab utamanya:
1. Duduk tegak arahkan tubuh ke depan
Kebanyakan orang saat terjadi mimisan malah berbaring atau menengadahkan kepalanya ke belakang. Hal tersebut merupakan posisi yang salah dan tidak dianjurkan.
Cara yang benar adalah pastikan posisi Anda tetap tegak dan arahkan tubuh Anda sedikit ke depan. Hal ini dapat mencegah darah kembali masuk ke hidung atau saluran napas. Jika Anda berbaring, darah malah akan masuk kembali dan bisa menyumbat jalan napas.
Ketika darah masih mengalir, jangan sengaja mencoba untuk bersin atau mengeluarkan darah dari hidung. Hal tersebut malah dapat membuat mimisan sulit berhenti dan merangsang darah yang mulai mengering untuk kembali mengalir lagi.
2. Pencet cuping hidung selama 10 menit
Untuk mengatasi mimisan, pencet cuping hidung Anda dengan menggunakan jari Anda (ibu jari dan jari telunjuk) selama 10 menit. Tindakan tersebut bertujuan untuk memberikan penekanan pada titik perdarahan agar darah berhenti mengalir.
Ketika Anda sedang memencet hidung untuk menghentikan perdarahan, Anda dapat mencoba bernapas melalui mulut untuk sementara.
3. Kompres dingin
Anda juga dapat meletakkan kompres dingin pada hidung Anda agar darah lebih cepat berhenti. Namun, jangan langsung menempelkan es batu ke hidung. Bungkus es batu dengan kain lembut atau handuk, baru tempelkan ke hidung untuk mengatasi mimisan.
4. Jika mimisan belum juga berhenti, segera ke dokter
Jika darah terus mengalir lebih dari 20 menit dan tindakan yang telah Anda lakukan belum memberikan hasil, Anda sebaiknya segera ke dokter untuk diberikan penanganan medis lebih lanjut. Anda mungkin akan diberikan obat untuk mimisan yang sesuai dengan penyebab mimisan Anda.
Selain itu, apabila Anda kesulitan untuk bernapas, kehilangan banyak darah akibat mimisan, menelan banyak darah hingga muntah, dan mimisan terjadi akibat kecelakaan serius, sebaiknya Anda juga berobat ke dokter untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar