backup og meta

7 Penyebab Hidung Bau Busuk dan Cara Jitu Mengatasinya

7 Penyebab Hidung Bau Busuk dan Cara Jitu Mengatasinya

Mencium bau busuk sangatlah mengganggu. Sumber bau tidak enak ini biasanya berasal dari tumpukan sampah, makanan basi, dan lain-lain yang ada di sekitar Anda. Namun, tahukah Anda bahwa hidung bau busuk juga bisa berasal dari tubuh. Kok bisa? Cari tahu jawabannya di bawah ini!

Penyebab hidung bau busuk

Munculnya bau busuk tidak hanya bersumber dari lingkungan sekitar. Bisa jadi, bau tersebut muncul dari saluran pernapasan atas maupun mulut yang bermasalah. 

Berikut berbagai kondisi yang jadi penyebab Anda terus-menerus mencium bau busuk.

1. Merokok

Efek buruk yang tidak disadari banyak orang dari kebiasaan merokok adalah bau mulut.

Ini karena produk tembakau mengandung bahan kimia yang bisa meningkatkan jumlah bakteri penghasil sulfur di mulut. 

Akibatnya, warna gigi menjadi kuning, napas berbau tidak sedap, serta risiko penyakit gusi dan gigi menjadi meningkat. 

Di samping itu, kebiasaan merokok mampu mengurangi kemampuan mengecap dan mencium bau dengan benar, sehingga tidak menutup kemungkinan bau rokok yang tercium dianggap sebagai hidung bau busuk. 

2. Konsumsi makanan, minuman, atau obat tertentu

Anda dapat merasakan bau makanan, minuman, atau obat ketika tubuh memecah dan mencernanya.

Jadi, beberapa partikel bau dari makanan, minuman, atau obat tersebut bergerak ke sinus melalui saluran langit-langit mulut yang terhubung ke hidung. 

Terlebih, pemecahan partikel makanan yang tersisa di sela-sela gigi juga mengundang bakteri. Alhasil, antara bau khas makanan dan bau yang dihasilkan dari bakteri menimbulkan bau tidak sedap. 

Beberapa contoh makanan yang dapat menyebabkan hidung bau busuk, yakni kopi, bawang-bawangan, dan alkohol. Penerapan diet keto juga bisa meningkatkan risiko bau mulut.

3. Jarang menggosok gigi

Malas menggosok gigi bisa menyebabkan bau mulut, yang membuat hidung Anda mencium aroma busuk.

Kondisi ini bisa terjadi karena sisa-sisa makanan yang tidak tertinggal di sela-sela gigi dan proses penguraiannya oleh bakteri menghasilkan bau tidak sedap. 

Bau busuk ini kemungkinan tercium ketika Anda sedang berbicara atau batuk. Penggunaan gigi palsu yang jarang dibersihkan juga turut memperburuk kondisi bau mulut.

4. Masalah mulut

Masalah gigi berlubang, radang gusi, dan karang gigi menjadi penyebab umum bau mulut dan hidung bau busuk.

Adanya lubang pada gigi menjebak bakteri yang melepaskan gas berbau tidak sedap di sekitar lubang. Bau yang tidak sedap ini dapat menempel di bagian belakang hidung dan tercium oleh Anda.

Terbentuknya plak dan karang gigi juga menimbulkan masalah serupa. Plak adalah kumpulan bakteri yang dapat hidup di mulut, yang kemudian bisa meningkatkan risiko radang gusi. 

Ada juga masalah mulut kering (xerostomia) yang terjadi karena kelenjar air liur tidak cukup memproduksi saliva. Adapun kondisi tersebut bisa menyebabkan hidung bau busuk. 

5. Phantosmia

Phantosmia adalah kondisi yang menyebabkan seseorang mendeteksi bau yang sebenarnya tidak ada, termasuk bau busuk. 

Dalam kebanyakan kasus, phantosmia dapat hilang seiring waktu.

Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, hal itu dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit Parkinson, stroke, atau tumor otak.

6. Sinusitis

Bau busuk yang Anda cium juga bisa berasal dari ingus Anda. Penyebab ingus bau busuk dan tidak sedap, yaitu sinusitis (peradangan sinus).

Jadi, infeksi sinus menyebabkan sinus tersumbat, yang membuat lendir kental berbau terjebak dan mengalir ke bagian belakang tenggorokan.

Hal inilah yang menyebabkan timbulnya gangguan pada indera penciuman.

7. Masalah kesehatan lainnya

Selain gangguan pada hidung atau mulut, berbagai masalah kesehatan lain bisa menyebabkan bau tidak sedap yang Anda cium.

Refluks asam lambung atau GERD dapat menyebabkan bau mulut dan rasa tidak enak di mulut.

Masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit liver, dan penyakit ginjal pun dapat menyebabkan bau tidak biasa, seperti bau amis, bau apek, dan bau besi. 

Cara mengatasi hidung bau busuk

pandemic fatigue dan ketidakpastian kondisi wabah COVID-19 dan protokol kesehatan

Mencium bau busuk tentu bisa membuat Anda mual dan tidak nafsu makan. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menurunkan kualitas hidup.

Jangan khawatir, Anda bisa mengatasi bau busuk di sekitar hidung dengan langkah-langkah berikut ini.

  • Rutin menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi sebanyak dua kali sehari, sesudah makan dan sebelum tidur serta melakukan benang gigi.
  • Membatasi makanan yang menimbulkan bau mulut. Setelah 30 menit atau 1 jam makan, Anda sebaiknya berkumur-kumur atau menggosok gigi untuk menghilangkan bau. 
  • Berhenti merokok secara perlahan agar gejala penarikan nikotin tidak terlalu parah dan Anda bisa terbebas sepenuhnya dari rokok.
  • Perbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi dan mulut kering. 
  • Anda bisa menggunakan obat kumur untuk mengurangi bau mulut.
  • Perhatikan pola makan dan kebiasaan setelah makan bila Anda memiliki masalah refluks asam lambung, seperti tidak telat makan, tidak tidur setelah makan, serta tidak mengonsumsi makanan pedas dan asam. 
  • Mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dan asam, yang kerap kali menyebabkan bau mulut dan gigi berlubang. 
  • Gunakan masker untuk mengurangi paparan polusi serta humidifier untuk menjaga kelembapan udara sekaligus menjaga kesehatan indera penciuman.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda sudah menerapkan cara di atas, tetapi masih mencium bau busuk di hidung disertai gejala mengganggu lainnya, segera periksakan diri ke dokter.

Berikut beberapa gejala yang perlu Anda waspadai.

  • Bau busuk dan tidak sedap yang tidak kunjung menghilang dalam beberapa hari.
  • Badan gemetar, kesemutan, dan pandangan kabur.
  • Terus-menerus haus dan mengalami radang tenggorokan berulang kali.
  • Kesulitan menelan makanan dan nyeri pada gigi atau gusi.

Itulah yang perlu Anda pahami seputar hidung bau busuk, mulai dari penyebab hingga cara jitu mengatasinya. 

Beberapa penyebab bukan merupakan kondisi kritis yang membutuhkan pertolongan medis, tetapi Anda disarankan untuk tidak menyepelekan setiap perubahan yang muncul pada tubuh Anda.

Kesimpulan

Bau busuk yang Anda cium tidak hanya bersumber dari lingkungan sekitar. Bisa jadi, bau tersebut muncul dari saluran pernapasan atas, mulut yang bermasalah, atau masalah kesehatan lain pada tubuh Anda, seperti bau mulut , phantosmia, sinusitis, atau GERD, atau bahkan diabetes. Untuk mengatasinya, Anda bisa menjaga kebersihan mulut serta menerapkan gaya hidup sehat. Jika bau busuk yang tercium sangat mengganggu, konsultasi kepada dokter mungkin jadi satu-satunya jalan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Xerostomia (dry mouth). (2024). Cleveland Clinic. Retrieved 24 November 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10902-dry-mouth-xerostomia

Bad breath. (2023). Mayo Clinic. Retrieved 24 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bad-breath/symptoms-causes/syc-20350922

professional, C.C. medical (2024) Nose: How nasal hygiene can improve your health. Cleveland Clinic. Retrieved 24 November 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/21778-nose

Phantosmia (olfactory hallucinations): Why you might detect smells that aren’t there (2024) Cleveland Clinic. Retrieved 24 November 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24799-phantosmia

Sinusitis (sinus infection or sinus inflammation). (2024) Asthma & Allergy Foundation of America. Retrieved 24 November 2024, from https://aafa.org/allergies/allergy-symptoms/sinusitis-sinus-infection/

Versi Terbaru

10/12/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

7 Cara Ampuh Hilangkan Bau Mulut Setelah Makan Bawang

Berbagai Bentuk Hidung Manusia, Mana Milik Anda?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 10/12/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan